Farah Nur Lailiyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Keputusan Mondok

Keputusan Mondok

Di pagi hari Minggu yang cerah sehabis ku bersih bersih rumah ku duduk duduk menikmati angin sepoi sepoi , ku teringat masa lalu ketika masih duduk di bangku Tk, ingin sekali tau rasanya Mondok dan aku pun membicarakan nya kepada umi ku jika aku ingin sekali Mondok, umi ku mendengarkan apa yang aku bicarakan kepada umi seakan umi ku banar benar akan memondok kan aku , aku ingin sekali mondok kelas 2 SD tapi umi menasehati agar aku mondok kelas 3 SD akhirnya aku mau mondok kelas 3 SD, awal nya umi ku memang sangat setuju tapi umi ku hanya ingin mengetes aku apakah aku serius atau bercanda dengan umi berbicara tidak terlalu setuju, tapi karna aku sangat serius membicarakan nya umi ku pun bilang kalo omongan ku akan umi pegang dan catat di ingatan umi, Akhirnya umi bercerita kepada abi ku, abi dan umi ku pun langsung memeluk aku dan bertiga pun bercanda canda dikamar.dengan sangat senang aku pun cerita kepada teman teman TK, teman TK pun menanggapi dengan senang juga, setelah itu aku pun sering meminta mondok ke umi dan abi ku , umi dan abi ku tidak kalah senang melihat aku ingin mondok.

Seiring berjalannya waktu tak terasa aku pun sudah hampir menduduki bangku kelas 3 SD, aku masih ingin sekali mondok dan aku pun melihat lihat pondok yang telah abi pilih kan untuk ku, di saat itu lah aku sangat senang sekali melihat pondok itu.

keluarga pun memutuskan untuk memondok kan aku di pondok yang telah abi pilihkan, aku juga sangat senang. 1 minggu kemudian sore pukul 16.45 aku pun mulai berangkat mondok, di perjalanan aku sedih karna akan meninggal kan rumah, azan magrib pun memanggil aku dan keluarga memutuskan berhenti untuk sholat magrib di situ aku menangis bingung , hati kecil ku sekan akan berkata "pulang atau terus pulang atu terus"sambil meneteskan air mata dengan deras nya, tapi aku disitu sadar bahwa keputusan ya keputusan dan tepat jam 18.30 aku sampai di pintu gerbang gapura yang bertulis “ponpos Miftahus Sa'adah" Umi dan abi ku pun juga ikut menginap semalam di pondok, umi ku tidur bersama aku dan anak2 pondok dan abi ku tidur di masjid.

Azan subuh berkumandang aku pun langsung bangun dan bergegas mengambil wudu', di kamar mandi banyak santri santri yang bergantian mengambil wudu, setelah itu aku bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh setelah sholat aku langsung berlari ke pondok karena di sana ada umi ku, tepat jam 06.30 pagi orang tua ku meninggal kan pondok dan aku pun sangat sedih, umi dan abi ku menjenguk ku di pondok 2 hari sekali selama 2 minggu dan 2 bulan kemudian aku pun mulai kerasan di pondok dan mulai di jenguk satu minggu sekali lama kemudian mulai dua minggu sekali.

Di pagi hari yang cerah ku duduk duduk di teras pondok sambil menikmati udara yang sejuk, dan kebetulan di situ ada mbak pondok yang sedang asyik foto2 bersama teman ku

"Far ayo sini foto bareng" ucap mbak pondok, sambil mengangkat seperapat tangan kanan nya dan empat jari nya di keatas bawah kan

"iya bak" jawab ku sambil mengguk dan langsung mendekati embak pondok itu

setelah aku dan mbak2 pondok bersenang senang di teras pondok aku pindah tempat ke tempat yang lebih sunyi, di sana ada burung2 yang berkicauan seperti memanggil ku

"Farah Farah" aku pun tersenyum sendiri melihat burung itu

"andai saja ada burung yang bisa di ajak bicara, pasti sangat menyenangkan" halu ku.

"Allaahu Akbar, Allaahu Akbar" azan isya' pun berkumandang aku langsung membaca "Shadaqallahul adzim" sambil mencium tengah al quran ku yang berwarna coklat dan menutup Al Quran yang telah ku hafal kan untuk menyetorkan kepada ustadz sehabis sholat isya', dan langsung bergegas berdiri untuk duduk di tempat yang tadi telah di buat sholat magrib, karena aku kebiasaan mengaji di pinggir tangga masjid,

Suara santri santri fokus mengaji Al Quran untuk yang akan di setorkan kepada ustadz, ustadz pun juga fokus menerima setoran Al Quran yang telah santri buat, para santri pun berurutan untuk menyetor kan al quran, pada giliran ku maju aku pun maju dan aku di situ benar banar gugup tidak seperti biasanya, benar saja aku tidak lancar membaca al qur'an yang ku setokan tidak seperti biasanya tiba tiba aku terdiam tidak ingat apa yang harus ku baca selanjut nya ustadz pun memberitau dan tiba tiba aku salah membaca ayat al quran ustadz pun menegurku aku langsung terdiam karna banyak salah yang ku baca aku pun tidak bisa menahan tangis akhirnya pun aku menangis,

"udah gak papa yang penting kamu udah ada usaha, hasil nya memang tidak akan berpengaruh sekarang tapi nanti, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil kok, batu besar aja yang terkena tetesan air terus menerus akan bolong karna tetesan tersebut"

tak terasa waktu berjalan begitu cepat aku pun sudah menduduki bangku kelas 5 MI inbtidaiyah, di pondok kegiatan ku penuh di saat itu, dari bangun jam 03.00 sholat Tahajjud, mengaji sampai jam 05.40, mandi, berangkat sekolah pukul 06.50 , pulang sekolah, ganti baju, langsung sholat berjamaah di masjid, ngaji Al Quran setengah jam, di lanjut ngaji (mengartikan) kitap kuning sampai jam 13.20,makan siang 10 menit, mandi, di lanjutkan sekolah Diniyah sampai jam 16.00, istirahat (mandi/makan dll), sholat magrib, langsung ngaji Al Qur'an sampai sholat Isya', ngaji Al Quran setoran sampai dengan jam 21.00 dan istirahat (tidur). setiap malam jumat manis ada ziarah ke makam kiyai, dan setiap malam jumat biasa selalu melaksanakan sholat Hifzil Quran. Kegiatan ku setiap hari padat Sekali

Suara son pun terdengar keras di telingaku, anak anak bersenang senang aku pun juga begitu karena sebentar lagi ada lomba imtihan pondok, dilanjut kan ada wisuda MI

Aku pun sekarang sudah lulus, ketika hampir wisuda aku berniat untuk sekolah di negri aku ingin mendaftar kan di SmpN 1 tapi sudah telat pendaftaran kemungkinan besar jika aku daftar pasti aku akan di terima di Gugus i karena teman SD ku ada yang daftar belakangan dan di terima di kelas i karna di sana bukan lewat jalur tes tapi daftar langsung masuk, aku pilih di MtsN 1 dan ternyata di situlah aku di terima di Gugus A, aku pun sangat senang dengan takdir yang Allah berikan kepada ku ternyata lebih baik dari apa yang ku pikirkan.

Belajar dan belajar, untuk merajut cita cita

"خيرالناس انفعهم لناس"

"sebaik baik manusia bermanfaat untuk manusia"

"Tit tit tit tit tit" tiba tiba suara alarm terdengar di jam tangan ku aku pun tersadar dari ingat tan masa lalu ku, dan aku sadar bahwa hari ini harus lebih baik dari yang kemarin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post