Jasmine Sonia Failasufa

gadis remaja yang sedang menempuh pendidikan di sekolah tinggi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
51 dan 54?!
Semoga menghibur :)

51 dan 54?!

```

"Ma! Tungguin aku pakai sepatu dulu dong!" kesalku sembari membenarkan tali sepatuku berwarna biru navy itu.

Mama membenarkan jepit rambutnya dan mengusap peluh di dahinya. "Makanya cepet, lama banget sih! Dan itu sepatunya kotor nggak?!"

"Iiihh, enak banget ngomong kotor! Baru aja kemarin lusa aku cuciin! Aku kan rajin! Sepatu mama coba, kapan terakhir dicuci?" jawabku dengan pertanyaan di akhir kalimatku.

"Tapi kan mama nggak pernah keluar rumah pakai sepatu ini!" elaknya dan membuka laptop untuk menyalakan video senam.

Aku mendengus kecil pasrah. Kemudian melepas ikat kucirku serta mempersiapkan diri baris di samping mama.

"Ih, jangan di samping mama! Agak belakang lah, nanti kalau merentangkan tangan gimana coba?"

"Ya nabrak dong!" celetukku yang dijawab dengusan kesal mama.

Aku memutar bola mata pasrah dan mundur di belakang mama.

"Ya jangan di belakang tepat, nanti kalau kaki mama ke belakang bisa nabrak!"

"Iihh, ribet banget sih! Dasar emak-emak," jawabku kesal yang kini berada di arah tenggara. Tidak ke timur tidak juga ke selatan, "nah.. puas?" tanyaku memaksa.

Mama mengancungkan jempolnya pertanda, oke. Backsound pada video senam yang terputar di laptop mulai terdengar. Beberapa hari lalu, mama mengajakku untuk menurunkan berat badan. Yah, aku sih oke-oke aja.. tapi siapa yang bisa menebak?! Dalam hari-hari penurunan berat badan, mama selalu mengatakan, jangan terlalu makan banyak.. nanti gendut atau hati-hati kalau berat badan naik. Mama selalu mengucapkan kata-kata yang menurutku itu membuatku terhipnotis untuk mengurangi porsi makan. Oh shit! Itu meresahkan!

"Ma, kurang berapa menit?" tanyaku yang mulai lelah dan berhenti sejenak.

"Baru aja 10 menit, kurang 20 menit!" jawab mama dengan semangatnya.

Aku menepuk jidatku. Kurasa, itu sudah lelah. Bahkan seluruh tubuh sexi mama yang punya berat badan 54 penuh dengan keringat hanya dalam waktu 10 menit. Ups!

```

"Assalamualaikum!" ucap mama di ambang pintu sembari melepas maskernya.

"Yeah! Mama pulang!" girang adikku, Ela, yang segera melesat menuju mama yang berada di ruang tamu.

"Nih es krim," ucap mamaku yang membuat telingaku meruncing ke atas hanya gara-gara mendengar kata es krim.

Segera aku melesat sebagai seorang ninja yang mampu berpindah tempat dari ruang keluarga menuju ruang tamu dengan waktu 0,2 detik.

"Wih, Mbak Nia denger kata es krim langsung jadi ninja," ucap mama dengan kagetnya.

Aku mengibaskan rambutku yang baru beberapa hari lalu kupotong tepat di bawah telinga. "Iya dong, karena ninja adalah jalur hidupku!" jawabku dengan mengangkat tangan ke belakang seperti seorang ninja.

Mama hanya menggelengkan kepala dan berjalan menuju dapur. Aku segera mengambil es krim yang disodorkan Ela untukku dan mengikuti mama yang menuju dapur dengan gerakan memutar seperti seorang balerina.

"Makhluk ini lagi..," ucap mama pasrah dengan gerakan penutup baletku yang TADA di samping mama.

"Ish, apaan sih, Ma! Aku kalau besar mau jadi balerina!" ucapku dengan gerakan yang memutar.

"Iiiihhh!! Sana-sana pergi, hus! Gangguin mama aja senangnya!"

"Biarin, wekk!! Hobi kok!"

Mama mengacak-acak rambutnya frustasi. "Eh, tadi mama beli timbangan berat badan, lo..," ucapnya dengan aura secerah harapan malaikat.

"Buat apa?" tanyaku basa basi sih sebenarnya.

