farhan umay zulkarnain

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Dari terpaksa menjadi karya

Awal aku menulis karena disuruh oleh kakekku. Kakekku adalah soerang mantan kepala sekolah. Beliau sangat pintar dalam hal menulis. Karena itu, kakek ku mengajak ku untuk menulis. Dia berkata “Nak, ayo menulis bersama kakek, menulis sesuatu itu seru loh!” ucap nya. Dan ,aku pun berkata “Buat apa sih menulis, gak penting dan gak ada seru nya kek, lebih baik aku bermain saja”. Aku pun melanjutkan permainan ku itu.

Beranjak remaja, aku pun masuk sekolah MTsN 02 Jember. Saat pelajaran Bahasa Indonesia, aku bertemu dengan salah satu guru Bahasa Indonesia yang Bernama Ibu Sri Wahyuni. Ibu Sri Wahyuni atau bisa dipanggil dengan nama Bu Yuni ini menjelaskan tentang teks yang ada pada tulisan. Awal materi kita bertemu dengan yang nama nya teks deskripsi. Beliau menjelaskan tentang apa itu teks deskripsi. Setelah penjelasan teks deskripsi berakhir, akhirnya kita disuruh untuk membuat teks deskripsi. Disaat itulah aku kebingungan untuk mendeskripsikan apa. Akhirnya, aku berpikir untuk mendeskripsikan teman ku. Itu menjadi tulisan ku untuk yang pertama kali nya di awal kelas 7 ini.

Jam Bahasa Indonesia telah berakhir, aku dan teman-teman ku mengumpulkan hasil teks deskripsi mereka. Istirahat pun tiba, aku meluangkan sedikit waktu untuk menulis tentang hari yang telah ku lalui. Tulisan ku memang jelek, tapi apa salahnya mencoba dulu kan?. Setelah jam sekolah usai, aku mencoba mengisi buku harian yang telah lama tidak ku isi. Awal nya aku kaku untuk menulis sesuatu, tapi aku enjoy aja dengan tulisan ku itu. “Hari yang melelahkan” adalah judul pertama tulisan di buku harian ku. Keesokan hari nya kita bertemu lagi dengan mapel Bahasa Indonesia, tapi materi nya menggunakan handphone. Sekelas tidak membawa handphone, tetapi ada kakak kelas 9I yang membantu kita untuk materi tersebut. Beliau mengenalkan kita tentang Sasisabu.id. Disana kita disuruh untuk membuat puisi bertema “Kemerdekaan”. Kita di beri waktu 10 menit untuk menulis puisi tersebut. Semua menulis di selembar kertas kecuali murid kelas 9I, karena kelas kita tidak tahu bahwa harus membawa handphone.

Semua nya sedang asik menulis, sedangkan aku hanya diam dan berpikir bahwa tulisan yang bagaimana yang aku harus tulis. Waktu tinggal 5 menit, kertas ku masih saja bersih tidak ada tulisan sama sekali. Disitu aku mulai kebingungan dan panik. Dan aku mulai memikirkan suatu tulisan yang harus aku tulis untuk membuat puisi tentang kemrdekaan. Belum sempat menyelesaikan puisi ku tiba-tiba waktu menulis telah habis. Ada beberapa teman ku yang telah menyelesaikan puisi nya. Ia Bernama Muhammad Rohim Ar Rosyid, dia disuruh membaca hasil puisi yang telah ia tulis. puisi nya sangat bagus dan keren. Bu Sri Wahyuni pun mengakui bahwa puisi Rohim sangat bagus sekali. Kita di beri waktu lagi untuk menulis tapi hanya 5 menit saja. Aku mulai melanjutkan puisi ku yang belum ku selesaikan. Di tengah-tengah menulis aku mulai mati ide, aku tidak tau lagi apa yang harus aku tulis. Waktu pun telah habis dan saat nya untuk pulang ke rumah. Guru ku mengingatkan untuk login akun sasisabu agar bisa menulis di handphone. Setelah sampai rumah aku melanjutkan puisi ku yang belum selesai. Puisi ku kurang bagus untuk dibaca, jadi aku memutuskan untuk tidak melanjutkan puisi itu. Minggu depan telah tiba, ada lomba menulis yang harus kami ikuti. Nah disitulah ide ku mengalir. Kita menulis puisi dengan tema yang sama. Tulisanku pun telah jadi, tapi aku tak tahu cara mengirim tulisanku ke link lombanya. Aku meminta bantuan teman ku untuk mengirim tulisanku. Tetapi tetap tak ada hasil, aku pun langsung meminta bantuan kakakku secepatnya. Kakakku pun tak tahu apa-apa tentang itu. Dan aku pun mencoba-coba untukmengirim hasil tulisanku ke link lomba tersebut, tetapi tetap tiada hasil. Akhirnya aku pasrah dan tidak mengirim tulisanku ke link lomba itu.

Senin, 29 Agustus pagi dilaksanakan Upacara. Saat Upacara hampir selesai, biasanya ada pengumuman. Pengumumannya yaitu pemenang lomba menulis. 22 siswa dipanggil untuk maju ke depan. Mereka diberi penghargaan oleh guru dan Kepala Madrasah. Disitulah aku merasa iri dan menyesal karena tidak bisa mengirim tulisanku itu. Aku tidak ingin kalah dengan mereka, jadi aku berusaha menulis meskipun itu kadang-kadang saja. Akhirnya, diadakan lagi lomba menulis lagi. Teman sekelas ku ditunjuk untuk mengikuti lomba menulis itu. Inilah kesempatanku untuk menulis lagi, dan semoga kami semua bisa juara semua. Jangan jadikan menulis itu beban, jadikanlah menulis itu sebagai hobi. Karena tak semua orang bisa menulis dengan benar.

Biodata penulis:

Hai kawan.. Perkenalkan namaku Farhan Umay Zulkarnain dari sekolah MTsN 02 Jember. Kalian bisa panggil aku Han aja. Aku sekarang duduk dibangku kelas 7. Aku lahir di Jember, 07 Oktober 2009. Kalau kalian ingin dekat dengan ku, kalian dapat menghubungiku melalui nomor Whatsapp 089-562-223-7675.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post