Azra Mutiara

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Cantikmu Sama Seperti Sang Rembulan

Cantikmu Sama Seperti Sang Rembulan

Dahulu kala, ada seorang laki laki, yang sangat mencintai langit, ia bernama Moon, Moon begitu menyukai langit termasuk bulan, disetiap malam dia akan selalu menatap bulan itu, menyanyi dibawah cahaya bulan, berharap semua mimpinya akan terwujud, ia akan selalu berpikir dia bisa menggapai bulan itu.. 

Moon hidup di desa, begitu sejuk dan nyaman, pemandangannya yang luas, langit malam juga begitu luas dimatanya. Saat ia menatap rembulan yang bersinar begitu terang ia berkata dengan lirih, "Jika saja ada gadis yang secantik rembulan itu aku mungkin akan mengalihkan pandanganku dari bulan."

Tanpa sadar ia seperti sedang berharap kepada langit.. 

Moon menyukai bulan dari dia kecil dan sampai dia dewasa, saat dia keluar dari rumahnya, ada seorang gadis yang juga menatap langit, entah mengapa gadis itu sangat bersinar dimata Moon, bahkan bersinar seterang sang rembulan, indah sekali, matanya terpaku kepada kecantikan gadis itu, "Indah, sangat indah, begitu indah sampai aku tidak bisa mengedipkan mataku.." 

Kata Moon yang cukup lirih, namun sang gadis itu tersadar ada yang menatapnya dengan mata yang berbinar dengan tatapan yang lembut, gadis itu menoleh, mata mereka bertemu dan saling memandang, Moon begitu terpana namun saat gadis itu menatap ke arah nya juga ia langsung mengalihkan pandangan nya. 

Gadis itu malah tersenyum ke arah Moon lalu mendekatinya sambil tersenyum dengan penuh kelembutan, "Ah, Hai! apa kamu daritadi menatapku?"  Kata gadis itu. 

Tentu saja Moon tersipu, rona merah muncul di pipinya, "Maaf, aku tidak bermaksud menatapmu seperti itu"

Kata Moon dengan malu malu

"tidak apa apa, namaku Alune, kamu bisa memanggilku Lune, kalau boleh tau siapa namamu?"  Alune memang begitu indah, sangat lembut.. "Alune? namamu sangat indah, namaku Moon, aku tidak pernah melihatmu disini.."

Moon sedikit lebih dekat dengan Lune

"eumh! aku baru datang kesini! aku dari kota, dan desa begitu menyenangkan, apalagi langit malam begitu luas disini"

Moon hanya bisa tersenyum saat menatap Alune yang begitu menggemaskan, dia juga terkekeh pelan  "Of course, langit memang sangat cantik, dilihat dari manapun akan selalu cantik, right?"

"yeah, aku bisa menatap bulan selamanya!!"  Begitulah percakapan singkat mereka, akhirnya mereka mengobrol dan berbagi tawa dibawah sinar rembulan, "Cantikmu mengalahkan bulan itu sendiri, Lune."

Sudah berminggu minggu mereka menghabiskan waktu bersama, mereka keluar siang dan malam untuk bertemu, terkadang Moon bekerja sebagai petani di ladang, namun hanya sementara, dan Alune selalu menunggunya sambil membuat kan makanan, indahnya, kisah mereka begitu romantis, terkadang membuat langit itu iri akan kisah cinta mereka. Sampai sudah bertahun tahun mereka bersama dan perasaan mereka sudah saling jatuh cinta, Moon mengajak Alune ketempat yang disinari cahaya bulan dengan sangat terang, ada cukup banyak kunang kunang, dan rumput rumputan yang nyaman. 

Tanpa berpikir panjang Moon mengaitkan jari jarinya terhadap jari jari Alune, membuat mata sang gadis indah itu berbinar binar, begitu indah seperti bintang bintang itu sendiri, tanpa berkata kata lagi Moon menatapnya dengan tatapan penuh ketulusan, lalu ia berkata.. "Aku melihatmu sama seperti caraku melihat dunia, sangat indah, selama ini aku selalu menatap bulan, ku pikir tidak akan ada secantik bulan itu, namun kamu masuk kedalam mataku, pikiranku kamu bersinar bagaikan bintang bintang dilangit. Lune, kamu mengajari ku banyak hal, arti tentang cinta, arti tentang kehidupan, aku menyukaimu, aku mencintaimu.."

kata kata yang keluar dari mulut Moon itu adalah kenyataan, rona merah samar samar di pipinya. 

Alune benar benar tidak bisa berkata kata, dia tersenyum, namun dia menangis "A-aku aku tidak menyangka akan mendapatkan pengakuan yang seperti ini, aku juga, aku juga mencintaimu, sama seperti aku mencintai dunia ini, bahkan lebih.."

Moon tersenyum bahagia, menyeka air mata yang menetes dimata Alune, Moon memeluk Alune, memeluk raga kecil itu dengan penuh kasih sayang, lalu tangannya mengelus kepala Alune "Terimakasih, terimakasih sudah mencintaiku, aku akan membuat mu bahagia, aku pasti membuat mu bahagia, Lune.."

 

Bersambung..

 

 

 

 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post