Jasmine Sonia Failasufa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
4# Toko Aksesoris

4# Toko Aksesoris

“Ra! Come on!” ajak Jie. Membuat lamunan Rara terbuyarkan dan melempar senyum pada gadis itu.

~

“Kenapa nih? Dari tadi lo diem terus, cantik lo bisa ilang, Ra..,” ucap Jie saat mereka berhenti di lampu lalu lintas.

Rara hanya mendeham, menjawab pertanyaan dari Jie yang terasa khawatir pada dirinya. Hanya saja, gadis itu merasa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Sosok Jie melirik gadis itu dari spionnya. Senyum manisnya ia kembangkan dari spionnya. Berharap Rara akan melirik dari spion motor. Sayangnya, gadis itu hanya terdiam. Menatap jalanan depan dengan tatapan yang terlihat hampa.

Motor itu segera melaju, ketika sang pengendara Jie melirik lampu lalu lintas yang sudah berganti warna hijau. Sesekali, ia melirik kembali gadis yang masih terdiam itu dari spionnya. Harapannya hancur, ketika melihat gadis itu yang masih terdiam dalam lamunannya.

“Ra, kita tebak-tebakan yuk!” ucap Jie yang bermaksud memecahkan keheningan mereka. Jie merasa canggung saja, ketika tidak biasanya gadis yang ia bonceng ini menjadi pendiam tiba-tiba.

“Ayo!” jawab Rara, kembali dengan nada cerianya.

Jie tersenyum. “Coba tebak, kita mau ke mana?” tanya Jie memancing Rara.

Gadis itu mengkerutkan keningnya. “Hei! Itu bukan tebak-tebakan, Jie! Kan lo yang minta gue buat nemenin lo pulang,” jawab Rara memprotes.

“Ye.. yang penting tebakan, ‘kan?”

“Idih, bisa aja..”

“Iya coba lo tebak..”

“Kalo benar?”

“Lo boleh minta apapun ke gue,” jawab Jie yang membuat Rara mangut-mangut mengiyakan.

“Pasar?”

Wrong!

“Toko baju?”

Wrong!

“Supermarket?”

No!

“Gue nyerah,” respon Rara kesal, kenyataannya setiap tebakannya salah.

“Masa’ gitu doang nyerah?”

“Ye.. nggak kepikiran juga lo mau ngajak gue ke mana!”

Jie tertawa kecil. Kemudian, membelokkan motornya.

“Terus jawabannya apa?” tanya Rara mulai tidak sabaran.

Sosok yang ditanya itu masih diam. Tidak menjawab pertanyaan gadis itu, membuat gadis itu menepuk kesal bahunya. “Sudah sampai, turun..,” ucap Jie ketika berhenti di depan toko yang begitu ramai.

“Toko Aksesoris?” bingung Rara, ketika turun dari motor sembari melepas helmnya.

Jie menerima sodoran helm milik Rara, menaruhnya pada spion motor. “Yuk, masuk!”

Lagi-lagi, tanpa aba-aba Jie langsung menarik tangan gadis itu. Membuat Rara mau tidak mau mengikuti langkah Jie yang memasuki toko itu.

“Jangan jauh-jauh, lo hilang gue khawatir!” bisik Jie, semakin menggenggam tangan gadis itu.

Rara memutar bola matanya bosan. Kemudian, kembali berbisik. “Kalo gitu, biar gue tunggu di luar dan lo yang di dalam nyari keperluan lo!”

No! Lo harus ikut juga!” bisik Jie balik.

Rara berdecak kesal.

Bisa-bisanya kali ini Jie nyulik gue buat di bawa ke tempat aksesoris kaya’ gini. Btw, dia mau beli apaan? Emang dia mau beli maskara buat make up cewe? Wait, dia ’kan nggak punya saudara cewe! Batin Rara, mengoceh sendiri dengan batinnya.

“Ra! Ini lucu nggak?” tanya Jie. Membuat gadis itu menoleh, melihat apa yang dimaksud Jie.

“Lucu,” respon Rara pendek.

“Ra, beneran..,” pinta Jie.

Rara menaikkan satu alisnya. “Buat siapa?” tanya Rara, ketika mendapati Jie yang terlihat meminta bantuan pada Rara untuk memilihkan kucir rambut yang lucu.

“Pacar gue.”

“Ha?”

“Nggak usah cemburu..”

