Kinanti Kusuma Wardani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Dibalik senyum manis ibu

Hari ini pagi begitu tenang tidak ada suara bising yang memekakan telinga. Hari ini adalah hari Kamis semua keluargaku pun memulai aktivitas seperti biasa. Tak terlewati juga ibuku yang memulai kegiatan sehari-hari di rumah. Ibu adalah orang yang sangat berjasa dan berharga di kehidupanku.

Waktu berputar begitu cepat, langit senja semakin memuncak menandakan hari sudah sore. Aku yang baru pulang sekolah tak sengaja melihat matanya yang sembab seperti menandakan habis menangis. Tapi di bibirnya melancarkan senyuman yang indah. Aku ingin bertanya, aku urungkan niat itu.

Hari telah gelap, aku pun bangun dan memulai aktivitas. Tapi aku melihat wajah ibu yang sudah pucat. Aku bertanya tentang ibuku apa baik-baik saja.

"Ibu kenapa? Apa sudah makan?"aku bertanya khawatir, balik lagi seperti biasa ibu hanya tersenyum.

Hari ini hari Jumat aku pulang jam. seperti entah firasat, tapi aku sangat khawatir. Sampai di rumah aku tak melihat ibuku, aku bingung ibu pergi ke mana.

"Ibu, ibu, ibu, ibu di mana?"aku berteriak sembari mencari di mana keberadaan ibu. Seorang tetangga datang memberi kabar ibu dibawa ke Puskesmas, karena kondisi ibu yang memprihatinkan

Aku tak kuat menahan tangis, aku takut kehilangan orang yang aku sayangi. Aku terkujur emas setelah mendengar itu pun aku langsung menghubungi abangku satu persatu. Puskesmas dengan tatapan kosong, lemas seperti tidak ada tenaga.

Aku semakin khawatir takut kehilangan orang yang aku sayang. Karena ibu terus mengarah keluar rumah dengan tatapan kosong sembari mengigau tak jelas.

"Lepasin ibu, papa sudah jemput di sana ada tangga putih"ibu sembari menangis menluapkan isi hati. Aku semakin takut dan aku sadar setiap hari ibu menangis karena kangen dengan ayah.

Aku dan abangku mencoba menenangkan dengan bacaan semampu kami dan akhirnya ibu pun kembali ke alam sadarnya. Aku dan abangku meminta maaf atas segala kesalahan yang tak pernah kita ketahui.

"Ibu di balik senyummu ada yang ku jaga yaitu tetesan air mata ibu yang tak akan pernah mengalir lagi"

Jakarta 18 Oktober 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpennya bagus sangat menyentuh hatiku seperti ingin menangis

20 Oct
Balas

Terima kasih Rafa

20 Oct



search

New Post