HARI KARTINI YANG BAHAGIA
Hari ini sekolahku mengadakan upacara untuk memperingati Hari Kartini. Semua murid perempuan memakai kebaya, dan aku pun mengenakan kebaya encim muda milik ibuku.
Tapi sesungguhnya aku belum benar-benar tahu, siapa Ibu Kartini itu. Yang aku tahu, setiap tanggal 21 April, kami memakai baju adat dan menyanyikan lagu “Ibu Kita Kartini”.
“Ibu Kartini adalah pahlawan perempuan. Beliau memperjuangkan hak perempuan untuk sekolah, untuk berpikir, untuk bermimpi…” katanya.
Aku tersentuh. Aku jadi membayangkan, bagaimana kalau aku lahir di zaman dulu? Mungkin aku tidak akan bisa sekolah. Tidak akan bisa bercita-cita jadi dokter. Tidak bisa membaca buku kesukaanku
Sayangnya aku tidak bisa ikut upacara hari kartini dikarenakan aku dipilih untuk ikut fashion show yaitu menggunakan baju adat. Baju adat yang saya gunakan adalah baju adat dari jawa timur. Setelah upacara selesai, saya diminta oleh OSIS untuk keluar dari ruang multimedia untuk mengakuti acara fashion show tersebut. Nama saya dipanggil dan saya dan pasangan saya mempersiapkan diri untuk menunjukkan penampilan yang paling bagus untuk hari ini kartini.
Selesai mengikuti acara Fashion Show, saya berfoto-foto dengan teman-teman saya, guru-guru, dan wali keles saya. Di sana, kita juga membuat beberapa video dan foto untuk mengenang momen tersebut.
Setelah saya berfoto-foto, saya kembali menggunakan baju encim dan menghapus makeup untuk melanjutkan pembelajaran.


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar