Semua orang pasti memiliki impian. Impian tidak hanya dalam bentuk profesi, namun impian itu merupakan tujuan hidup seseorang.

  Pengalamanku dimulai pada saat malam hari dimana aku sedang mengerjakan tugas serta mendengarkan lagu Manusia kuat -Tulus. Tugas begitu banyak tapi aku tidak mengeluh sedikit pun. Tugas matematika sudah ku selesaikan, selanjutnya ku kerjakan tugas berisi tentang "Cita-cita". Cita-cita? Tentu aku tau makna kata itu. Namun yang membuatku bimbang selama 10 menit adalah, aku tidak pernah berfikir mempunyai tujuan hidup. Dari dulu, aku menjalani hari hariku hanya bangun-makan-sekolah-tidur, dan diulangi lagi. Aku tak pernah berfikir mengenai apa yang akan aku ingin lakukan pada esok hari. Aku mulai mengerti, bahwa aku harus memiliki impian. 

  Cita-cita ku adalah meraih prestasi. Tak hanya itu, aku juga bercita-cita sebagai penulis dan arsitek. Aku memiliki hobi menggambar sejak dulu, tidak tahu mengapa dulu tidak berfikir sama sekali untuk menjadi arsitek. Namun cita-cita ku terhalang oleh ekspetasi orang tua. Sepertinya mereka lebih suka jika aku menjadi Profesor atau semacam itu lah. Aku tidak benci belajar, ketika aku masih Sekolah Dasar kelas 2, aku sudah mengikuti banyak olimpiade dan pembinaan khusus. Justru aku sangat amat senang ketika aku dapat berprestasi.

  Usaha? Tentu saja aku berusaha. Walau impianku belum begitu jelas, aku tetap berusaha semaksimal mungkin. Cobaan sehari hari ku lewati dengan sabar, aku yakin aku tidak akan menyerah. Sampai suatu hari, aku mulai overthinking. Aku overthinking bahwa semua yang aku cita-citakan itu sangat mustahil aku dapatkan. Aku berfikir semua usaha yang sudah aku lakukan semuanya sia-sia. Tapi, aku termotivasi oleh kalimat ini.

 "It always seems impossible until it's done." -Nelson Mandela.

  Aku sadar, memang semua nya butuh proses dan tidak langsung otomatis. Semua perlu usaha. Aku tidak menyerah, aku mulai mengikuti banyak olimpiade seperti saat aku berada di Sekolah Dasar. Aku mulai mendaftarkan diriku untuk mengikuti olimpiade matematika.

  Belajar, belajar, dan belajar. Semua materi telah ku lewati. Tidak lupa aku berdoa kepada Allah SWT.

 "Berusaha tanpa Berdoa itu sia-sia. Berdoa tanpa Berusaha itu bohong."

 Hari dimana aku olimpiade pun tiba. Aku sudah menyiapkan semua ilmu yang telah aku pelajari. Setelah olimpiade, aku berdoa dengan sungguh sungguh kepada Allah. Aku percaya, usaha tidak akan mengkhianati hasil.

  Tak terasa, hari pengumuman telah tiba. Aku buka google drive yang telah di bagikan. Aku mengetik namaku di kolom search. Alhamdulillah, aku mendapatkan medali perunggu. meski begitu, aku mencoba untuk bersyukur kepada Allah karena sudah mengabulkan permintaanku.

  Semua orang berhak memiliki impian, asalkan mereka memiliki usaha yang dapat mereka lakukan semaksimal mungkin.

Biografi Penulis

Assalamualaikum!

  Namaku Kalila Raya Nashita Dyska. Panggil aku Shita, ya. Aku lahir di Jember, 25 Desember 2009. Aku kelas 7 dan aku bersekolah di MTs Negeri 1 Jember.

  E-mail ku [email protected] dan nomor Whatsapp ku 085233003150 .

Terimakasih Banyak!

Wassalamualaikum wr wb