Hari yang tak pernah terlupakan
Pagi ini matahari telah terbangun untuk menggantikan tempat tinggal bulan. Suasana pagi yang syahdu menambah rasa semangat hari ini. Hari ini adalah satu hari sebelum aku dan teman-temanku membuat rencana untuk pergi sebelum itu aku bersih-bersih terlebih dahulu dan memulai aktivitas seperti biasanya.
Hari ini kami berbincang di grup untuk membahas rencananya. Memang aku dan Rifa memiliki rencana untuk mentraktir mereka semua. Ampun membahas akan hal itu sampai membuat mereka terkejut setengah mati. Karena kami sendiri jarang-jarang kumpul seperti ini. Sampai salah satu teman kamu mengetik dengan sangat rapi hingga tidak bisa diartikan.
" Ini jadinya gimana. Kalian mau nggak ditraktir." Ucap Rifa. " Kalau mau tentuin ya harinya kapan" ucap aku. " Serius ini Kinan" ucap salah satu dari mereka.
Akhirnya kami semua setuju untuk pergi di hari Minggu setelah upacara yang diadakan sekolah. Kami semua akan berangkat dengan 6 orang yaitu aku sendiri yang sering dipanggil kinan, Rifa, Revan, Enggal,Dita, dan Nurul. Hari begitu cepat berlalu dan sekarang adalah hari yang aku tunggu-tunggu.
Aku kan bergegas untuk bersiap tidak mungkin kan aku harus telat. Sebelum pergi aku minum terlebih dahulu. Aku pun berangkat menuju sekolah untuk mengikuti upacara. Tak lama kemudian aku sampai di sekolah, tapi aku bergidik ketakutan karena sekolah tersebut masih sepi hanya beberapa siswa yang sudah datang.
Aku pun duduk di atas kursi taman untuk beristirahat dan menunggu teman karena kita janjian untuk bertemu di taman. Beberapa menit berlalu semua temanku sudah sampai. Kita bercanda sampai upacara hampir dimulai. Upacara dimulai hanya terdengar suara nyanyian burung dan langkah kaki sang petugas upacara.
Setelah selesai upacara kita pulang ke rumah masing-masing dan janjian untuk bertemu di gang rumah teman kita untuk pergi ke rumahnya. Setelah berganti pakaian, kita semua langsung menuju ke gang yang kita tuju. Semua sudah sampai di gang tersebut dan kita menuju rumah salah satu teman kita yang bernama Enggal. Namun ternyata dari kami tidak ada yang tahu persis rumah yang kita tuju, kita semua hanya tahu gang rumahnya karena kita pernah melihat dia masuk ke gang tersebut.
Pada saat ini kita masih bercanda untuk membuang rasa khawatir. Kita sempat berkecil hati untuk menyerah, namun kita memiliki nomor orang yang tahu keberadaan rumah itu. Akhirnya kita sampai di rumah tersebut untuk menjemput seorang teman kami.
Kita berangkat menuju graha Cijantung untuk jalan-jalan sebentar. Kemudian kita makan bersama di salah satu gerai makanan. Sesuai janji aku dan diva yang akan membayar nya. Setelah selesai makan salah satu teman kami berbicara.
" Kenapa nggak ke rumah Kinanti untuk ngobrol sebentar" ucap Revan . "Ya benar. Kenapa nggak pergi ke rumah Kinanti" ucap Nurul. "Ya udah ke rumah aku aja" ucap aku sembari berjalan santai dengan mereka semua.
Semua setuju kapan lagi kita bertemu dan bermain sekarang. Sangatlah jarang bisa punya waktu kosong. Hari ini bukan hari yang tak pernah terlupakan, karena sebentar lagi kita lulus dan pasti susah untuk menemui waktu yang pas. Aku sangat bahagia hari ini bisa berkumpul dengan teman-teman ku.
Jakarta ,20 Oktober 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus cerpennya, isinya juga mendalami, salam literasi
Cerpen nya bagus
Cerpen nya keren sangat lengkap struktur nya
Bagus cerpen nya, salam literasi