“Nggak apa-apa, kakak mau jagain kamu aja sampai kamu sembuh,” Kak Naira tersenyum.

Aku terdiam, mendengar ucapan kak Naira barusan, bukannya kak Naira membenciku? Tapi kalau kak Naira membenciku.. Kenapa kak Naira merelakan waktu untuk berkemahnya hanya karena aku sakit? Entahlah.

Aku beranjak pergi ke kamar, sementara itu kak Naira asyik menyapu.

****

Malam harinya, aku yang sedang tidur terbangun karena tiba-tiba perutku tidak enak. Tidak lama kemudian…

“Hoekk…” aku muntah, perutku sangat sakit, dan kepalaku sangat, sangat pusing.

Kak naira yang belum tidur kaget mendengar suaraku muntah, ia segera berlari ke kamarku, “Maura..! kamu kenapa?!”

Kak Naira terkejut melihatku muntah, kak Naira pun segera membersihkan muntahku.

Selesai membersihkan muntahku…

“Kamu makan dulu ya.. Perutmu kosong tuh,” kata kak Naira sambil mengambilkan nasi untukku.

Aku hanya mengangguk, lalu memakan nasi yang kak naira berikan.

Setelah makan, aku pun sikat gigi dan tidur.

***

Keesokan Paginya…

“Maura, hari ini kamu jangan sekolah dulu ya.. Kamu kan, masih sakit,” kata kak Naira usai sholat shubuh.

Aku mengangguk.

Selama aku sakit, kak Naira tidak sekolah karena menjagaku. Kak Naira begitu perhatian denganku dan merawatku hingga sembuh.

Setelah seminggu aku sakit, akhirnya aku sembuh.

“Kak Naira, terima kasih sudah merawat Maura selama sakit,” aku memeluk kak Naira.

“Sama-sama, Maura.. Kamu kan satu-satunya adik kakak. Kakak sayaang banget sama Maura,” Kak Naira balas memelukku dengan erat.

“Maura juga sayang, kakak..”

Sekarang aku sudah tahu kalau kak Naira tidak membenciku, malahan sangat menyayangiku. Benar kata Elina, kak Naira tidak mungkin membenciku.

Lalu, kalau kak Naira tidak membenciku, kenapa kak Naira galak padaku, sering mengomeliku? Aku sudah tahu jawabannya, itu adalah tanda kalau kak Naira sangat peduli padaku. kak Naira marah padaku karena aku tidur setelah sholat shubuh karena kak Naira tidak ingin aku terlambat sekolah dan dihukum, kak Naira selalu menyuruhku makan setiap mau ke sekolah, ketika waktu makan siang, ketika waktu makan malam, itu karena kak Naira tidak ingin aku sakit. Dan masih banyak lagi kepedulian kak Naira padaku dibalik kegalakannya.

Pesanku untuk kalian sebelum cerita ini selesai adalah, jika kalian punya kakak yang galak kayak kak Naira itu, jangan pernah berpikir kalau kakak kalian itu membenci kalian, pasti itu karena kalian disayangi oleh kakak kalian.

~Tamat~