Chika Aurelia Hamid

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Berbagi Ilmu, Membangun Negeri

Berbagi Ilmu, Membangun Negeri

“ Ilmu adalah kunci untuk mengarungi dunia. Apa jadinya bumi pertiwi ini tanpa adanya mereka, pahlawan bangsa, pembangun insan cendikia. “

~Chika Aurelia Hamid~

Berbagi Ilmu, Membangun Negeri

Pendidikan itu layaknya sebuah gerbang yang akan mengantarkan kita menuju masa depan. Tujuan utama pendidikan adalah mengubah kegelapan menjadi sebuah cahaya.

Pendidikan bukanlah milik mereka yang kaya, bukan pula kekuatan mereka yang cerdas. Pendidikan adalah milik mereka yang mau belajar, mencari kebenaran, menemukan kekuatan, dan membawa perubahan. Pendidikan merupakan kunci untuk mengarungi luasnya dunia. Pendidikan bukan hanya sekadar BELAJAR dan MENGAJAR. Makna pendidikan jauh lebih dari hanya sekadar itu. Pendidikan yang berkarakter akan menciptakan banyak intelektual terpelajar bukan intelektual kurang ajar. Pendidikan memegang peranan besar dan penting dalam kehidupan setiap manusia, bagaimana tidak? Tanpa ilmu manusia akan tersesat dan kehilangan arah. Ilmu pengetahuanlah yang akan membantu manusia menjelajahi dunia, membuka berbagai pikiran, dan melakukan berbagai aksi nyata sebagai tindakan perubahan.

Keberhasilan pendidikan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor. Keluarga, lingkungan, dan guru juga turut aktif memengaruhi pendidikan. Guru sebagai pendidik, pembimbing, dan pengajar memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Merekalah pelita yang telah mengubah dunia yang gelap gulita, menjadi terang benderang seperti sekarang ini. Perjuangan mereka, bukan hanya sekadar mengajar dan mendidik, tetapi juga menjadi teladan dan panutan terbaik bagi anak didiknya. Sejatinya, pendidikan bukanlah seberapa rumitnya angka yang harus dihitung, banyaknya rumus yang harus dipahami, berbagai teori yang harus dihafal, juga bukan tentang berbagai percobaan yang dilakukan berulang kali. Pendidikan adalah bagaimana keinginan dan tekad kuat kita untuk terus menggali berbagai ilmu pengetahuan, mencari berbagai kebenaran, dan melakukan sebuah aksi nyata sebagai tindak perubahan. Menjadi sebuah pelita yang selalu menyinari dunia.

***

Mendidik adalah kewajiban dan tanggung jawab mereka yang terdidik. Sungguh miris, ketika melihat banyak kaum terdidik yang enggan mendidik mereka yang mungkin tidak seberuntung kita saat ini. Hal inilah yang dialami oleh seseorang yang memiliki kisah inspiratif dan perjuangannya dalam meneruskan ilmu, menjadi pelita negeri ini. Ialah Ibu Guru Lina dengan segala perjuangannya menembus berbagai keterbatasan.

“Tak kuasa aku menahan pedihnya hati ini. Tatkala melihat mereka, anak – anak harapan bangsa yang tinggi akan cita. Sayangnya takdir tidak berpihak pada mereka.” Ini adalah ungkapan hati Ibu Lina yang menyemangatinya untuk bergerak menjadi pahlawan bangsa.

Ibu Lina adalah salah seorang guru, yang rela merantau ke negeri seberang, jauh dari keluarga dan sanak saudara, untuk mewujudkan asa mulianya. Membulatkan tekad juangnya yang tinggi untuk memperjuangkan pendidikan sebagai hak setiap anak bangsa. Karena mereka semua adalah anak-anak berpotensi yang akan membangun negeri ini, hanya karena keadaanlah mereka terpaksa harus berbeda dengan kita.

Begitu menyayat hati, ketika banyak kaum terdidik dan berkemampuan untuk membantu mengubah keadaan, membangun kondisi menjadi lebih baik, justru belum tersentuh hatinya untuk bersegera melakukan kebaikan tersebut. Sebaliknya, mereka dengan segala keterbatasannya, bertekad kuat untuk mewujudkan dan memperjuangkan asa setiap anak bangsa, mengenyam pendidikan yang cukup sebagai bekal membangun negeri.