"Buat punya-punya aja sih... ya buat nimbang lah, Ikan Pesut!" jawab mamaku kesal yang bahkan menyebutku ikan pesut.

"Hilih, gitu aja marah.. cepat tua, mampus!"

Mama melototkan matanya kesal. Aku hanya mengangkat tangan seolah berkata, ampun ma!

"Mana timbangannya?" tanyaku.

"Ayo, timbangin mama sekalian!" ajak mama dan menyuruhku dengan tatapan menggodanya. Ish!

Timbangan itu berwarna hijau dengan motif bunga.

"Kenapa nggak beli yang digital aja?" tanyaku pada mama. Bukankah yang lagi tren adalah timbangan digital?

"Ya tadi awalnya mau beli juga mikir gitu. Tapi habis dipikir-pikir balik.. nanti kalau rusak kan servicenya harus ke toko, kalau timbangan biasa gini kan tinggal diputar bawahnya selesai!" ucap mama yang terdengar aneh ditelingaku.

Hm, sepertinya itu bukan alasan yang asli! Batinku.

"Ah! Pasti mama nggak mau ngeluarin uang lebih banyak, kan?" tanyaku menebak.

"Em.. karena kamu habis bilang gitu, i.. iya," jawab mama yang membuatku menggeram kesal. Benar kan dugaanku?

"Kalau nggak mau ngeluarin uang banyak, kan bisa download di playstore!"

"Hah?" kaget mama.

"Nah kan.. tinggal download saja di playstore!" usulku yang memperlihatkan oencarian timbangan berat badan di google play store pada android kecil itu.

"Iya, tapi pas waktu dinaikin. Siap-siap handphonemu retak!" celetuk mama yang hanya kujawab tawa kecil.

"Nah.. yok timbang!" ucap mama yang meletakkan timbangan di bawah televisi, "berapa berat mama?" tanya mama yang menjadi orang pertama menaikki timbangan itu.

"Em..," ucapku menggantung.

"Berapa? Lama banget sih, bisa ngitung nggak?!" tanya mama yang semakin memaksa.

"Iya-iya, 54 hampir ke 55. Kalau diitung pakai ons, kayaknya 54 kg lebih 8 ons," jawabku dengan ekspresi datar.

"HAH?!" kaget mama lagi yang kini dengan kerasnya.

"Nggak percaya? Perlu aku fotoin?" tanyaku menawar.

"Nggak usah.. Ih, apaan sih ini.. kenapa 55?!" protes mamaku tidak terima. Lah, padahal yang punya tubuh dia, terus protesnya ke siapa -__

"Bukan 55 mama sayang.. 54 kg lebih 8 ons," jawabku membenarkan.

"Ya sama aja, dibulatkan. Ganti kamu yang naik sana!"

Aku pasrah dengan menaiki timbangan itu, daripada kena sosoran teriakan mama.

"Em.. hampir 52, Mbak," ucap mamaku yang sama-sama memakai nada datar?!

"HAH?!" kini, ganti aku yang terkejut.

Mamaku mala menahan tawa.

"Ya udah kalau gitu," responku.

Mama mengernyitkan dahinya keheranan. "Nggak mau ngurusin dikit, Mbak?" tanya mama dengan suara menggodanya.

"Nggak, bersyukur kok aku," jawabku dan melahap es krim yang kini tinggal satu lahapan sudah habis tinggal stiknya saja.

"Oh.. nggak mau kurus..," ucap mama yang kini membuatku mengernyitkan dahi, "awas nanti kalau mama yang lebih kurus.. jangan salahkan mama kalau teman-teman mama atau murid mama bilangnya mama lebih kurus daripada anaknya," lanjut mama yang membuatku sadar seketika.

"Iya iya, ikut kurus juga! Nggak bisa dibiarin nih!"

Mama kembali menahan tawanya. "Santai aja lo, Mbak.. Krisdayanti sama anaknya, Aurel, itu kan lebih kurus Krisdayanti. Pas waktu Aurel belum secantik itu tapi," ucap mama dengan PeDenya.

Aku menjadi teringat masa-masa waktu kenaikan kelas 6. Waktu lebaran idul fitri, aku dan sekeluarga melakukan kunjungan ke rumah masa kecil ayah. Dan.. satu kejadian yang sampai saat ini tidak bisa kulupakan. Bahkan sampai pahlawan superman kalahpun mungkin tidak bakal lupa juga.

