IBU IS THE STRONGEST HERO
IBU IS THE STRONGEST HERO
Menurut kalian siapa superhero terkuat saat ini? Apakah Thanos dengan Infinity Gauntlet yang merupakan senjata terkuat dalam semesta Marvel Cinematic Universe?, Apakah Thor dengan palu yang memiliki kekuatan petir saat digunakan. Ataukah si cantik Diana Prince alias Wonder Woman yang merupakan jagoan wanita terkuat di jagat superhero DC?. Namun, menurut saya semua superhero itu akan kalah kuat jika dibandingkan dengan sosok superhero satu ini yaitu “Ibu”. Yup, jika dibandingkan dengan superhero-superhero lainnya, mereka akan kalah dengan kekuatan seorang Ibu. Sosok Ibu lah yang melahirkan kita setelah melewati penderitaan, banyak rasa sakit, dan perjuangan. Tidak ada yang mengalahkan cinta beliau yang begitu kuat, abadi, murni, setia, dan tanpa pamrih. Beliaulah yang menuntun untuk menghilangkan kegelapan dalam hidup kita dan menggantikannya dengan keterangan.
Memang benar pepatah umum mengatakan bahwa “Tuhan tidak bisa ada dimana-mana, sehingga Tuhan menciptakan Ibu”. Pepatah tersebut dapat dimaknai bahwa kekuatan Ibu tidak kalah dengan Tuhan. Bahkan Rasulullah pun ketika ditanya “kepada siapakah kita harus berbakti pertama kali?” Rasulullah pun menyebutkan Ibu…Ibu…dan Ibu sebanyak 3 kali, setelah itu barulah ayah. Realitalah yang dapat menjelaskan dan menguatkan pengertian tersebut, yaitu Ibulah yang menghadapi masa hamil selama 9 bulan, kesulitan ketika melahirkan, kesulitan ketika menyusui, kesulitan saat merawat anak, membesarkan calon seorang pejabat, guru, perwira, camat, bupati, gubernur, petani, bahkan presiden sekalipun berasal dari dekapannya. Beliau menginspirasi kita untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Dan masih banyak kesulitan-kesulitan lainnya yang mungkin hanya kuat dirasakan superhero satu ini.
Jika diminta untuk menyebutkan apa saja kebaikan Ibu, rasanya tidak cukup waktu satu hari, bahkan satu minggu, ataupun satu bulan untuk mendeskripsikan kebaikan tersebut. Selayaknya bukan hanya satu hari saja untuk memikirkan kebaikan Ibu, tapi setiap hari, bahkan setiap helaan nafas kita merupakan bukti kebaikan seorang Ibu. Ibu adalah sumber keberadaan dan alasan keberadaan kita di dunia. Beliau lah satu-satunya orang yang dengan senang hati mengorbankan nyawa dan segala dalam hidupnya bahkan sebelum Beliau kenal dan melihat wajah kita. Beliau dengan ikhlas mengorbankan itu semua. Beliau adalah teman, sahabat, sekaligus guru pertama bagi anaknya untuk mengenal dan belajar tentang dunia, sekaligus seorang sahabat pertama bagi anaknya, dengannya kita dapat bercerita dan berbagi semua rahasia kita.
Julukan untuk peran penting Ayah dalam keluarga memang “Tulang Punggung Keluarga” karena, Ayah yang berperan untuk bekerja keras dan mencari nafkah bagi keluarganya. Namun sebenarnya Ibulah yang lebih cocok dijuluki “Tulang Punggung Keluarga” mengapa demikian? Karena ibulah tulang punggung setiap keluarga yang mampu mengikat seluruh keluarga dan menyatukannya menjadi satu kesatuan yang kuat. Apa arti hidup jika tanpa sosok Ibu. Rasanya pasti hampa dan berat. Kita bisa melanjutkan hidup tanpa bantuan sapapun, tetapi tidak tanpa Ibu. Melanjutkan hidup tanpa Ibu merupakan hal yang paling sulit dilakukan. Perasaan yang akan muncul jika kita tumbuh tanpa sosok ibu akan memengaruhi psikologis dan sosial di segala tahap perkembangan anak saat tumbuh menjadi dewasa. Bahkan sekalipun kita sudah dewasa kita tetap akan dan selalu membutuhkan Ibu. Sebesar dan setua apapun kita, jika dipandang dari kacamata seorang Ibu, kita tetap bayi baginya.
Seorang ibu sanggup merawat dan memelihara 10 anaknya, tapi…. 10 anak belum tentu dapat menjaga dan merawat Ibunya. Maka dari itu, Ketika tua, sudah tanggung jawab kita untuk merawat Ibu dengan cinta, perhatian, dan pengertian. Meskipun kita yakin bahwa cinta, perhatian, pengertian, dan kekuatan tersebut tidak sebanding dengan kekuatan beliau saat merawat kita. Ibu adalah ciptaan tuhan yang paling suci. Oleh karena itu, sosok Ibu pantas dijuluki idola dan superhero suci dengan senjata paling kuat yaitu cinta tanpa pamrih, pengorbanan, pengampunan, dan kesabaran. Jangan lupa selalu sayangi Ibumuu!
Biodata Penulis : Fajareza Ayu Pramesti. Lahir di Bojonegoro, 9 Maret 2002. Ia merupakan salah satu mahasiswi Universitas Negeri Surabaya, jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Anak perempuan pertama dari dua bersaudara ini tinggal di Jl. Simo Gunung Barat Tol 2/58b Surabaya. Ia bisa dihubunggi melalui alamat e-mail [email protected] ataupun telepon WhatsApp 087733884046.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar