Pagi hari, ketika bangun tidur, si tangan mulai meraba-raba meja yang berada di dekat tempat tidur. Si tangan tak berhenti bergerak. Sampai akhirnya mendapatkan apa yang dicari, yaitu Hand Phone. Ya, Hand Phone, suatu hal yang tak bisa terlepas dari kehidupan si Bujang.

Setiap hari, setiap saat, si Bujang tak bisa terlepas dari Hand Phone nya. Hand Phone dianggap seperti belahan jiwanya. Kemanapun ia bawa. Bahkan, di WC pun tak lupa, sambil mendengarkan musik ketika hendak mandi, maupun sedang Pup. Hehehe..

Ketika semua orang sibuk dengan bukunya, dia sibuk sama HP nya. Sampai suatu saat, ketika ia bawa HP nya ke WC umum, tak sengaja HP nya terjatuh kedalam lubang kloset. Dia stress. Minta tolong sana-sini. Karena panik, ia ambil sendiri. Menangis meronta-ronta karena HP nya mati. HP nya pun dibawa pergi ke klinik HP, supaya mendapatkan perawatan intensif, hehehe.

Sudah beberapa hari hidup tanpa HP. Hidup terasa sunyi, hati terasa hampa, tak berasa. Karena sang kasih telah masuk lubang kloset.

Di tengah-tengah kesepian yang melanda dirinya, ibunya datang membawa buku setumpuk untuknya, agar hidupnya berwarna lagi. Ketika ia buka si buku, buku yang ya baca yaitu buku roman,meneteslah air matanya. Si ibu pun bertanya, "mengapa kamu nangis wahai bujang?", berkata si bujang, "buku ini mengisahkan tentang kisah cinta seseorang yang ditinggal pergi oleh kekasihnya. Aku teringat akan HP ku bu, yang meninggalkanku ketika aku sedang mencintainya bu".

"Banguuun....Pergi kau sana, cari kerja!!! Malah karena HP nangis pula kau", kesal sang ibu...