Jasmine Sonia Failasufa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
22# Bersama Mrs. Igrie

22# Bersama Mrs. Igrie

~

Hampir setengah jam Rara menunggu sosok Jie keluar dari kamarnya. Berkali-kali ia berdiri dari sofa, melirik pintu kamar Jie yang berada di lantai dua masih tertutup. Tidak memberikan sedikit celah. Lantas, ia kembali duduk. Meminum jus yang sudah berulang kali ia tuangkan pada gelasnya. Meneguknya dan kembali menunggu.

Gadis itu menatap temannya yang tertidur pulas. Mengingat, perjuangan sosok itu yang masih bertahan menjadi temannya sejak SMP. Dengan semua sikap labil darinya yang harus temannya hadapi sejak awal.

Mommy pulang!” ucap seorang wanita muda yang membuka pintu rumah itu.

Rara menoleh. Menatap sosok wanita-mungkin berumuran 30an-yang juga menatap Rara balik. Matanya melebar, lantas berjalan mendekati gadis itu.

Mommy!” respon Rara, memeluk sosok itu.

Igrie Marletta. Nama yang tertera pada kartu nama yang tergantung di atas saku dada wanita itu. Memeluk balik gadis itu, mengeluarkan perasaan rindu selama ini. “Oh, My Princess. Mommy miss you, what are you doing?” tanya Mrs. Igrie, menanyakan apa yang dilakukan gadis itu di rumahnya setelah sekian lama ia merindukan gadis itu.

“Rara tadi jenguk Jie, Mom. But, kayaknya Jie lagi istirahat. Jadi, Rara dengan-oh! I’m sorry! Sely ketiduran!”

Don’t worry, biarkan aja, Sayang,” jawab Mrs. Igrie. Lantas, tertawa kecil melihat Sely yang begitu pulas dengan alam bawah sadarnya.

Rara tersenyum sembari mengangguk.

Jie suka ketawa kecil itu, nurun dari mommy-nya, ‘ya? Batin Rara, mendapati wanita itu sering tertawa kecil. Walau hanya perkara yang kecil.

So, biar mommy yang panggilin Jie,” ucap Mrs. Igrie, lantas segera berjalan menaiki anak tangga itu.

Rara terdiam menatap wanita itu menaiki anak tangga satu persatu. Masih lengkap dengan seragamnya, bahkan tas branded-nya yang menggantung pada lengan tangannya. Lantas, mengetuk pintu kamar anak satu-satunya itu.

Oh, Ya Tuhan. Harusnya gue pulang sejak tadi. Batin Rara, tiba-tiba merasa tidak enak ketika melihat wanita itu mengetuk pintu anaknya. Namun, tidak ada balasan dari balik kamar itu. itu membuat Mrs. Igrie mau tidak mau langsung membuka knop pintu. Memasuki kamar itu. Kemudian, keluar lagi setelah beberapa saat.

“Dasar anak itu,” umpat Mrs. Igrie sembari menuruni anak tangga satu persatu. Menemui gadis berwajah cantik itu yang menunggunya beberapa saat lalu.

“Kenapa, Mom?” tanya Rara. Melihat wanita itu terlihat kesal ketika menuruni anak tangga.

“Oh, My Princess. Jie emang bandel, bukannya turun buat melayani tamunya. Dia malah tidur di kamarnya,” jelas Mrs. Igrie.

Rara mengangguk kecil. Mengiyakan ucapan wanita itu. “It’s okey, Mom. Jie juga perlu istirahat. Rara minta maaf, ke sini malah ganggu Jie,” respon Rara sembari menggaruk tengkuknya, sebenarnya tengkuknya tidak terasa gatal, “kalau gitu, Rara pamit pula-”

No,” cegah Mrs. Igrie, “Mommy nggak ketemu sama kamu hampir satu bulan, di sinilah dulu. Rara nggak mau mengobati rindunya Mommy?” lanjut Mrs. Igrie yang membuat Rara mau tidak mau mengangguk mengiyakan. Gadis itu merasa tidak enak dengan keluarga Jie jika menolak hal seperti itu.

Gadis itu menoleh pada temannya. Bisakah lo tiba-tiba bangun aja kayak kesamber petir, gitu?! Dan lo ngerengek aja ke Mommy untuk pulang, biar gue nggak terus-terusan nggak enakan sama Mommy! Batin Rara, berharap teriakan dalam batinnya itu terlewatkan pada mimpi temannya itu. Sayangnya, gadis yang tertidur itu masih saja diam terlelap. Seolah, ia sedang menyusuri mimpi yang begitu indah.

