Indah Qurrotul Aini

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Pialaku, Wujud Harapan Keluargaku
Sumber gambar: sasisabu.id

Pialaku, Wujud Harapan Keluargaku

Pialaku, Wujud Harapan Keluargaku

Indah Qurrotul Aini

 

Suasana sehari-hari desaku begitu ramai, lingkungannya sangat bersih dan sejuk, masyarakatnya ramah. Keluargaku tinggal di dusun Belang, desa Ngaliyan, kecamatan Bejen, kabupaten Temanggung. Anggota Keluargaku lima orang,  yaitu aku, kedua orang tuaku, dan dua orang kakak perempuan. 

Aku berumur 14 tahun, masih duduk di bangku kelas IX. Kakak pertamaku sudah bekerja,  begitu pula dengan kakak kedua. Kedua orang tuaku hanyalah petani, akan tetapi mereka juga guru ngaji di lingkunganku. Ayahku mengajar TPQ/MDA kelas  II.  

Suatu hari,  ketika berkumpul untuk menonton televisi bersama di salah satu ruangan di rumahku, di sela-sela menonton tv itu kedua orang tuaku membicarakan harapannya untuk masa depanku. Maka kedua kakakku pun ikut membahas hal itu. Semua sangat menginginkan agar aku berprestasi di sekolah dan dapat membanggakan kedua orang tua serta kedua kakakku. Tidak hanya itu, mereka juga ingin agar aku menjadi orang yang paham agama.

Dari situlah aku tahu harapan mereka, maka akupun  memutuskan untuk bercita-cita menjadi seorang Ahli Ilmu. Menjadi orang yang mengerti berbagai ilmu, khususnya Ilmu Agama, yakni ilmu Al Qur'an dan Hadis. Rencananya setelah lulus nanti, orang tuaku ingin aku meneruskan di pondok pesantren untuk memperdalam ilmu agama. Tidak hanya itu, sambil mondok, rencananya aku juga akan disekolahkan di sekolah umum agar wawasanku di bidang Ilmu Pengetahuan tidak ketinggalan. Begitulah, mereka berharap aku bisa sekolah setinggi mungkin untuk  menggapai cita citaku itu

Kini, hari-hariku kulalui dengan belajar dan mengaji. Setiap pagi, saat berangkat sekolah, aku tidak pernah lupa sarapan dan berpamitan kepada orang tua. Malamnya mengaji dengan teman teman, dilanjutkan dengan  membuka buku dan mempelajari kembali apa yang sudah disampaikan oleh guru di sekolah.

Suatu ketika, aku mendapat kepercayaan dari guru untuk ikut lomba bersama dengan dua orang teman perempuanku. Kami mengikuti lomba cerdas cermat seKabupaten Temanggung. Banyak sekali tantangan yang kami hadapi, baik dalam belajar maupun saat mengerjakan soal. Lomba tersebut dilaksanakn pada hari selasa, 27 September 2022, diikuti kurang lebih 53 sekolah.

 

Foto bersama pembimbing sebelum lomba

 

Tibalah saatnya kami pergi ke Temanggung, untuk berjuang bersama mengharumkan nama sekolah. Kami diantar menggunakan mobil milik Pak Eko, salah seorang pegawai TU SMPN 2 Bejen. Sampai di sana, Bapak Bahrudin, Pembimbing kami sudah menunggu, ternyata beliau juga sebagai panitia. Kami dipersilahkan duduk menunggu lomba dimulai. 

Setelah panitia memberikan arahan tentang peraturan lomba, lombapun dimulai. Awalnya kami harus menghadapi 50 soal pilihan ganda dalam waktu 60 menit, setelah selesai lembar jawab dan lembar soal dikumpulkan. Kami senang bisa mengumpulkan tepat pada waktu yang sudah ditentukan. 

Beberapa menit kemudian, pengumuman hasil lomba tahap awal akan disampaikan. sebelum hasil dibacakan aku dan dua orang temanku begitu tegang. Semua berharap terpilih untuk masuk sepuluh atau lima belas besar. Ketika sedang dibacakan, tidak terdengar nomor undi kami, rasanya sangat kecewa. tetapi setelah panitia membaca ulang, ternyata ada nomor kelompok kami. Semua tidak jadi kecewa dan bertekad akan berjuang lagi. 

