FARAH AZALIA M.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Merencanakan Masa Depan(bab 6)

Merencanakan Masa Depan(bab 6)

Hari ini Selasa,15, April,2025 di pelajaran Bahasa Indonesian mendapatkan tugas membuat cerita deskripsi Merencanakan Masa Depan dari buku paket bahasa Indonesia bab 6. Di halaman pertama, rencanaku setelah lulus SMP, ingin masuk ke sekolah menengah keatas yaitu SMK, dengan masuk jurusan DKV. Rencanaku jika masuk SMK, akan belajar dengan sungguh-sungguh dan melakukan yang terbaik untuk mempelajari jurusan yang telah aku pilih. Setelah lulus SMK, tentunya aku akan mencari pekerjaan terlebih dahulu, dan jika sudah dapat pekerjaan, aku akan menabung uang hasil pekerjaanku. Selanjutnya aku akan kuliah dan lulus dengan baik dan memiliki gelar sarjana. Jika ada rencanaku yang tidak tercapai, maka aku akan mencari pekerjaan dari situs untuk pekerjaan yang dibutuhkan di luar negeri, tentunya aku akan belajar bahasa inggris dulu, lalu mencari pekerjaan, dan jika dapat, aku akan menabung, dan menginvestasikan nya ke bisnis yang insyaallah akan menghasilkan cuan yang akan aku olah untuk membeli rumah, sawah untuk diinvestasikan lagi dan hal lainnya.

 

Di halaman selanjutnya dari bab 6, terdapat 2 teks cerita. Di teks 1 memiliki judul "negeri 5 menara" yang bercerita tentang Tokoh "Aku" adalah seorang anak yang baru lulus dari SMP dengan hasil membanggakan, masuk sepuluh besar tingkat Kabupaten Agam. Ia sangat ingin melanjutkan sekolah ke SMA favorit di Bukittinggi. Namun, keinginannya bertentangan dengan harapan ibunya (Amak) yang ingin anaknya masuk madrasah untuk memperdalam ilmu agama. Ibunya ingin ia menjadi ulama besar seperti Buya Hamka. Tokoh "Aku" merasa sedih dan kecewa karena impiannya kuliah di UI, ITB, atau ke luar negeri seperti Pak Habibie tidak didukung. Meskipun begitu, ia tidak menentang keinginan ibunya dan tetap menyimpan mimpinya dalam hati.

 

Selanjutnya di teks 2 memiliki judul "Laskar Pelangi" bercerita tentang Tokoh "Aku" mulai menyadari bahwa dirinya memiliki dua minat besar: bermain bulu tangkis dan menulis. Ia merasa cukup yakin bahwa bulu tangkis bisa menjadi potensi dirinya karena sesuai dengan yang dikatakan buku-buku pengembangan diri. Minat lainnya adalah menulis, walaupun belum ada bukti nyata akan kemampuannya. Teman-temannya kadang menanggapi hasil tulisannya dengan geli, yang membuat ia ragu apakah itu pujian atau sindiran.

 

Meski begitu, tokoh "Aku" tetap memutuskan untuk serius mengembangkan kedua minat itu. Ia mulai membuat program yang jelas dan terfokus untuk memantau kemajuannya. Ia pun mengikuti saran dari buku yang dibacanya untuk membuat rencana A dan rencana B.

 

Rencana A adalah mengerahkan seluruh usaha untuk mengembangkan minat utama, yaitu bulu tangkis dan menulis. Ia menyebut cita-cita sebagai "kata ajaib mandraguna", yang berarti tujuan hidup yang sangat penting. Tokoh "Aku" sangat senang karena ia kini punya arah masa depan yang jelas, yaitu menjadi atlet bulu tangkis yang berprestasi dan penulis yang berbobot.

 

 

Jadi, abis aku baca dua teks itu "negeri 5 nenara" sama "laskar Pelangi" aku ngerasa dua-duanya punya tema yang mirip banget, yaitu soal perjuangan buat masa depan. Tokohnya sama-sama punya mimpi besar, tapi mereka harus berhadapan sama kenyataan dan tekanan dari orang sekitar.

 

Di Negeri 5 Menara, tokoh "aku" itu baru lulus SMP dengan hasil keren, sampe masuk sepuluh besar tingkat Kabupaten Agam. Dia pengen masuk SMA favorit di Bukittinggi, tapi harapan itu nggak sejalan sama keinginan ibunya yang pengen dia masuk madrasah. Ibunya pengen dia jadi ulama besar kayak Buya Hamka. Tokoh "aku" sebenernya kecewa, karena dia punya impian buat kuliah di UI, ITB, atau bahkan luar negeri. Tapi dia milih buat diem aja dan nggak nyalahi keinginan ibunya, meskipun hatinya berat banget.

 

Kalau di Laskar Pelangi, tokoh "aku" juga punya dilema. Dia suka banget bulu tangkis dan nulis. Bulu tangkis lebih keliatan jelas jalurnya, tapi nulis itu masih diragukan, soalnya temen-temennya kadang malah ketawa pas baca tulisannya. Tapi dia tetep semangat ngembangin dua duanya. Dia bahkan bikin semacam program pribadi buat ngelacak kemajuan dan punya yang namanya "kata ajaib mandraguna" sebagai cita-cita utama. Dia punya rencana A dan rencana B yang dia bikin dengan serius.

 

Inspirasi tokoh di Negeri 5 Menara datang dari Buya Hamka, tapi itu lebih karena harapan ibunya. Sementara tokoh di Laskar Pelangi dapet inspirasi dari buku-buku pengembangan diri, yang bikin dia makin semangat ngeraih mimpinya sendiri.

 

Tokoh "Aku" di Negeri 5 Menara bener-bener dipengaruhi sama ibunya. Harapan si ibu gede banget, dan walaupun tokohnya punya mimpi sendiri, dia nggak bisa nolak langsung.

 

Cita-citanya pengen jadi ilmuwan dan belajar di kampus bergengsi, tapi sayangnya dia harus ngalah dulu karena keinginan ibunya. walaupun gitu, dia tetep nyimpen impiannya dalem hati.

 

kalau aku jadi alif, aku mungkin bakal coba ngomong baik-baik sama orang tua. aku pengen mereka tau kalo aku juga punya cita-cita yang serius dan pengen banget mereka ngerti dan dukung aku.

 

mahar di laskar pelangi bilang masa depan itu udah ditentuin sama tuhan, tapi menurutku tetep aja kita harus usaha. kita nggak bisa cuma ngandelin takdir doang, karena tanpa usaha juga nggak bakal dapet apa-apa.

 

aku juga punya rencana A dan B. rencana A aku adalah nerusin sekolah di bidang yang aku suka. kalo gagal, rencana B-nya nyari jalan lain yang masih nyambung sama minatku, kayak kerja di bidang kreatif atau belajar skill baru.

 

beberapa hal yang bisa ngganggu rencana aku tuh misalnya kurang dukungan dari keluarga atau masalah biaya. tapi aku nggak mau nyerah. aku bisa mulai dari hal kecil, belajar dari internet, ikut pelatihan gratis, atau cari peluang lain. yang penting tetap usaha dan nggak kehilangan arah.

 

yang bakal bantu aku jalanin semua ini ya dukungan orang sekitar, semangat buat terus belajar, dan keyakinan kalo setiap usaha pasti ada hasilnya, walau prosesnya kadang berat banget.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post