“Nggak gitu, lo punya pacar?”

Not yet, masih proses menjadi pacarnya..”

“Siapa?” tanya Rara dengan polosnya.

Jie tertawa kecil sembari kembali melihat-lihat kucir rambut yang cocok untuk gadis itu.

“Kenapa tertawa? Gue nanya beneran, Jie..”

“Gue juga tertawa beneran, Ra..”

Gadis itu menghela napas pasrahnya. Jie semakin tertawa, melihat sikap Rara yang begitu polosnya. Padahal, yang di maksud Jie adalah gadis itu sendiri.

“Kalau ini?”

“Lucu banget..,” respon Rara dengan kagumnya, “eh, kalo itu buat pacar lo.. iya lucu,” lanjutnya dengan nada rendah. Mengingat kalau itu bukan untuknya.

Jie mengangguk sembari memasukkan kucir rambut itu ke dalam keranjang belanjaannya.

“Jie nggak ada niatan mau beliin Rara juga?” tanya Rara dengan nada manjanya.

“Rara mau?” tanya Jie.

Rara memanyunkan bibirnya pertanda bimbang. Kemudian, sedikit melirik sesuatu yang terpajang di sampingnya. “Ini, boleh? Sekali-kali beliin kaya’ gini,” pinta Rara.

Senyum Jie mengembang. Ketika mengetahui Rara yang memilih bandana. “Mau satu toko sekalian, gue beliin,” ucap Jie.

“Dih, sok banget,” jawab Rara dan mengambil salah satu aksesoris yang tergantung di sana.

“Ya, mungkin nyicil seumur hidup,” jawab Jie sembari tertawa kecil, kemudian melirik Rara yang memilih salah satu bandana, “itu? Buat lo, cocok deh kayaknya,” respon Jie seketika.

“Yeah, beliin ini sekalian..,” ucap Rara dengan nada percaya dirinya.

“Nggak mau kucir rambut kayak gini? Kata lo, lucu,” pancing Jie sembari tertawa kecil.

Rara menggeleng pelan. “Nggak, gue nggak mau mirip sama pacar lo itu.”

No, masih calon pacar..,” elak Jie.

“Yeah, apalah itu..”

Jie tersenyum. “Ra, boneka kecil itu.. lucu juga nggak?” pancing Jie. Membuat gadis itu menoleh, melihat yang dimaksud Jie.

Sebuah boneka panda. “Buat ‘dia?” tanya Rara, bermaksud menanyakan tujuan boneka itu apakah untuk pacar Jie.

Jie mengangguk pelan.

“Buat pacar lo aja dibeliin banyak, buat gue nggak,” sindir Rara bersuara lirih, “lucu-lucu aja,” lanjutnya, merespon pertanyaan Jie.

“Oke. Thanks, buat pendapatnya,” ucap Jie sembari mengambil boneka itu, “lo nggak mau apa lagi?” pancing Jie. Sosok itu berharap, gadis itu mengangguk dan memilih barang kesukaannya lagi. Dengan begitu, gadis itu memberikan harapan pada Jie bahwa ia bisa memilikinya. Menyingkirkan Alvan yang pernah berlabuh di hatinya.

Gadis itu menggeleng. “Nggak usah.. ini udah agak kesiangan, ntar kepanasan pulangnya,” jawab Rara sembari berjalan ke kasir. Menyuruh Jie untuk segera membayar, kemudian menggunakan bandana yang baru saja dibelikan sosok itu.

Aw! Pasti gue imut! Batin Rara lagi-lagi dengan perasaan percaya diri.

Jie tersenyum. Mengikuti sosok itu menuju kasir, membayar seluruh barang yang akan diberikan pada gadis itu. Setidaknya, membuat gadis itu merasa senang.

“Sini, pakai helm,” ucap Jie sembari memasangkan helm pada gadis itu, mendapati mereka yang sudah membayar belanjaan dan berjalan ke parkiran.

DEG! Ya Tuhan, kenapa jantung gue berdegup kencang?! Batin Rara memprotes perasaannya sendiri.

“Yuk pulang,” lanjut Jie, membuyarkan lamunan Rara yang terdiam sejenak.

Rara mengangguk pelan, menaiki motor itu. Kemudian, Jie menyalakan stater motor. Melajukan motornya, menjauh dari toko aksesoris itu.

