Membentuk Kepribadian Berbudi Pekerti Luhur dengan Cara Hormat dan Patuh Kepada Guru
Keluarga merupakan unit sosial terkecil namun memiliki peran yang paling mendasar dalam pembentukan karakter seorang individu. Di dalam keluarga, orang tua menjadi figur sentral yang tidak hanya memberikan kasih sayang dan memenuhi kebutuhan materi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang menjadi landasan bagi kepribadian anak. Salah satu fondasi utama dalam membangun kepribadian berbudi pekerti luhur adalah sikap hormat dan patuh kepada orang tua. Kedua sikap ini bukan sekadar tradisi atau kewajiban semata, melainkan pilar penting yang menopang perkembangan moral dan etika seorang anak
Kenakalan Remaja seperti yang kita ketahui saat ini merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja yang melanggar Norma Sosial, Agama dan Hukum. Kenakalan remaja seringkali disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor internal, yaitu perubahan fisik dan psikologis yang dialami remaja, kesulitan mengontrol diri, dan keinginan untuk menyenangkan diri sendiri atau teman sebaya. Sedangkan faktor eksternal, bisa disebabkan dari keluarga yakni kurangnya perhatian, pola asuh yang tidak tepat(terlalu otoriter atau permisif), dan kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak . selain kedua faktor diatas, dapat juga karena faktor lingkungan yakni pengaruh teman sebaya, lingkungan sosial yang tidak kondusif, dan kurangnya kesempatan untuk mengembangkan potensi positif. Berdasarkan beberapa faktor di atas membentuk kepribadian diri sendiri yang berbudi pekerti luhur dapat dilakukan dengan mudah yakni melalui hormat dan patuh terhadap guru.
Guru adalah orang tua kedua yang wajib kita hormati dan patuhi. Tidak ada orang tua manapun yang ingin menjerumuskan anaknya pada kenistaan. Sejatinyanya mereka akan selalu berbuat baik untuk masa depan anak-anaknya. Kurangnya perhatian dan kasih sayang sering kali menyebabkan kenakalan-kenakalan itu kerap terjadi. Maka dari sinilah perlu ditanamkan keyakinan bahwa perilaku hormat dan patuh terhadapap orang tua kandung maupun guru sedikit demi sedikit dapat membentuk kepribadian berbudi pekerti luhur. Tentu saja prosesnya tidak mudah . Kadang kala pun berseberangan paham menjadi faktor utama tidak dekatnya hubungan seorang pelajar dengan guru. Maka dari itu, berdiskusi dan berdialog dengan diri sendiri sering kali menjadi alternatif bagaimana kita memilih dan menentukan langkah seperti apa yang perlu kita ambil kedepan. Masa muda adalah masa yang penuh gairah, adakalanya ajakan teman atau sahabat pada hal negatif membuat diri ingin mencoba namun sekali lagi berdialog dengan diri sendiri, berpikir jauh kedepan dan memikirkan bagaiman kita menjemput masa depan kita. Cita-cita seperti apa yang ingin kita raih adalah solusi terbaik menjaga diri dari pengaruh negatif lingkungan sekitar. Maka dari itu, patuh dan hormatlah terhadap Guru. Didikan dalam displin waktu, belajar tata krama bahkan belajar tentang adab sopan santun akan menjadikan seorang pelajar menjadi pribadi yang memiliki karakter berbudi pekerti luhur.
Menghormati orang tua berarti mengakui dan menghargai peran, pengorbanan, serta pengalaman hidup yang telah mereka lalui. sikap ini tercermin dalam tutur kata yang sopan, mendengarkan nasihat dengan penuh perhatian, dan menghindari perkataan atau perbuatan yang dapat menyakiti hati mereka. penghormatan juga berarti menghargai pendaat dan memberikan ruang bagi kebijakansanaan yang seringkali mereka miliki berdasarkan pengalaman yang lebih matang. Ketika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi penghormatan kepada orang tua, ia belajar untuk menghargai orang lain yang lebih tua atau memiliki kedudukan yang lebih tinggi, yang pada gilirannya akan membentuk sikap santun dalam interaksi sosial yang lebih luas.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar