Flavia Caesa Dinata

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BAB 1

BAB 1

BAB I

~ BULAN DESEMBER~

“Alhamdulillah...” ucap ku saat bangun tidur.

Aku masih memandangi langit-langit kamar ku yang di penuhi dengan sticker glow in the dark berbentuk bintang yang ku dapatkan dari adik ku -Alia- saat aku ulang tahun, aku benar-benar senang saat itu, setelah itu aku bangkit dari tempat tidur ku, merapikan nya dan segera menuju jendela kamar, membuka jendela, dan menghirup udara segar sepuas nya.

“Kakak….” Teriak Alia yang mengagetkan seluruh penjuru rumah “apa sih dek… gak usah teriak-teriak, ingat lho ya kata Mama… menurut agama islam untuk wanita suara keras atau teriak-teriak itu aurat, jadi kita gak boleh teriak-teriak…. oke!” jelas ku “iya Kak… maafin Alia ya…” ucap Alia “oh iya Kak, tadi kata Mama suruh cepet mandi habis itu sarapan” sambung Alia “iya… ini Kakak udah mau mandi kok” jawab ku seraya mengambil handuk untuk mandi.

Selang beberapa menit aku telah selesai membersihkan diri dan segera menuju meja makan “hmm… bau nya enak, pasti ini spaghetti kesukaan Nayara dan Alia kan?” cetus ku seraya duduk di meja makan “lho… Mama, Ayah mana?” Tanya ku “tadi Ayah ada meeting mendadak sama kantor nya, jadi harus berangkat lebih awal” jawab Mama “oh..” balas ku singkat “ oh iya, Mama emang masakin kalian berdua spaghetti ini, soal nya kalian kan udah lama gak makan spaghetti, eits.. tapi inget Nayara sama Alia harus makan sayur nya“ ucap Mama “oke ma!” sahut ku “tapi… kan sayur itu gak enak” celetuk Alia asal “hus… Gak boleh gitu dong dek… sayur itu kan pemberian dan rizki dari Allah untuk kita… kalau Alia ngomong begitu berarti Alia gak bersyukur dan gak menghargai cipataan Allah” jelas ku “iya deh… Alia mau kok makan sayur” jawab Alia pasrah “nah gitu dong itu baru nama nya adek nya kakak..“ cetus ku seraya mengelus kepala Alia “iya kak…” jawab Alia “udah gih cepetan di makan spaghetti nya ntar masuk sekolah nya telat” kata Mama “siap Mama!” ucap ku dan Alia berbarengan, setelah itu kami membaca doa dan makan bersama, Setelah makan aku segera mencuci alat makan yang telah di gunakan tadi, setelah itu kami menuju garasi dan berangkat menuju sekolah, aku dan Alia di antar Mama menggunakan mobil sekaligus untuk Mama berangkat bekerja kebetulan arah kantor atau tempat kerja Mama searah dengan arah untuk menuju ke sekolah atau tempat ku dan Alia menimba ilmu.

“Assalamualaikum hai Nina” sapa ku saat di sekolah “Waalaykumussalam hai juga Nayara” balas nya “gimana… kamu udah belajar belum?” Tanya ku “sudah dong…” jawab Nina “sekarang mending kita masuk kelas aja, biar nanti kita gak telat” usul ku “boleh deh… yuk!” jawab Nina seraya tersenyum.

