MENJADI SISWA CERDAS DAN BERBUDI PEKERTI LUHUR OLEH DIKALISTA AJENG CHANTIKA
MENJADI SISWA CERDAS DAN BERBUDI
PEKERTI LUHUR
OLEH : DIKALISTA AJENG CHANTIKA
Pendidikan adalah salah satu kuci utama dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berkualitas. Namun Pendidikan tidak hanya berbicara tentang hanya kecerdasan akademik, tetapi juga tentang karakter dan akhlak yang mulia. Menjadi siswa yang cerdas dan memiliki budi pekerti luhur adalah suatu cita-cita yang seharusnya di upayakan dan di usahakan oleh setiap pelajar. Kecerdasan dan akhlak mulia merupakan hal yang saling melengkapi, yang apabila di gabungkan dan di terapkan kepada setiap individu akan menciptakan suatu pribadi yang utuh dan berdaya saing tinggi. Dengan hal ini kita bisa lebih mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut, yang pertama apa yang di maksud dengan siswa yang cerdas? Siswa yang cerdas yaitu bukan hanya mereka yang mampu meraih nilai akademis yang tinggi, tetapi kecerdasan sendiri memiliki makna yang lebih luas. Seseorang siswa yang cerdas adalah individu yang mampu berfikir dengan kritis, bisa menyelesaikan suatu masalah, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Siswa yang cerdas mampu mengembangkan ide-ide kreativitas serta mampu ikut berpartisipasi bekerja sama dalam suatu tim dan ia juga mampu mengatur waktu, berkomunikasi dengan baik dan terus meningkatkan potensi diri.
Yang ke dua, apakah yang dimaksud dengan Budi Pekerti Luhur? Budi Pekerti luhur merujuk kepada sikap, perilaku, dan tata krama yang baiksesuai dengan moral yang berlaku di masyarakat. Contohnya di antara lain yaitu: bersikap sopan santun kepada guru, bertanggung jawab terhadap tugas yang di berikan, serta peduli terhadap lingkungan dan sesama. Siswa yang menerapkan Budi Pekerti luhur adalah mereka tidak hanya tahu mana yang benar dan yang salah, tetapi juga mereka bersungguh- sungguh menjalankan nilai kebaikan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dan mengapa kedua hal tersebut sangat penting? Kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu seorang didwa yang hanya mengandalkan keceerdasan tanpa menerapkan budi pekerti, bisa menjadi pribadi yang menjerumus ke arah negative, menjadi pribadi yang egois, bahkan bisa merugikan orang lain. Begitu sebaliknya siswa yang mengandalkan dan terus menerapkan sikap baik tetapi tidak mau belajar atau berkembang juga akan kesulitan dalam meghadapi tantangan masa depan.
Oleh karena itu bangsa Indonesia membutuhkan generasi penerus bangsa muda yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak. Senantiasa menerapkan antara kecerdasan dan budi pekerti akan menciptakan sosok pemimpin masa depan yang bijaksana, adil dan mampu membawa perubahan menuju generasi muda Indonesia
emas yang lebih positif. Dengan begitu kita harus senantiasa mengingat kata dari moto berikut “cerdas dalam berfikir, luhur dalam bertindak”.
Biodata Penulis:
Hai, Perkenalkan nama saya Dikalista Ajeng Chantika, pemuda kelahiran 13 Juni 2007.Merupakan siswi kelas XI SMK Gula Rajawali Madiun dengan jurusan Teknik KimiaIndustri. Dikalista yang tinggal di Desa Banjarsari kepel Rt.04 Rw.01 Madiun, JawaTimur. Saya dapat di hubungi melalui WhatsApp di nomor 0857-0497-2497 dan melalui di Alamat email [email protected]
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar