Di zaman yang serba modern, banyak yang meninggalkan budaya membaca. Anak-anak muda lebih senang untuk melihat gambar dibandingkan tulisan. Sehingga, terkadang mereka tak menemukan informasi yang tepat. Menurut data UNESCO minat baca di Indonesia hanyalah 0,001 persen, yang artinya dari 1.000 warga Indonesia hanya ada 1 orang saja yang minat membaca. Dengan data yang sudah diperoleh, UNESCO kembali memberikan fakta bahwa Indonesia urutan kedua dari bawah soal literasi dunia pada tahun 2017.

Sekarang banyak sekolah yang sudah mengikuti sistem pembelajaran kurikulum merdeka. Sekolah-sekolah tersebut menerapkan budaya literasi. Budaya literasi harus diterapkan dari kita masih kecil. Apakah literasi sebegitu pentingnya dalam hidup kita?

Ketika kita membaca, setidaknya dalam sehari terdapat belasan sampai puluhan informasi yang tersimpan di dalam otak kita. Bagaimana jika kita membaca setiap hari? Sama saja ketika kita ingin ulangan, kita menyiapkan waktu untuk membaca dan meringkas informasi penting. Jika kita tidak membaca dan mengulang materi yang ada, bagaimana kita bisa mendapatkan nilai yang baik.

Ketika kita membaca, otak diajak untuk bekerja semestinya. Otak diajak untuk mencerna informasi, memecahkan masalah, menemukan ide baru, mengingat kosa kata baru, dan lain sebagainya. Maka dari itu, ketika kita membaca otak kita semakin berkembang. Dengan segala informasi yang tersimpan dalam otak kita, kita mampu merangkumnya dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ketika kita dihadapkan dengan kondisi sedang berdebat, kita bisa mengeluarkan pengetahuan mengenai hal yang sedang dibahas. Kita bisa berdebat dengan mereka tanpa adanya persiapan materi terlebih dahulu. Sehingga kita tidak menjadi seorang yang mudah percaya atau dianggap rendah oleh lawan bicara kita.

Dengan banyaknya informasi yang berkembang saat ini, kita bisa mengubah pandangan orang tua. Kita sebagai anak harus mampu mengubah pola pikir orang tua dengan ilmu yang sudah berkembang di zaman sekarang. Sehingga orang tua tidak terperangkap dalam cerita fiksi.

Membaca adalah langkah awal kita mau berproses. Bisa dikatakan membaca juga merupakan kunci kesuksesan. Orang yang suka membaca akan mudah untuk menuangkan opininya dengan kosa kata yang menarik. Orang yang suka membaca akan mudah untuk berbicara di depan umum dengan bahasa dan intonasi yang baik.

Buku apa pun yang kita baca semuanya memberi pengetahuan baru kecuali, buku-buku yang mengarah pada hal negatif. Buku fiksi dan buku nonfiksi semuanya perlu kita baca. Buku fiksi yang dihadirkan memberikan pesan moral atau motivasi bagi kehidupan kita.

Menambah ilmu bukanlah suatu masalah, tapi yang menjadi suatu permasalahan adalah di mana kita berhenti untuk mencari ilmu. Maka dari itu, marilah kita bersama-sama membudayakan membaca untuk menambah pengetahuan dari pada menambah masalah yang mengganggu masa depan.

Cherlyn Xandra, lahir di Tanjung Pandan pada tanggal 3 Januari 2009. Saya bersekolah di sekolah impian saya, yaitu SMP Negeri 1 Manggar. Saya besar di kabupaten Belitung Timur, provinsi Bangka Belitung. Saya memiliki hobi menulis artikel. Teman-teman dapat menghubungi saya melalui, [email protected] atau melalui WA dengan nomor 082373954701, maupun IG @Cher.xandra.