Gusti Bagas Pratama

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Generasi Muda Sebagai Aset Perubahan

Generasi Muda Sebagai Aset Perubahan

Karya: Gusti Bagas Pratama

"BERI SAYA SEPULUH PEMUDA MAKA AKAN KU GUNCANGKAN DUNIA". Terlihat jelas pada founding tersebut yang di ungkapkan oleh bapak Proklamator Indonesia sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Beliau menekankan bahwa betapa pentingnya generasi muda sebagai aset perubahan bangsa Indonesia.

Generasi muda perlu memiliki sifat dan tekat yang kuat untuk membangun bangsa ini, sifat yang harus dimiliki oleh generasi muda saat ini meliputi rasa nasionalisme yang tinggi serta tanggung jawab yang besar. Peran generasi muda telah jauh terlihat pada masa sebelum Indonesia merdeka. Ketika bangsa kita masih dikuasai oleh para penjajah, para pemuda pemudi rela mengorbankan harta benda bahkan jiwa dan raganya demi mengusir penjajah dari bangsa Indonesia.

Namun pemuda masa kini seolah-olah telah melupakan bahwa nasib bangsa Indonesia kelak akan berada dipundak kita. Pemuda masa kini hanya peduli akan kesenangan dirinya sendiri tanpa memikirkan dampak apa yang terjadi pada dirinya dan lingkungan sekitar mereka. Bahkan sekolah yang bertujuan untuk menuntut ilmu, mereka menghiraukan hal tersebut. Mereka bersekolah hanya sekedar untuk bersenang-senang bersama teman, pacaran, bahkan ada juga yg bersekolah hanya untuk menjadi jagoan di sekolah tersebut. Sekolahpun seolah tidak berguna jika para siswa-siswinya tidak serius untuk menuntut ilmu.

Tidak hanya di sekolah, di lingkungan masyarakat pun kerap kali terjadi permasalahan yang ditimbulkan oleh para pemuda. Mereka seolah-olah melupakan semangat nasionalisme yang dimiliki oleh pemuda zaman dahulu. Pemuda yang telah berusaha meniadakan penjajahan di bangsa kita ini, serta mengabaikan nilai-nilai Pancasila yang notabennya menjadi idiologi dan jati diri bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh arus teknologi yang kian pesat pertumbuhannya sehingga generasi muda terlena dan melupakan tugasnya sebagai estafet pembangunan masa depan. 

Selain itu, generasi muda banyak terpengaruh oleh budaya kebarat-baratan yang senang akan mabuk-mabukan, hal ini terlihat pada para pemuda yang menghabiskan waktu weekend mereka dengan duduk dan berkumpul bersama teman-temannya hanya untuk mabuk mabukan, merokok, yang berujung pada tawuran antar geng.

Gaya hidup generasi muda inilah yang akan merusak citra perjuangan pemuda masa lalu, dan membangkitkan kembali masa penjajahan di negeri ini yang telah dikubur sangat dalam oleh semangat pemuda dari era Soekarno. Maka dari itu, kita harus menanamkan kembali semangat perjuangan, meninggalkan semua kebiasaan buruk yang telah kita lakukan, dan memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk membangun generasi muda yang cerdas dan mampu bersaing di era modern seperti

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post