Farhan Arianda

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjemput Asa Dari Luar Kota
Sosialisasi sekolah

Menjemput Asa Dari Luar Kota

Hari ini merupakan hari yang melelahkan. Walaupun melelahkan, semuanya terbayarkan oleh harapan-harapan dari adek-adek MTs yang berada di daerah yang jauh dari kota. Perjalanan yang jauh terbayarkan dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang mulai men-chat ku satu persatu.

Perjalanan kami dimulai saat subuh buta. Aku bersama bapak ibu guru ditugaskan ke daerah yang jauh dari perkotaan untuk melakukan sosialisasi sekolah kami. Perjalanan kami kira-kira 5 jam perjalanan, menembus hutan sawit yang lebat dan hari yang panas.

Disepanjang perjalanan, kami mempersiapkan apa saja materi yang akan diberikan nantinya dihadapan para calon siswa-siswi baru nanti. Tentu dibalik lelahnya perjalanan, canda tawa pun tetap ada, yang mewarnai perjalanan kami. Sekolah yang akan kami tuju ada dua sekolah.

Kami pun sampai di sekolah pertama. Ketika tiba disana, kami disambut dengan hangat oleh bapak ibu majelis guru disana. Setelah itu kami mempersiapkan alat-alat untuk kami presentasi nantinya di Mushalla. Selama sosialisasi, bapak ibu guru dalam mempresentasikan dengan baik, dan mulai nampaknya menarik minat mereka. Awalnya mereka tak tau dengan sekolah kami, dan mulai nampak menganggap remeh gitu. Tetapi ketika para pembicaranya bapak ibu dan siswa yang hebat, akhirnya mereka mulai tertarik satu persatu.

Setelah kunjungan di sekolah pertama ini, kami langsung ke sekolah kedua. Di perjalanan kumandang adzan Zhuhur pun didengar. Kami berhenti sejenak hendak melaksanakan salat. Setelah salat, kami lanjut perjalanan.

Ketika telah sampai disana, kami disambut dengan hangat dan suka cita. Setelah itu kami mulai sosialisasi. Saat ini pun kefokusan kami mulai diperhitungkan. Karena kami belum makan, kami harus tetap profesional dalam sosialisasi.

Setelah sosialisasi, kami dipersilahkan memasuki ruangan Kepala Sekolah. Kami berbincang-bincang hangat dengan beliau. Di tengah pembicaraan pun, ketika beliau Bu Kepala menyampaikan dimana kampungnya, eh ternyata aku sekampung dengan beliau. Tentu ini jadi kebanggaan tersendiri juga. Beliau menyambut kami dengan baik, tampak rasa keibuan beliau itu dicurahkan kepada kami. Awalnya kami yang lapar, mulai pusing, semua itu terobati dengan sambutan beliau kepada kami.

Setelah dari sekolah itu, kami mulai mencari rumah makan, tentunya untuk pergi makan. Setelah makan, kami singgah sejenak di Kelok terkenal, yaitu kelok 44 dan berhenti disana, sejenak menikmati senja di Danau Maninjau. Setelah dari sana, kami pun melanjutkan perjalanan menuju pulang.

Ketika kami setiba dirumah, deringan nada notifikasi hp kami pun tak henti-henti berdering, karena banyaknya pesan yang masuk. Semua pesan masuk itu ternyata dari mereka yang memiliki minat masuk ke sekolah kami, dan ini merupakan suatu hal juga yang membayar lelahnya perjalanan kami. Mereka antusias bertanya seputaran sekolah kami.

Itulah sedikit kisah perjalanan aku, bersama bapak ibu guru yang menjemput asa dari ujung daerah. Semoga ini bisa berdampak baik kepada kami, sekolah kami, dan kepada mereka para calon siswa-siswi baru nantinya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post