Aku berjalan ke arah kantin, aku hanya terdiam, hanya fokus memperhatikan langkahku. Tiba-tiba, Alden, teman sekelasku si pembuat onar menghalangiku, dia menatapku dengan pandangan yang aneh. “Oi! Mau ke kantin ya? Mau jajan? Pasti uangnya banyak! Minta dong!” teriak Alden “huh, dasar preman!” teriaku dalam hati. Alden pasti ingin merebut uangku “ehh...ngg…. Iya, aku mau ke kantin...maaf ya! Aku cuma bawa uang sedikit…” aku berlari, terdengar ejekan dari Alden yang membuat kepalaku terasa ingin meledak “Ahahahhahah, pinter sih pinter, tapi miskinnnnnn hahhahaha” Alden tertawa.

Aku sudah sampai di kantin, aku segera menuju barisan yang cukup ramai. Seingatku, itu adalah barisan tempat mie ayam berada, aku sangaaattttt suka mie ayam. Sekarang saatnya aku memesan mie ayam itu.

Mie ayam sudah ada di tangan, aku memilih tempat duduk. Saat aku sedang memilih tiba tiba….. “Aqill!!!!! Siniii” terlihat Rissa melambaikan tangan dari meja yang berada di pojok. Tanpa pikir panjang, aku menghampiri meja itu, lalu kami makan bersama,

Tamat….

.

.

.

.

.

.

.

.

..

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tamat? Engga dong, masih lanjut, hehehe,

Bersamung…..