Fajareza Ayu Pramesti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Negara yang Besar adalah yang Tidak Melupakan Jas Merah
Nama : Fajareza Ayu Pramesti Instansi : Universitas Negeri Surabaya Tema Lomba : Mencontoh Para Pahlawan, Berkontribusi untuk Kemajuan Judul : Negara Yang Besar Adalah Yang Tidak Melupakan Jas Merah

Negara yang Besar adalah yang Tidak Melupakan Jas Merah

Judul              : Negara Yang Besar Adalah Yang Tidak Melupakan Jas Merah

Istilah mengatakan bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa para pahlawannya”. Serta semboyan yang terkenal yang diucapkan oleh Soekarno, dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966. “Negara yang besar adalah yang tidak melupakan jas merah” makna jas merah yaitu jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Para pahlawan rela berkorban untuk mempertahankan dan mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Meskipun kita tidak ikut serta dalam perjuangan yang mengorbankan banyak nyawa di Indonesia, khusunya seperti di kota Surabaya yang dijuluki kota pahlawan. Namun, kita khususnya kita sebagai generasi muda selaku penerus bangsa sudah sepatutnya membuat makna baru kepahlawanan untuk mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zamam. Jadilah pahlawan terkini atau pahlawan milenial dengan cara meniru semangat juang para pahlawan terdahulu yang telah gugur dalam berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan dan perkembangan Indonesia. Jadilah pahlawan dalam segala bidang, karena bangsa ini membutuhkan banyak pahlawan dalam mewujudkan kemajuan perkembangan dan perdamaian.

Setiap tahunnya Hari Pahlawan diperingati pada tanggal 10 November. Hal ini bertujuan untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pahlawan yang yang telah gugur dalam berjuang untuk mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Meskipun umumnya hari pahlawan hanya diperingati pada tanggal 10 November. Namun, baiknya jadilah pahlawan dalam setiap harinya dan kehidupan sehari-hari baik dimulai dari pahlawan untuk diri sendiri atau keluarga hingga akhirnya menjadi pahlawan untuk negeri ini. Peringatan hari pahlawan ini janganlah dijadikan peringatan atau seremonial rutin tiap tahunnya saja. Sudah saatnya kita sebagai generasi muda penerus bangsa untuk mengajarkan nilai-nilai kepahlawanan kepada generasi muda dan direfleksikan pada setiap kegiatan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengisi kemerdekaan. Maksudnya, setiap masyarakat Indonesia harus memiliki semangat kepahlawanan dan tergerak hatinya untuk membangun negeri sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing untuk mempertahankan dan pengenang jasa para pahlawan.

Kemerdekaan sudah kita rasakan sejak dahulu hingga sekarang kita memasuki era globalisasi dimana serba keterbukaan informasi dan kemudahan akses teknologi. Hal ini menciptakan mobilitas tinggi dan interaksi tanpa terhalang batasan jarak,. Ini yang menjadi tugas kita para pemuda untuk menghadapi tantangan tersebut dengan melanjutkan semangat mimpi para pahlawan dalam memajukan dan menjaga persatuan indonesia. Namun, saat ini banyak generasi muda yang bersikap apatis, bersikap acuh yang tingkat kepedulian terhadap sesama dan masalah dalam negeri sangat tipis. Padahal, tugas generasi muda saat ini, memang bukan lagi melawan para penjajah, tetapi bertempur dengan segala ketertinggalan seperti kebodohan dan kemiskinan dalam negeri. Di era dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, semakin membuat peran generasi muda sebagai agen perubahan kurang menonjol. Banyak yang menyalahgunakan teknologi digital ini dengan melakukan perbuatan yang sebetulnya tidak perlu. Perilaku konsumtif, aktivitas di dunia maya semakin membuat mereka terlena di dunia yang serba instan saat ini. Belum lagi masalah tawuran antar pemuda, narkotika di kalangan remaja, dan perilaku seks bebas yang terus meningkat, merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia. Semakin jauh generasi muda dari kegiatan yang produktif dan positif, semakin jauh juga jalan bagi Indonesia untuk menjadi negara yang makmur karena sang pembaharu masa depan yang masih belum memahami peran mereka yang sesungguhnya.

