Persona Dikara
"Mengapa kau selalu melihat ke arahnya?" telinganya tidak asing lagi mendengar pertanyaan itu, ia hanya mengatupkan bibir rapat lalu berpaling. Tidak ada yang istimewa, hanya saja ada yang berbeda dari sosok yang dilihatnya. Barangkali tentang pemikirannya yang perkasa, atau bagian dari tanggap sigap gerakannya. Ia tidak tahu pasti.
Pada langkah yang sama, perangai tegas gadis itu menjadi penentu arahnya. Ia membuntutinya dengan seulas cerah di wajahnya. Melihat sosok itu pulang dengan selamat membuat sedikit rasa lega menjalarinya.
Ia berbalik arah, masih dengan binar netra yang tidak berhenti bersinar. Ia mengeratkan ransel yang dipakainya, lalu mulai menggumamkan beberapa kata dalam hati di bawah sinar kemerahan lembayung senja.
Sejatinya ini sudah cukup, ia tidak akan meminta lebih, apalagi menuntut lebih banyak. Ya, setidaknya selagi sosok itu masih ada dalam jangkauannya, semua lebih dari cukup.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar