farhan umay zulkarnain

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Panutan Masa Depan

Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, yang berarti guru sangat iklas dalam mengajar dan tak mengharap imbalan apapun. Seorang guru yang membuatku tertarik dengan dunia menulis dan musik adalah Ibu Sri Wahyuni dan Pak Ridwan Khamid. Aku ingin menjadi seperti mereka kelak saat sudah dewasa.1

Kita harus menghargai jasa guru dan pahlawan kita. Maka dari itu, kita harus banyak belajar supaya bisa menjadi pemuda masa depan yang baik.

Di sekolahku, ada guru yang menurutku sangat populer, yaitu Ibu Sri Wahyuni dan Pak Ridwan Khamid. Ibu Sri Wahyuni adalah pengajar Bahasa Indonesia, sedangkan Pak Ridwan Khamid pengajar Seni Budaya. Ibu Sri Wahyuni merupakan guru literasi di MTsN 2 Jember. Beliau juga sering dikenal dengan Bu Yuni. Beliau adalah motivasiku saat menulis. Beliau juga sabar dalam mengajari murid yang kesusahan saat literasi. Aku sangat senang ketika beliau bercerita, karena ceritanya tak pernah membosankan. Saat sudah dewasa nanti, aku ingin menjadi seperti Ibu Sri Wahyuni.

Dan yang kedua adalah Pak Ridwan Khamid. Pak Ridwan Khamid atau sering dipanggil dengan nama Pak Ucok ini adalah guru Seni Budaya yang sangat seru. Beliau juga mengajar ekstrakulikuler paduan suara. Saat Pak Ucok mengajar, beliau selalu saja kocak. Waktu itu juga, Pak Ucok sempat membawa gitarnya ke kelasku. Beliau memberikan materi dan menyuruh untuk mencatat. Kami semua mencatat materi yang diberikan, dan beliau memainkan gitarnya dengan santai. Tidak lama kemudian, beliau berkata “ngga ada yang mau rekomendasi lagu?”. Disitulah teman-temanku melontarkan judul lagu favorit mereka. Akulah yang pertama memberi judul lagu favoritku, yaitu “Sempurna”. Beliau pun memainkan dan menyanyikan lagu tersebut. Pak Ucok memang memiliki suara yang berat, tetapi suaranya masih bagus.

Saat aku sendirian, aku iseng-iseng untuk menulis. Tetapi aku bingung harus menulis apa. Aku teringat kata-kata Ibu Sri Wahyumi, yaitu “teruslah menulis”. Di situlah aku membayangkan untuk menulis cerita fantasi. Namun saat di tengah-tengah menulis, aku menjadi sangat bosan. Dan aku mencoba untuk memutar lagu. Setelah itu, aku lanjut menulis lagi. Siapa sangka menulis dan mendengarkan lagu sangat seru sekali. Bagaimana bisa aku menyukai musik dan menulis? Alasannya adalah karena Bu Sri Wahyuni yang membuatku tertarik dengan dunia menulis, dan Pak Ucok yang membuatku tertarik dengan dunia musik. Aku tak pernah bosan saat diajar mereka.

Jika aku sudah besar nanti, bisakah aku menjadi musisi yang terkenal dan pecandu literasi? Sangat bisa sekali, karena di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, tetapi cuman tidak mudah. Sia-sialah cita-cita kita jika tidak ada komitmen dan usaha yang keras. Semua butuh proses, tidak ada usaha yang instan. Jika guruku adalah panutanku, akan kupastikan bahwa aku akan menjadi seperti mereka. Kalau bisa aku akan menggantikan posisinya jika sudah besar nanti. Ingat, jika kamu gagal, lihatlah kebawah. Masih ada orang yang lebih gagal darimu. Tetaplah semangat demi menjadi apa yang kamu impikan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post