Ketika sampai di perantauan, betapa terhenyaknya hati Ibu Lina ketika melihat kondisi yang jauh berbeda dengan kehidupannya di kota dulu, yang penuh dengan kenyamanan dan berkecukupan. Tidak ada satupun sekolah atau tempat untuk belajar di sini. Seluruh warga di sini hidup dengan penuh keterbatasan dan segala kesederhanaan. Hal inilah yang semakin meyakinkan dan menguatkan hati Ibu Lina untuk mewujudkan asa mulianya.

Sebenarnya, saat Ibu Lina kecil dulu, ia pun terlahir dari keluarga kurang mampu, yang hidupnya pun hanya seadanya. Bahkan, ia pun harus putus sekolah karena ketidakmampuan keluarga untuk membiayainya sekolah. Ibu Lina pun harus berjuang keras untuk meraih citanya menjadi guru dan berusaha mendapatkan beasiswa untuk terus melanjutkan sekolah.

“Pendidikan adalah hak semua anak bangsa. Sudah menjadi kewajibanku dan kita semua, untuk saling mengulurkan tangan membangun sebuah mimpi, untuk Indonesia yang lebih baik.” Begitulah gigih dan kuatnya tekad Ibu Lina untuk membangun negeri.

Baginya anak – anak adalah aset bangsa dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya yang menjadi potensi mereka masing – masing. Sekaranglah saatnya kita untuk bersama – sama mewujudkan mimpi mereka, dengan memberikan sebuah pengajaran untuk membangun negeri.

Berkaca dari masa kecilnya, Ibu Lina tidak ingin masa lalunya terulang kembali. Anak-anak harus tumbuh cerdas, berakhlak, dan percaya diri sebagai aset bangsa. Tidak perlu berkecil hati dengan profesi orang tua, janganlah menyerah dengan keadaan. Jadikanlah semua itu sebagai peluangmu untuk melesat maju meraih mimpi.

Awal ceritanya mengajar di sini, memang tidak semudah membalikkan kata-kata. Berbagai cerita penuh kenangan tergores indah di setiap harinya. Menjadi lembaran – lembaran kisah yang tak rapuh oleh waktu.

Mengajar mereka memberikan makna tersendiri bagi Ibu Lina. Bahwa kenyamanan tak mampu dibeli dan digantikan dengan apapun. Walaupun di kota, ia mengajar di sekolah dengan berbagai fasilitas mendukung. Sedangkan di sini, harus bersusah payah dan menghadapi anak-anak yang tentu berbeda dengan siswa-siswinya di sekolah. Tetapi kebahagiaan itu timbul, ketika kita mampu memberikan sesuatu yang berarti untuk sekitar kita. Tak perlu memulainya dengan hal yang besar, hal kecil dan sederhana pun apabila dilakukan dengan tulus ikhlas maka akan memberikan dampak besar, sekalipun kita tidak menyadarinya.

Ibu Lina begitu yakin bahwa siapapun mampu mengenyam pendidikan layak dan mengubah nasib. Menorehkan asanya dan berusaha untuk mewujudkannya. Karena kita semua sama, tak ada yang berbeda.

Janganlah menyerah dengan keadaan. Kegelapan tak akan berubah menjadi benderang, jika tak ada lentera yang menerangi. Guru adalah lentera yang cahayanya tak redup dimakan waktu. Sedangkan ilmu adalah kunci untuk mengarungi luasnya dunia. Apa jadinya bumi ini, jika tak ada lentera untuk menuntun kita membuka wawasan ilmu pengetahuan. Menorehkan asa, mewujudkan cita, untuk mengharumkan nama bangsa, Indonesia tercinta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren

11 May
Balas

Terima kasih banyak kak

05:53

Mantappp namaku nuru perkenalkan aku kelas empat sd salam kenal saya baru bergabung disini

11 May
Balas

Salam kenal, namaku Chika

05:54



search

New Post