Faradilla Rahmatul Laily

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PART 1

PART 1

THE BEGINNING OF EVERYTHING

Hai,perkenalkan namaku Azzara Melati.Rara,begitulah orang orang memanggilku.Aku adalah anak tunggal.Jangan bayangkan aku adalah seorang anak yang dimanja oleh orang tuanya karena statusku sebagai anak tunggal,aku sama sekali tidak dimanjakan oleh kedua orang tuaku.Kehidupan keluargaku tak semewah dan seroyal teman temanku.Aku terlahir dari keluarga yang kurang mampu,walaupun begitu,aku tetap selalu bersyukur kepada tuhan atas rezeki yang selalu diberikan untuk aku dan keluargaku.Meskipun hidupku tak semewah dan seroyal teman temanku,aku tak pernah berpikir untuk malas belajar.Justru aku sangat suka dan rajin belajar,sebab aku bertekad untuk mengubah nasib keluargaku dari berbagai prestasiku kelak.Ayah ibu selalu berpesan kepadaku,”nak,jika ayah dan ibu tak bisa membesarkanmu dengan kemewahan seperti teman temanmu,jangan minder atau sampai malas belajar ya,kalau kamu ingin menikmati kemewahan seperti mereka,kamu harus rajin belajar supaya kamu bisa menggapai cita citamu dan menjadi orang sukses”.Aku tak pernah merasa malu terhadap pekerjaan ayah sebagai petani dan ibu sebagai ibu rumah tangga.Apapun pekerjaan orang tuaku,selagi tak menyalahi aturan,aku tetap bangga pada mereka yang telah berkoraban demi masa depanku.Di tahun ajaran baru kali ini,aku telah berubah status menjadi siswi kelas delapan.Aku terbiasa menuliskan hal hal yang harus aku capai selama satu tahun kedepan pada selembar kertas.Biasanya,saat aku sedang hilang semangat,aku akan membaca catatan yang ada pada kertas itu.Bagiku,tak ada alasan untuk patah semangat dalam mengejar cita cita.Cita citaku ingin menjadi seorang dosen yang berguna bagi mahasiswa dan keluarganya kelak.Aku sangat ingin membanggakan orang tuaku dengan berbagai prestasiku kelak.Jika ditanya tentang bagaimana rasanya hidup dalam keluarga yang tak terlalu mampu,tentu saja aku akan menjawab tidak nyaman.Tapi inilah takdir yang telah tuhan berikan untuk aku dan keluargaku.Apapun alasannya,kita harus tetap bersyukur atas nikmat dan berkah yang telah tuhan berikan kepada kita. Selama ini,aku tak pernah mengeluh pada ayah ataupun ibu karena tak bisa merasakan hal yang sama seperti teman temanku.Aku sangat menghargai setiap tetes keringat orang tuaku dalam memperjuangkan hidupku.Rasa iri pada teman teman seringkali datang menyerbu hatiku,namun dengan segera kusingkirkan rasa iri itu.Yakin dan percaya bahwa ini adalah yang terbaik dari tuhan adalah kunci untukku agar selalu bersabar dan menerima semua kehendaknya.Seperti saat aku naik kelas delapan tahun ini,ada banyak hal yang mengganjal hatiku.Mulai dari semakin bertambahnya tugas sekolah dan PR,hingga persiapan Ujian Nasional untuk tahun depan.Ada satu hal yang teramat sangat mengganjal hati dan pikiranku,sekitar tiga minggu lalu Miss Kaira memberi penjelasan kepada wali murid,bahwa pembelajaran Bahasa Inggris dikelas delapan akan dilakukan lebih mendalam lagi dengan menggunakan jaringan internet.Saat tahu tentang hal itu,ingin rasanya aku memprotes Miss Kaira dan berkata,bagaimana nasib anak anak yang mereka tak punya Smartphone ataupun laptop.Tapi,aku sadar bahwa semua itu Miss Kaira lakukan sebagai bentuk pembekalan murid muridnya di masa depan.Aku berharap semua ilmu yang telah diperolehku tidak terhenti begitu saja didalam diriku,aku ingin membagi ilmuku agar dapat bermanfaat kepada orang lain juga.Rasa lelah terkadang menyerbu jiwaku secara habis habisan,namun itu juga bukan alasan untukku agar berhenti belajar.Aku punya sebuah kebiasaan,tak akan mau istirahat sebelum tugas selesai.Terkadang,ibu sampai mendatangiku ketika aku harus kerja lembur semalaman karena tugas dan materi yang harus kupahami secara mendalam.Aku sangat suka dengan support dan motivasi dari ayah ibu ketika semangatku sedang turun.Ayah ibu laksana lilin indah yang siap menerangi gelapnya malam ketika listrik tengah padam.Semangat beliau selalu jadi pendorongku agar terus rajin dan tak mudah putus asa.Ayah yang selalu semangat ketika hendak meladang setiap harinya,telah memberi gambaran untukku agar selalu semangat dan bersyukur atas apapun yang sudah tuhan berikan,Begitupula dengan ibu yang dengan sabarnya memasak dan menyiapkan kebutuhan anak dan suaminya,memberi gambaran untukku bahwa sebagai seorang wanita,kita harus sabar dan menerima bagian demi bagian dari setiap ujian.Terima kasih ayah,terima kasih ibu telah menjadi contoh sosok hebat dan tangguh dalam hidupku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Boleh saling follow kak?

03 Jun
Balas



search

New Post