Pada saat babak kedua kami mengerjakan 10 soal dalam waktu 5 menit. Bisa dibilang cepat, namun kami bisa melewati semuanya. Aku dan dua orang temanku sangat tegang menunggu hasil tersebut, karena itu adalah penentuan terpilihnya kelompok yang masuk babak final/tiga besar, seketika terpanggillah 3 kelompok dan tidak ada kelompok kami. Sedih, kecewa, marah yang aku dan teman temanku rasakan.

Tiga kelompok tersebut maju ke depan dan naik ke atas, hatiku seakan ingin menangis melihat semua itu. Saat mendengar penjelasan panitia, 3 kelompok itu nantinya akan terpilih salah satu untuk masuk ke babak final. Harapan kami pun muncul kembali. Senatiasa semua bertawakal dan terdengarlah dua nomor undi, yaitu kelompok kami dan  kelompok sebelah. Semua tidak menyangka bisa masuk babak final. Ragaku pun seakan menarikku untuk bergegas maju ke depan dan naik ke atas menyusul satu kelompok yang sudah ada di sana.

Dan tibalah soal-soal akan dibacakan, kami berada di regu A dan mendapat giliran menjawab soal pertama. Di depan itu rasanya malu dan takut, karena dilihat oleh banyak guru dan kelompok sekolah lain. Soal pada babak final ini terbagi menjadi tiga, yaitu soal wajib, soal lemparan, dan soal rebutan. 

Saat sedang menjawab, seakan ruangan pun ikut diam dan mendengarkan jawaban kelompok kami. Soal wajib kami mendapat skor 500, soal lemparan mendapat 200, dan soal rebutan mendapat 0. Jumlah keseluruhan skor kami adalah 700, berbeda jauh dengan skor lawan yang lebih dari 1000. kelompok kami mendapat juara 3. Semua tetap senang dan bersyukur dapat memperoleh juara dan mengharumkan nama sekolah.

 

Foto bersama ketika penerimaan piala

Keesokan harinya guru, karyawan, serta teman-teman sekolahku mengucapkan selamat kepada kami atas prestasi yang dicapai.  Di rumah, kedua orang tuaku pun bangga kepadaku. Hari ini dan kemarin adalah hari yang sangat membahagiakan. Aku berterima kasih kepada diriku sendiri dan dua teman kelompokku.

 

Foto bersama bapak kepala sekolah dan pembimbing

Dengan pengalaman itu, aku yakin bahwa aku mampu, aku akan bertekad akan mengejar terus prestasiku dan berusaha memenuhi harapan keluargaku, menjadi seseorang yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Terima kasih sudah mengisi hari-hariku baik keluargaku, guru-guruku, serta teman-temanku. Kalian semua adalah penyemangatku.

 

 

Foto piala yang kuraih bersama teman-temanku

 

Prestasiku adalah harapan untuk meraih masa depanku

Apa yang telah aku dapat akan kuabadikan selalu

Untuk keluarga, bangsa dan negaraku

Terima kasih Ya Allah atas pengalaman ini, sangat berharga bagiku

Tunggulah aku wahai cita-citaku

TAMAT

 

 

BIODATA PENULIS

Indah Qurrotul Aini, Lahir di Temanggung pada Tanggal 01 06 2008, saat ini masih duduk di kelas IXB SMPN 2 Bejen, yang beralamat di Dusun Krajan, Desa Ngaliyan, Kecamatan Bejen Kabupaten Temanggung. 

Penulis masih tinggal bersama orang tua di desa yang sama dengan tempat bersekolah, hanya beda dusun. Alamat penulis di Dusun Belang RT 02 RW 04 Ds. Ngaliyan, Kec. Bejen, Temanggung. Nomor HP yang bisa dihubungi 083836180275 dan email yang penulis gunakan adalah [email protected] 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post