"Loh? Kateno? Istrimu ada dua?!" tanya seorang nenek di samping rumah masa kecil ayah yang bertanya pada ayahku yang membuatku menahan malu dan mama yang menahan gelak tawanya.

WHAT?! HELLO.. AKU YANG CANTIK BAK BIDADARI JATUH DARI SURGA ADA YANG BILANG AKU ISTRINYA AYAHKU?! Judul sinetron indosiar apalagi ini, Ya Tuhan T_T"Anakku ternyata adalah istriku?"Begitu, kah?

"Iya, aku ikut! Dah lah," ucapku acuh tak acuh.

"Ya udah, besok pagi.. download senam dari you tube, nanti kita senam bareng tiap hari waktu sore," ucap mama.

```

Aku masih mengingat dengan jelas kejadian itu beberapa hari yang lalu. Barangkali, sudah seminggu. Atau lebih, ya?

30 menit terlewati, dengan aku yang tidak mengikuti senam selama 20 menit karena sudah kelelahan di 10 menit awal.

"Lihat nih, mama aja mandi keringat," ucap mama dengan sombongnya. Aku hanya mendenguskan napas kecilku. Tidak peduli sih sebenarnya, karena kenyataannya semua orang lebih melihat ke hasilnya.

"Hm," gumamku.

"Sini, mama mau nimbang," ucap mama yang memberiku isyarat untuk melihat angka yang tertera pada timbangan KESAYANGAN mama itu.

Entahlah, bahkan timbangan itu seolah benar-benar penting oleh mama. Setiap jam, menit, dan detik. Mama selalu mengecek berat badannya. Bahkan, rutinitas setiap hari yang biasa dilakukan seorang ibu rumah tangga, seperti memasak, menyapu, membersihkan rumah, mengurus anak, itu semua AKU YANG MENGGANTIKANNYA hanya demi mama yang selalu menaiki timbangan itu. Arrrgghhh!

Yang penting mama bahagia aja deh.

"53, Mom," jawabku datar.

"Alhamdulillah.. udah turun jadi 53, ini juga berkat mama yang minum lemon buat diet juga!" girangnya.

Ah, dasar mama. Mati-matian juga nyari lemon buat diminum sebagai obat diet.

"Ganti aku," ucapku yang menyuruh mama sedikit minggir, memberiku ruang untuk naik ke timbangan itu.

"Wuih.. Mbak Nia jadi 50 setengah!" girangnya juga.

Bentar, harusnya kan aku yang girang. Kenapa perasaanku biasa aja dan perasaan mama yang girang?

"Coba lagi coba lagi," ucap mama yang menyuruhku segera minggir juga.

KAN! BARU AJA DIBILANGIN.Hei, memangnya ini jajanan berhadiah yang bertuliskan 'coba lagi' pada hadiahnya? Padahal, baru aja diberi tahu kalau berat badannya 53, terus kenapa mengecek lagi?! Oh, Ya Tuhan!

"Eh, kayaknya tadi timbangannya belum dibenerin deh, Ma! Buktinya, sekarang jadi 52! Wah.. ini nih yang benar!" aku berkata penuh semangat.

"Masa' sih?" tanyanya dan turun dari timbangan, kemudian naik lagi.

YA TUHAN!

"Iya.. bener 52!" ucapku seru.

"Yes!" jawab mamaku girang.

"Nah.. maka dari itu, mari kita rayakan turunnya berat badan mama dengan makan-makan yang banyak!" usulku.

"Sia-sia dong bego kalau gitu caranya!" respon mama dengan nada mengancam.

Aku tertawa. Tertawa melihat reaksi mama seperti itu.

Ma, maafkan anakmu yang cantik ini.. sebenarnya tadi aku mbenarin timbangannya yang kuputar untuk mengurangi 1 kg. Ya biar mama senang! Batinku. Ups!

Hai, Guys..

Nah.. janjiku buat nulis blog hari ini alhamdulillah berkat do'a kalian udah kepublish lagi nih! Lagi-lagi masih dengan mamaku yang mempunyai cita-cita kurus, tapi jam 3 malam terbangun buat makan. Hah, dasar mama.