“Ra, kali ini pulang ke rumah gue atau langsung pulang?” tanya Jie.

Gadis itu menepuk kecil bahu Jie. Teringat, setiap ia pulang bersama Jie. Jie selalu membawanya ke rumahnya. Itu membuat Rara merasa malu, apalagi harus bersikap sopan pada mommy Jie.

“Pulang ke rumah gue!” suruh Rara.

Jie tertawa kecil lagi. Memacu motornya dengan cepat, membuat mereka sampai pada rumah berwarna hijau itu. Rumah Rara.

“Makasih udah nganterin pulang,” ucap Rara. Ketika turun dari motor dan menatap sosok manik berwarna hitam itu.

Sosok itu mengangguk. Kemudian, mengambil barang belanjaan dari gantungan motornya. Menyodorkan pada gadis itu. “Semuanya buat lo,” ucap Jie.

Rara mengkerutkan keningnya. “Gue?” tanyanya memastikan.

Yes.”

“Kok gue? Buat pacar lo?”

“Ah, gue rasa dia nggak bakalan cocok pakai barang-barang itu deh!”

“Ha?! Emang pacar lo kenapa? Seorang cowok?”

Lagi-lagi, Jie tertawa kecil. “Yeah, bukan gitu.. rasanya emang nggak cocok aja..”

“Oh, gitu.. beneran nih nggak apa-apa kalau gue pakai barang-barang yang aslinya buat pacar lo?” tanya Rara sekali lagi memastikan.

Jie tersenyum sembari mengangguk. “Lo pakai semuanya aja nggak apa-apa. Eh, tapi kalo kelak calon pacar gue tahu.. jangan dibilangin, ‘ya!” ucap Jie sembari mengedipkan matanya. Membuat Rara bergidik ngeri melihatnya.

Rara melebarkan senyumnya sembari mengangguk mantap. “Iya!”

Andai lo tahu, Ra.. calon pacar gue itu lo.. tapi entah kenapa, saat ini gue belum siap ngungkapin perasaan gue ke lo. Gue takut. Batin Jie, mencoba menenangkan perasaannya. Mengingat bahwa gadis ini masih menyukai sosok Alvan.

BERSAMBUNG.

Hai, Guys.. bertemu lagi nih sama cerbung Jasmin!

-Terima kasih atas dukungan kalian :)

Saran dan kritik, dipersilahkan ^_^

Do'akan kedepannya semakin baik ya cerbungnya, semoga menghibur cerbung kali ini! ^_^

Oh ya, mau tahu Authornya? Bisa kunjungi akun instagramnya kok! @minemine_19 atau @its.mineeee_19Kalian bisa berkomunikasi dengannya di sana! Dia menunggu direct kalian loh! ^_^

Atau, kirim pesan lewat emailnya:[email protected]

Salam Penulis,

Jasmine Sonia Failasufa

Muach :3

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mnatap Kakkakakak lanjotttte'(qolqolah)

04 Apr
Balas

Trims buat suportnya ^_^ ahahahaha, qolqolah segala.. eh, beneran aku praktekin >~<

04 Apr

lanjooooooooooooooooooooooooooooooot ampek abis yak ka mine, mine

05 Apr
Balas

InshaAllah, do'akan selesai ya ^_^ trims atas suportnya ^_^

05 Apr

kukira Jie cwk. Trnyt cwk to? sbnry smpt hrn sm awl2, kok Jie sk sm Rara? Ternyt gt...

05 Apr
Balas

Cwk atau cwk? >~< yeah, gitu.. tapi kalo author jadi Rara.. bakal milih Jie aja deh, ntar biar keturunannya ada yang campuran juga. Wkwkwkw

05 Apr

zeruuuu, semangattttttt... btw.... jie itu cowo toh>?

05 Apr
Balas

Iya, thanks buat dukungannya ^_^ Iyups! Jir Gabriel, seorang siswa satu-satunya dalam sejarah SMA Jayapura yang memiliki darah campuran. Siswa kan cwo, kalau siswi kan cwe >~<

05 Apr

Eh, typo. Jie >~<

05 Apr

widih widihh....aku deg2an dr awal huaaa.....

04 Apr
Balas

Ehehe, terima kasig atas dukunganya selama ini ^_^

04 Apr

Sama" Kak

05 Apr

Cepat capattttt akunggin baca aku suka banget

08 Apr
Balas

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

09 Apr



search

New Post