Tim Pramuka "Read dragon" kami sedang giat berlatih untuk lomba tingkat kota. Salah satu materi yang paling menantang adalah membuat tandu darurat dari bahan-bahan sederhana. Kami berlatih membuat tandu dari bambu dan tali, memastikan konstruksinya kuat dan aman. Prosesnya membutuhkan ketelitian dan kerjasama tim yang baik.

Membuat tandu yang kokoh dan fungsional ternyata tidak mudah. Beberapa kali percobaan kami gagal karena konstruksi yang rapuh atau kurang ergonomis. Kami terus mencoba berbagai teknik ikatan dan penempatan bahan, belajar dari kesalahan. Kesabaran dan ketekunan menjadi kunci keberhasilan kami.

Selain membuat tandu, kami juga berlatih menghafal sandi Morse. Setiap anggota harus mampu menerjemahkan kode-kode tersebut dengan cepat dan akurat. Kami berlatih setiap hari, menggunakan kartu-kartu sandi dan alat bantu lainnya. Memori dan konsentrasi menjadi hal yang sangat penting.

Menghafal sandi Morse membutuhkan waktu dan usaha yang ekstra. Beberapa anggota mengalami kesulitan mengingat kode-kode yang rumit. Kami saling membantu dan memotivasi satu sama lain, berbagi tips dan trik menghafal. Kerjasama tim yang solid sangat membantu kami melewati tantangan ini.

Pada hari lomba, semua latihan keras kami membuahkan hasil. Meskipun tidak meraih juara pertama, kami berhasil mendapatkan juara kedua. Kami bangga dengan pencapaian ini, karena kami telah memberikan yang terbaik. Pengalaman ini akan menjadi pelajaran berharga untuk kompetisi selanjutnya.

Kata Kata Mutiara:"Kegagalan bukanlah akhir segalanya, tetapi kesempatan untuk memulai kembali dengan lebih baik." Kata-kata mutiara ini menjadi pengingat bahwa perjalanan menuju kesuksesan penuh dengan tantangan. Juara kedua ini bukan hanya sebuah prestasi, tetapi juga pembelajaran berharga untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan. Kami akan terus berlatih dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.