“Biarkan aja dia. Mau buat roti sama Mommy?” tawar Mrs. Igrie, menarik sudut bibirnya. Memberikan senyum yang begitu indah. Lagi-lagi, itu menurun pada anak semata wayangnya.

“Boleh,” jawab Rara pendek. Membalas senyum wanita itu.

Mrs. Igrie tersenyum. Lantas, berjalan menuju kamarnya. Beberapa menit kemudian, keluar dengan dresnya. Bukan seragam kerjanya.

C’mon, Sayang,” ucap Mrs. Igrie, membuat gadis itu mengikutinya. Seolah, besi yang ditarik oleh magnet.

Mommy mau buat roti apa?” tanya Rara dengan polosnya.

Cake?” respon Mrs. Igrie sembari mengeluarkan keperluan membuat roti mereka.

“Uwaaa, pasti Mommy ahli dalam buat roti,” respon Rara. Lantas, membantu wanita itu memecahkan telur pada wadah adonan.

“Jelas dong! Mommy pernah juara dalam buat cake di Inggris tahun 90-an.”

Rara membuka mulutnya hingga membentuk huruf O. Takjub dengan sesuatu yang baru saja ia dengar. Nyatanya, wanita itu pernah meraih juara membuat kue di luar negeri.

“Lalu, Mom?” tanya Rara antusias, benar-benar hal yang begitu mengagumkan.

“Dan tau nggak, Sayang?” tanya Mrs. Igrie, memancing gadis itu untuk menjawab.

“Apa, Mom?

“Salah satu jurinya itu adalah Mr. Mckey!”

Oh My God! Jadi, itu ceritanya Mommy sama Daddy bisa ketemu?” tanya Rara balik.

Yes, you’re right, Sayang. Habis itu, Mr. Mckey suka bolak balik dari Inggris ke Indonesia cuman buat ketemu sama Mommy,” jela Mrs. Igrie sembari mengaduk adonan roti itu.

Rara bertepuk tangan kecil ketika mendengar cerita itu. Sungguh perjuangan hebat ketika laki-laki memang mengejar cinta mereka. Itu bukan perkara yang mudah, ketika dari Inggris ke Indonesia hanya untuk bertemu pujaan hatinya.

Mommy sendiri, langsung mau sama Daddy?” tanya Rara.

“Tentu saja tidak!”

Rara mengkerutkan keningnya. Bukankah, Mr. Mckey sudah terlihat begitu cintanya dengan Mrs. Igrie? Lantas, kenapa wanita itu tidak langsung memberikan hatinya? Pikir Rara.

“Kamu pasti bingung, kenapa Mommy nggak langsung ngasih rasa suka Mommy pada Daddy, begitu, ‘kan?” tebak Mrs. Igrie.

Gadis itu mengangguk. “Emang kenapa, Mom?” tanya Rara.

Mommy nggak bisa gitu aja ngasih perasaan Mommy sama Daddy, bukan karena Mommy menyuruhnya untuk pergi. But, Mommy hanya ingin melihat seberapa kerasnya Daddy untuk mendapatkan Mommy.

“Wow!” takjub Rara.

“Yeah, Mommy hanya menguji Daddy. Cinta itu nggak bisa langsung dipaksakan, Sayang. Mommy juga perlu waktu untuk menerima Daddy. Walau kedua belah pihak udah sah-sah aja ketika Daddy melamar Mommy,” jelas Mrs. Igrie.

“Berapa lama Daddy merjuangin Mommy untuk mendapatkan cinta Mommy?”

“Seingat Mommy, 3 bulan,” respon Mrs. Igrie.

“Lebih tepatnya, 3 bulan lebih 1 hari,” ucap seseorang.

Rara menoleh, begitu juga Igrie. Menatap seorang Mr. Mckey yang masih dengan seragam kerjanya, menatap balik kedua perempuan itu. Lantas, memberikan senyumnya.

“Apa bedanya?” tanya Mrs. Igrie.

No, itu beda, Baby. Satu hari itu, butuh setengah hari Daddy untuk ngeyakinin Mommy nerima lamaran Daddy,” terang Mr.Mckey.

What?” tanya Mrs. Igrie.

“Itu benar.”

No,” elak Mrs. Igrie.

Yes.

No.

Yes.

Gadis itu tertawa kecil. Melihat tingkah sepasang suami istri itu yang terlihat meyakinkan argumennya masing.