Kali ini, Jasmin ngeselin ya! Masa' timbangan buat mamanya dikurangin! Dasar anak bandel! Tapi jangan dibilangin ke mamanya Jasmin juga, biarin mamanya seneng dulu tahu berat badannya 52, walaupun itu kebohongan sih.. hehehehe..

Oh ya, mau tahu aku? Bisa kunjungi akun instagramku kok! @minemine_19 atau @its.mineeee_19Kalian bisa berkomunikasi denganku di sana! Aku tunggu loh direct kalian! ^_^

Atau, kirim pesan lewat emailku:[email protected]

Semoga blog kali ini menghibur kalian, ya! >_<

Salam penulis,

Jasmine Sonia Failasufa

Muach :3

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mama kak Jasmine masih muda ya...z

08 Feb
Balas

Itu efek kamera, dek >_< Jaman sekarang banyak orang yang makai efek handphone kan? Mamaku berumur 39 tahun ini, itu bukannya udah tua ya? >~<

08 Feb

Itu mah...masih muda kak,kalau dikeluargaku malah saudaraku usianya udh 30 lebih

08 Feb

Usia ibuk aku sekarang malah udh 50 tahun kak, bersyukur deh kak,punya nama yang masih muda,bisa bantuin kakak ketika kesusahan,kalau aku ,aku yang bantuin ibuk aku

08 Feb

Eh mama kok jadi nama ,typo

08 Feb

Nggak apa-apa.. kakak juga sering bantu mama kakak bersihin rumah (hanya gara-gara mama kakak suka sama timbangan berat badannya itu). Tapi.. itu kita lakukan karena bakti kita ke orang tua, kan? Maira nggak boleh ngeluh.. waktu Maira masih kecil, kan semuanya yang melakukan mama Maira.. Sekarang, gantian.. Maira juga bantu mama.. Jangan lupa bersyukur.. Maira masih punya mama, walaupun udah tua. Setua apapun mama Maria.. pasti masih cantik dan baik, kakak yakin itu! ^_^

08 Feb

Iya...nggak papa,eh...maira kak bukan Maria。◕‿◕。

08 Feb

wkwk, tu bener kak?asli? kakak deket banget sama mamanya, suka becanda lagi

08 Feb
Balas

Iya bener asli ^_^ Namanya juga blog, kalau blog kan kayak cerita pengalaman sehari-hari gitu.. Alhamdulillah deket, sedeket antara paru-paru dengan jantung. Ups! Walaupun suka bercanda, mamaku nyebelin juga -__

08 Feb

Oh ya, aku follow kamu loh >~<

08 Feb

hehehe, ok, ku follback ya

08 Feb

Makasih udah di follback ^_^

08 Feb

oh ya masama, akun baru, follow juga kak, ini khusus nge post cerbung

08 Feb

Ogheyyy, aku tunggu cerbungmu ^_^

08 Feb

iiii. gemes. Aku yg kyk gitu mungkin udah kena semprot -_

08 Feb
Balas

Wkwkwkwkwk, mama Yasmine galak ya kayaknya? Sama nih.. mamaku juga galak.. kayaknya semua emak-emak ditakdirkan emang galak >_< ups!

08 Feb

emaku juga iya kak ups!>_<

08 Feb

Semua emak-emak fix kayak gitu berarti! -__

08 Feb

kita klo besar jg galak dunk. wkwkwk

08 Feb

Iya sih.. eh.. tapi kan galak itu karena sayang, bukan? Jadi, kalau kita besar.. kita galak itu karena kita sayang ke anak kita. Gitu, ya? Ups!

09 Feb

wk wk wk bagus kakk eh ngomong ngomongg kakk kaka anak ke berapa? kok kkayanya diayang banget dan deket bnget sama ibu kakak?

08 Feb
Balas

Iya, makasih.. Anak pertama dari 2 bersaudara, punya adek ya Ela itu >~< Hehehehe, aneh ya emang? Kadang temen-temenku bilang kalo aku sama mama itu malah kayak temenan :'

08 Feb

iya kk >_<

08 Feb

Wihh kk sm mama kk deket bgt, slisih brp thn kak? jarakny dket yh?

09 Feb
Balas

Iya nih, alhamdulillah deket.. Selisihnya? Ya jauh sih.. 23 tahun selisihnya >_<

09 Feb



search

New Post