Mereka yang dipandang sebelah mata (H-1)
Dery adalah laki-laki Tunawicara dan hidup sangat sederhana. Dia selalu dipandang dengan segala kekurangannya. Bahkan dia tak mempunyai seorang teman satu pun.
Saat dia memasuki kelas 3 SMA, dia dipindahkan di kelas unggulan 1 berkat prestasinya yang semakin meningkat.
Yah, dia sudah terbiasa dengan segala gunjingan-gunjingan orang di sekitarnya yang terus membicarakan soal kekurangannya. Tetapi dia berusaha menulikan pendengarannya.
Tanpa dia sangkah, ada anak yang mau berteman dengannya—namanya, Bintang.
Latar belakang bintang sangat berbanding terbalik dengannya, Bintang adalah Murid popoler di sekolah ini. Dia juga anak dari orang kaya, selain itu kecerdasannya bisa dibilang di atas rata-rata.
Bintang juga sangat handal berbahasa isyarat, karena dia sering mengunjungi panti-panti orang yang berkebutuhan khusus. Jadi dia sangat tidak kesulitan untuk berbicara dengan Dery.
Suatu saat, ketika Dery ingin pergi ke kantin dia dihadang oleh segerombolan murid laki-laki berandal. Salah satunya Danil. Mereka memang terkenal sering menindas.
Danil mengambil uang saku Dery. Dery hanya pasrah, karena dia tidak akan bisa menang melawan mereka.
"Apaan cuma segini!" bentak Danil ketika melihat Uang saku Dery terbilang sangat sedikit.
"HAHAHAHA Ya iyalah kan orang miskin mana ada uang HAHA" kata salah satu teman danil yang diikuti tawa semua murid yang melihatnya.
BUAGH
DUAGHH
Danil menghajar Dery habis-habisan karena kesal.
"ayo hajar sampai mampus"
"wih keren ayo lagi lagi"
Kata murid-murid yang melihatnya. Mereka melihat kejadian itu layaknya sebuah seni yang layak ditonton. Tidak ada yang memisah.
"STOP KALIAN SEMUA!!" Teriak Bintang saat melihat Dery ditindas.
Bintang menghampiri Danil dan mengangkat kera Danil "Lo siapa seenaknya menindas murid lain, Lo sama sekali gak ada hak apapun! kalau Lo masih menindas Dery, gue bersumpah akan bunuh lo!"
"Bubar kalian semua!" Tegas Bintang untuk membubarkan murid-murid yang asik menonton saat itu.
Lalu, Bintang menghampiri Dery yang tersungkur lemah dengan beberapa luka lebam. "Bodoh, kenapa Lo gak lawan dia sih derr" gerutu Bintang kesal.
Tetapi Dery hanya tersenyum tipis dan mengangguk seolah semua baik-baik saja.
Dery merasa tidak bisa melawan mereka karena kekurangan yang dimiliki. Dia tidak memiliki kepercayaan diri, dan tidak ada siapapun berpihak di sisinya.
Tapi... sekarang ada Bintang, bukan?
Setelah kejadian itu, Dery, Bintang, Danil dan kawan-kawan dipanggil ke BK untuk meluruskan masalah ini.
Dan hari esoknya Danil dan kawan-kawan meminta maaf kepada Dery atas perlakuannya, Setelah ia mendapat penerangan dari Pak.Rudi selaku guru Bk.
Pak.Rudi berpesan kepada Danil dan kawan-kawan bahwa, Semua Makhluk diciptakan dengan kelebihan masing-masing dan Mau jadi apapun kita,derajat manusia tetaplah sama. Yah, memang Dery seorang Tunawicara, tetapi kenyataan itu tidak membuat Dery dipandang sebelah mata, Dery memiliki banyak kelebihan yang mungkin kita semua akan takjub saat melihatnya. Lagipula tidak akan ada yang mau terlahir dengan sebuah kecacatan. Tetapi Dery mampu bersabar dan tabah menerima apa yang telah diberi Allah untuknya. Dan kita yang terlahir sehat tanpa kecacatan sedikitpun seharusnya selalu bersyukur bukannya menindas mereka yang terlahir istimewa.
selesai.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cerita sangat menarik. Bagus. Lanjutkan. Salam literasi