Pelajaran demi pelajaran telah berlalu, inilah moment yan paling di tunggu-tunggu oleh anak-anak kelas lima, mungkin bukan hanya anak kelas lima saja… tapi bisa saja anak-anak seluruh sekolah, atau pun anak-anak seluruh dunia, Yap istirahat! Itulah yang paling di tunggu-tunggu oleh mereka semua, ada yang mengatakan bisa bermain bola sepuas nya ada juga yang bilang bisa beli jajan dan yang lain-lain, tanpa basa-basi mereka semua keluar dari kelas dengan hati yang ceria… termasuk aku dan sahabat sejati ku -Nina- kami bersahabat sejak kecil hingga saat ini, tak jarang konflik atau masalah-masalah kecil hingga masalah-masalah besar mewarnai perjalanan persahabatan kami berdua, tapi itu semua kami jalankan dengan bersabar dan pasrah kepada Allah hingga kami dapat tetap terus bersahabat hingga saat ini, mungkin juga hingga akhir hayat kami berdua,“eh Nay kamu mau beli apa?” Tanya Nina seraya berjalan bergandengan dengan tangan ku untuk menuju kantin sekolah yang jarak nya tidak jauh dari kelas ku “aku kayak nya Cuma mau beli roti bakar sama susu aja deh” ucap ku “kalau kamu?” lanjut ku, kepala Nina tampak sedang berpikir… dan akhir nya menjawab “sama kayak kamu” jawab nya singkat “tumben kamu makan roti sama susu aja, biasa nya kamu beli soto atau makanan berat lain nya” sambung Nina “oh… soal nya tadi pagi pas aku sarapan makan nya banyak…. Soal nya Alia ngambil makanan nya kebanyakan trus gak habis jadi Mama nyuruh aku buat habisin sisa makanan punya Alia, duh… Kenyang banget rasa nya, maka nya sekarang aku Cuma makan roti” jelas ku panjang lebar “kenapa kamu mau di suruh buat ngabisin sisa makan nya Alia?” Tanya Nina seraya duduk di kursi kantin “kan takut nya mubadzir” jawab ku “oh… yaudah deh kamu tunggu sini aja ya.. biar aku yang mesen makanan nya, tapi inget tetap bayar sendiri lho ya…” goda Nina “oke siap bos! Makasih ya Nina… kamu memang sahabat sejati ku yang paling baik sedunia” aku membalas menggoda Nina “iya sama-sama, kamu juga baik kok sama ku” jawab Nina seraya pergi menuju stand yang menjual roti bakar juga tak lupa untuk memesan dan membayar nya.

Otak semua anak telah di penuhi dan menerima pelajaran yang sangat amat berguna, sekarang waktu nya untuk beristirahat sebentar untuk persiapan belajar nanti malam, mereka bisa bermain ataupun mengobrol, jika anak laki-laki memilih untuk bermain… beda dengan aku dan teman-teman kami semua memilih mengobrol, entah itu tentang pelajaran ataupun permainan… yang penting gak ngomongin orang lain.

“Eh temen-temen minggu depan kan hari ibu, kalian mau ngasih apa ke ibu kalian?” Tanya Nina, Yap kami semua sedang membahas perencanaan hari ibu, Itulah yang sedari tadi ku pikirkan hingga membuat ku melamun dan mengabaikan suara teman-teman ku yang sedang mengutarakan pendapat nya, di saat teman-teman ku telah menentukan apa yang ingin mereka berikan kepada ibu mereka masing-masing, aku hanya termenung memandangi mereka semua.

“Nayara…. Kamu mau ngasih kado apa? Kok dari tadi Cuma ngelamun aja” Tanya Nina penasaran “aku masih bingung nih…” jawab ku seraya memangku dagu “yaah… nayara jangan mudah putus asa… kamu kan bisa cari di internet, tanya ke ayah kamu, atau narasumber lain nya” usul Nina seraya merangkul pundak ku “iya juga ya.... kenapa gak kepikiran dari tadi ya…” ucap ku seraya menatap Nina “nah.. maka nya jangan keburu bingung dulu… yang bilang pusing lah… yang apa lah… semua itu insyaAllah dapat kita selesaikan dengan bersabar” ucap Nina seraya tersenyum “iya… makasih ya Nina saran nya…” ucap ku “sama-sama… kan memang itu guna nya sahabat ” cetus Nina seraya mengedipkan sebelah mata nya “iya…” jawab ku dengan mata berbinar-binar, tak lama kemudian Mama datang untuk menjemput ku dan terakhir aku meninggalkan teman-teman ku untuk pergi pulang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Gk ada yg ngomennn?

26 Sep
Balas

Mungkin mereka lagi sibuk untuk bikin cerita..sama sepertiku, lagi cari ide buat bikin cerita ^^

11 Oct

Ini sudah Bagus kok ^^ Oh iya, buat Caesa... Jangan patah semangat yaa! Tetap semangat!!

11 Oct
Balas

Makssih...

11 Oct

Iyaaa

11 Oct



search

New Post