Resensi Film Negeri 5 Menara
Setelah menonton film Negeri 5 Menara di pelajaran Bahasa Indonesia, hari ini pada tanggal 29 April 2025, saya menuliskan resensi film tersebut, berikut resensi film nya :
Resensi Negeri Lima Menara
1. Judul: Negeri 5 Menara
2. Pengarang: Ahmad Fuadi (pengarang novel)
3. Tema Film:
Perjuangan Meraih Cita-Cita Melalui Pendidikan, Doa, dan Usaha.
4. Tokoh & Pemain:
Alif Fikri: Cerdas, ambisius, bersemangat belajar
Randai: Percaya diri
Said: Luwes, ceria, penghibur
Dulmajid: Bijak, dewasa, penuh tanggung jawab
Atang: Pendiam, setia, pekerja keras
Baso: Rajin, taat agama
Ustad Salman: Bijaksana, sabar, dan inspiratif
Amak: Ibu Alif yang tegas, religius, dan penyayang
Raja : Sahabat dari medan
5. Sutradara: Affandi Abdul Rachman
6. Penulis Naskah: Salman Aristo dan Affandi Abdul Rachman
7. Produser: Arleen Cynthia, Oscar Primanto, dan Affandi Abdul Rachman
8. Alur:
Alur Maju. Cerita mengikuti perjalanan Alif dari kampungnya di Sumatera Barat ke Pondok Madani di Ponorogo, sampai akhirnya ia dan teman-temannya mengejar cita-cita masing-masing.
9. Latar Tempat:
Pondok Madani (pesantren modern di Ponorogo)
Danau Maninjau, Sumatera Barat (kampung halaman Alif)
Asrama, Masjid, Ruang Kelas, Lapangan Olahraga di Pondok Madani
Lokasi lain seperti Bandung, Amerika Serikat, dan kota besar
10. Latar Waktu:
Sekitar tahun 1990-an hingga 2000-an (masa remaja Alif dan teman-temannya di pesantren)
Rentang waktu mencakup masa belajar hingga mereka mulai mengejar cita-cita masing-masing
11. Latar Suasana:
Suasana religius dan disiplin di Pondok Madani
Suasana penuh kekeluargaan di antara para sahabat
Suasana penuh semangat dan optimisme saat para tokoh meraih mimpi mereka
Suasana rindu terhadap keluarga di kampung halaman
12. Amanat:
Film Negeri 5 Menara menyampaikan pesan bahwa setiap orang berhak untuk bermimpi setinggi mungkin, asalkan dibarengi dengan usaha, doa, dan ketekunan. Pendidikan menjadi kunci penting dalam meraih cita-cita, dan persahabatan sejati akan selalu memberi dukungan dalam perjalanan itu. Kesabaran, kerja keras, serta keyakinan bahwa "siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil" adalah nilai utama yang ditanamkan melalui kisah ini.
13. Sinopsis:
Alif Fikri, seorang remaja dari Danau Maninjau, Sumatera Barat, bercita-cita untuk sekolah di SMA favorit di Bandung dan ingin kuliah di ITB seperti idolanya B.J. Habibie. Namun karena keinginan ibunya, Alif dikirim ke pondok pesantren modern bernama Pondok Madani di Ponorogo, Jawa Timur. Di sana Alif bertemu 5 sahabatnya. Mereka menyebut diri mereka Sahabat Menara karena sering berkumpul di bawah menara masjid pondok sambil bermimpi tentang masa depan. Semboyan pondok "Man Jadda Wajada" (siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil) menjadi prinsip hidup mereka.
14. Kekurangan:
Beberapa alur cerita terasa terlalu cepat dan kurang dalam dibandingkan versi novel. Pendalaman konflik batin antar tokoh juga kurang tergarap secara maksimal, sehingga emosi tertentu terasa kurang kuat.
15. Kelebihan:
Film ini berhasil menghadirkan visualisasi yang indah, terutama suasana pesantren dan alam Indonesia. Pemilihan aktor yang sangat cocok dan mampu menampilkan karakter yang natural. Nilai-nilai motivasi dan religius disampaikan dengan cara yang lembut dan inspiratif, didukung dengan sinematografi yang memukau.
Sekian tulisan dari saya mengenai film Negeri 5 menara, terimakasih telah membaca.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar