Fitria Restunugraha

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Perpustakaan si Gudang Ilmu

Perpustakaan si Gudang Ilmu

Perpustakaan si Gudang Ilmu

Oleh: Fitria Restunugraha

Perpustakaan, tempat dengan segudang ilmu. Jika buku disebut sebagai jendela dunia, lantas perpustakaan bisa disebut apa? Begitu banyak buku yang bisa kita temui di sana. Ada buku pelajaran, fabel, dongeng, bahkan buku tentang kerohanian juga ada. Namun sayangnya, minat membaca di Indonesia sangat kurang. Hal ini membuat perpustakaan menjadi tempat yang kurang diminati oleh masyarakat Indonesia.

Jujur saja, aku bukan tipe orang yang begitu suka membaca. Mungkin aku akan membaca jika sedang mood saja. Membaca buku pelajaran pun ketika akan ujian saja. Namun, siapa sangka? Ternyata aku pernah diberi penghargaan oleh sekolah karena sering menjadi pengunjung perpustakaan. Meskipun, saat itu masih SD sih.

Ketika aku masih duduk dibangku kelas 3 SD, aku pernah mendapatkan sebuah buku karena sering mengunjungi perpustakaan untuk membaca. Saat itu sekolahku memang sangat mengapresiasi murid-muridnya yang suka berkunjung ke perpustakaan. Mereka mengapresiasi kami dengan memberikan sebuah buku cerita. Aku senang sekali saat mendengar namaku disebut sebagai salah satu anak yang akan mendapatkan hadiah buku dari perpustakaan sekolah. Aku sangat bersemangat. Ketika buku cerita itu sudah di tanganku, betapa senangnya aku karena buku itu mengisahkan tentang seekor putri duyung. Senyumku lebar saat mengetahui itu. Bagaimana tidak, aku memang sangat suka dengan putri duyung sejak kecil. Aku mulai membuka halaman demi halaman buku itu. Aku membacanya dengan sangat senang. Saking senangnya, aku sampai membaca buku itu terus-menerus. Sudah sangat suka dengan temanya, ceritanya pun menarik. Saat pulang, aku memberitahu kepada orang tuaku bahwa aku mendapatkan sebuah buku cerita. Mereka senang dengan apa yang aku peroleh.

Sayangnya, setelah itu aku sudah mulai jarang berkunjung ke perpustakaan. Minat membacaku mulai menurun lagi. Aku tidak pernah mendapatkan hadiah buku lagi. Hingga pandemi covid-19 melanda, bertambah kecil kesempatanku untuk berkunjung ke perpustakaan. Aku mulai malas untuk membaca. Hingga aku menemukan beberapa cerita fiksi yang bisa diakses melalui hp. Dari situ, minat membacaku mulai kembali. Apalagi, aku mendapatkan izin kakakku untuk meminjam salah satu novel yang sangat terkenal. Novel ini sangat digemari oleh remaja.

Saat itu aku memang sedang bosan, aku bermain sosial media seperti biasanya. Lalu aku menemukan beberapa cerita fiksi yang menurutku menarik. Aku mulai membaca cerita fiksi dari situ. Seperti kataku tadi, kakakku juga meminjamiku sebuah novel fiksi berjudul . Ya, lagi-lagi fiksi. Karena aku suka segala hal yang berbau fiksi. Terkadang, ada perpustakaan daerah yang berkunjung ke sekolahku. Aku mencoba untuk menyempatkan diri membaca buku yang ada di sana.

Semakin beranjak usia, aku mulai tahu apa cita-citaku. Aku bercita-cita menjadi seorang psikolog. Ternyata, buku mahasiswa psikologi itu sangat banyak. Mereka harus banyak membaca karena psikologi penuh dengan teori. Dari situ aku sadar, aku harus meningkatkan minat membacaku. Bagaimana caranya jika aku ingin menjadi seorang psikolog, tetapi tidak suka membaca? Aku mulai mencoba rutin membaca. Dengan majunya teknologi, kita bisa mengunjungi berbagai perpustakaan digital. Aku mulai mencoba membaca dari sana. Zaman sekarang segalanya dimudahkan. Bahkan membaca buku pun bisa melalui hp. Betapa canggihnya teknologi zaman sekarang. Kita patut bersyukur karena dengan perkembangan teknologi, kita bisa membaca buku di mana saja.

***

Jember, 15 Oktober 2023

Biodata penulis:

Fitria Restunugraha, lahir di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 20 September 2009. Sedang menempuh pendidikan di MTsN 2 Jember. Duduk di bangku kelas 9. Dapat dihubungi melalui e-mail, [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post