Generasi muda sudah seharusnya memiliki jiwa kepemimpinan yang harus selalu maju ke depan karena masa depan bangsa ada ditangan anak-anak muda. Penting untuk memiliki sikap kepemimpinan dengan kepekaan terhadap masalah sosial, lingkungan, dan politik sebagai representasi wajah baru bangsa Indonesia. Kita merefleksi pada diri sendiri apakah kita rela mengorbankan diri untuk mengembangkan potensi spiritual dan sosial diri dalam bidang kita masing-masing dan mengukir prestasi dan bermanfaat bagi sesama.  Itulah yang disebut dengan pahlawan bagi bangsa saat ini. Namun, seiring dengan meningkatnya globalisasi, mulai dari kecanggihan teknologi yang modern, kehidupan masyarakat khususnya generasi muda saat ini pun cenderung bersikap individualistis, tidak terlalu peduli dan memikirkan orang-orang disekitar yang masih membutuhkan bantuan dan uluran tangan, meski hanya tenaga yang dikeluarkan.

Semangat para pejuang kemerdekaan bisa diwariskan kepada generasi milenial ini dengan menjawab tantangan-tantangan zaman. Meskipun tidak dihadapkan dengan penjajahan dengan perang senjata, fisik, atau lainnya, generasi milenial dihadapkan berbagai tantangan berupa bagaimana mereka mempertahankan serta mengikuti keadaan serta perkembangan yang pesat ini supaya negara kita tidak tertinggal dan juga bisa bersaing dengan negara maju lainnya. terdapat pun kegiatan yg dapat dilakukan oleh generasi milenial yaitu berinovasi dan mengembangkan kreativitas yg mereka miliki dalam menciptakan sesuatu yang baru sehingga dapat menjawab tantangan-tantangan zaman.

Berkontribusi memajukan Indonesia dengan menjadi relawan merupakan hal yang mampu kita lakukan sebagai generasi penerus bangsa. Kini banyak local heroes, komunitas, juga organisasi non profit yg sudah bergerak menyampaikan solusi bagi isu sosial di Indonesia, mulai dari pendidikan, lingkungan, sampai kemanusiaan. Kita dapat ikut dan menjadi relawan pada kegiatan sosial yang terdapat di daerah kita sesuai dengan minat kita. Mulai dari mengajar anak-anak kurang mampu, relawan bencana alam dan lain sebagainya. Mendukung dan mencintai produk lokal Indonesia juga alternatif untuk memajukan Iindonesia dengan membeli dan memakai produk lokal sebagai bentuk dukungan untuk usaha kecil, menengah (UKM). Para pengusaha produk lokal ini pula bagian dari roda perekonomian di Indonesia. Penggunaan produk lokal perlahan pula membantu mendongkrak nilai mata uang rupiah.

Menjadi pengguna internet serta media sosial yang baik, hal ini pula memberi kemudahan bagi kita mengakses internet dan konten. Kita menjadi generasi penerus harus bijak dalam memanfaatkan media umum dan internet untuk berkarya atau tukar pikiran juga info positif. Jangan sampai media umum menjadi sarana untuk menjatuhkan satu sama lain atau membuatkan berita hoax. Proses yang dilakukan oleh generasi milenial dalam mengembangkan inovasi serta kreativitas tidaklah mudah. Meskipun telah terbantu dengan aneka macam-macam kemudahan yang diberikan dalam perkembangan ini, tapi tetap dibutuhkan proses yang panjang serta berliku dalam mengembangan inovasi dan kreativitas yg bersifat original yang mana mampu bersaing dengan karya lainnya. Melalui proses-proses tersebut, generasi milenial secara tidak langsung sudah mewariskan semangat para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam tekat serta usahanya waktu berkarya.

Yuk teman generasi muda bantu Indonesia untuk lebih peduli akan masalah sosial disekitar kita, bantu Indonesia bangkit pada keterpurukan. semua mampu menjadi pahlawan walaupun tidak harus di medan perang, Selamat Hari Pahlawan yg ke 77.

Biodata Penulis:

Fajareza Ayu Pramesti. Lahir di Bojonegoro, 9 Maret 2002. Ia merupakan salah satu mahasiswi Universitas Negeri Surabaya, Prodi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Anak perempuan pertama dari dua bersaudara ini tinggal di Jl. Simo Gunung Barat Tol 2/58b Surabaya. Ia bisa dihubunggi melalui alamat e-mail [email protected] ataupun telepon WhatsApp 087733884046.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post