“Woah! Hello, Cantik,” sapa Mr. Mckey pada Rara.

Rara tersenyum. “Hello, Dad,” balas Rara.

Mr. Mckey tertawa kecil. Lantas, mengusap rambut gadis itu. “What Are you doing?” tanya Mr. Mckey yang juga menanyakan tujuan gadis itu di sini. Sudah lama juga tidak melihat gadis itu.

“Ah, itu-”

“Nyari Jie. Eh, Jienya malah tidur di kamar. Bangunin, Dad. Masa’ pacarnya main ke sini malah ditinggal tidur,” ucap Mrs. Igrie. Lantas, memasukkan adonan rotinya pada loyang kue.

Pacar? Batin Rara bingung.

Oh, shit. Bukankah dia udah berulang kali aku peringatkan! Kalo suka sama gadis, ya harus diperjuangkan!” respon Mr. Mckey.

“Ah, tidak usah, Dad. Jie juga butuh istirahat,” elak Rara.

No, tunggu Daddy buat nyeret dia ke bawah,” bantah Mr. Mckey, lantas berjalan menuju lantai dua.

“Gimana hubungan kamu dengan Jie, Sayang?” tanya Mrs. Igrie sembari memasukkan loyang adonan kue itu ke dalam oven. Membiarkan mengembang secara matang.

Rara terdiam. Sejujurnya, hubungan mereka hancur. Keluarga Jie memang mengharapkan Rara. Hanya saja, Rara yang belum bisa menerima Jie. Ia sudah menjadi milik Alvan-walau secara kenyataan, mungkin sudah tidak lagi-dan juga ia belum bisa menerima perasaan Jie. Mrs. Igrie benar, cinta tidak bisa dipaksakan.

BERSAMBUNG.

Hai, Guys.. bertemu lagi nih sama cerbung Jasmin!

"Gimana ngobrol sama Mommy?"-Jie.

"Biasa aja, lo kira kayak ngomong sama siapa?"-Rara.

"Wah! Padahal, Mommy mantan istri seorang Letjnan!"-Jie.

"Ya gara-gara lo, malah ninggalin gue di kamar."-Rara.

"Ehehehe."-Jie.

"Lo sakit apa, sih?"-Rara.

"Nggak sakit."-Jie.

"Bohongnya kelihatan banget! Ya udah, gue nanya ke Mommy aja nanti."-Rara.

"Eh! No!"-Jie.

"Why?"-Rara.

"Ya pokok jangan."-Jie.

"Hm, mencurigakan sekali ini."-Rara.

"Please, Ra. Jangan."-Jie.

"Kalian lihat Alvan? Author ada keperluan sama dia."-Author.

"Nggak."-Rara.

"Mungkin, udah pulang."-Jie.

"Tumben pulang cepet."-Author (heran).

-Terima kasih atas dukungan kalian :)

Saran dan kritik, dipersilahkan ^_^

Do'akan kedepannya semakin baik ya cerbungnya, semoga menghibur cerbung kali ini! ^_^

Oh ya, mau tahu Authornya? Bisa kunjungi akun instagramnya kok! @minemine_19 atau @its.mineeee_19Kalian bisa berkomunikasi dengannya di sana! Dia menunggu direct kalian loh! ^_^

Atau, kirim pesan lewat emailnya:[email protected]

Salam Penulis,

Jasmine Sonia Failasufa

Muach :3

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjooooddd

23 Apr
Balas

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

23 Apr

Lanjut kakk, semangat yaa

23 Apr
Balas

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

23 Apr

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

23 Apr
Balas

Bagus lanjutt btw kaka pintar bahsa Inggris yah?? Atau translate? :v oh ya alvan nya kok ga ada sihh aku pengenn lihatt ":??

23 Apr
Balas

Iya, trims ya buat suportnya! ♡ Ah, tidak juga. Author tidak ahli dalam bahasa itu. Bahasa Indonesia saja juga belum seahli Wikipedia :v Yeah, setidaknya sedikit Author cantumkan beberapa kosa kata bahasa asing itu. Lagipula, itu mudah dipahami, 'kan? Author harap, iya. Alvan ada di chapter selanjutnya kok! Makasih udah membaca chapter ini :)))

23 Apr

lanjottttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt

23 Apr
Balas

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

23 Apr

Lanjuut kaakka.. Semangat yaa!

23 Apr
Balas

Iya, trims ya buat suportnya! ♡

23 Apr



search

New Post