Guruku, Kunci Hidupku

Oleh : Azkha Abimanyu Purvy

SMP IT ASH-SHIDDIIQI JAMBI

Kunci dari kesuksesan adalah kerja keras bukan? Namun, apakah kita bisa langsung sukses begitu saja tanpa adanya orang ataupun sesuatu yang menolong kita? Mungkin saat ini yang membaca essai ini juga mungkin seorang guru. Guru yg kita kenal saat ini adalah kunci utama dari kesuksesan, banyak diantara kalian yang mungkin tidak terpikirkan atas hal ini bukan?. Guru yang kita kenal saat ini laksana samudra yang berisi berbagai hal yang tidak terpikirkan selama ini.

Guru, atau ada yg memanggilnya Bu, Pak, Ustaz, maupun Ustazah, Sensei dan Syaikh, atau ada guru khusus seperti guru Bahasa Inggris yang biasa dipanggil Mem ataupun teacher. Nah, tahukah kalian kalau panggilan-panggilan tadi merupakan bentuk adab utama bagi seorang yang menjadi kunci kesuksesan kita selama ini, “Al adabu fauqal ilmi” demikian yg dikatakan oleh hadist shahih, adab kepada guru harusnya lebih utama dan lebih dijunjung tinggikan karena ia merupakan perlakuan kita terhadap orang-orang yang telah menolong kita demi meraih kesuksesan kita.

Pernakah kalian memikirkan apa yg terjadi pada diri kita tanpa seorang guru?. Coba kita renungkan bersama, apa yang terjadi?, pernahkah kita memikirkannya?. Bisakah kita menulis?, bisakah kita membaca?. Dikutip dari lagu guruku “Tak bisa baca tulis , tak mengerti banyak hal...” . Demikian dari lagu tersebut menyimpulkan jasa-jasa guru yang mungkin sudah kita sadari selama ini. Gurulah yang mengajari kita membaca dan menulis, yang mengajari kita banyak hal, yang terkadang marah berikan teguran saat kita salah. Tapi, ketahuilah bahwa guru sebenarnya adalah manusia yang sangat sabar menyikapi karena ia merupakan kunci hidup kita selama ini.

Guru bukan hanya seorang yang mengajari kita di sekolah, ingatkah kalian siapa sebenarnya guru pertama kita?. Yap, benar orang tua kita. Sebelum kita memasuki jenjang pendidikan Paud, TK, SD, SMP, dan SMA maupun perguruan tinggi. Beliaulah yang mengajarkan pada kita pertama kali cara berbicara, cara berjalan, cara menulis, bahkan mengajari kita dari kita merangkak hingga kita dapat berjalan dengan baik. Saat kita dewasa terkadang yang menjadi guru terbaik kita adalah pengalaman, baik itu pahit maupun manis, yang pahit kita jadikan pelajaran. Adapun yang manis dapat kita jadikan sebagai hikmah hidup yang jangan pernah kita lupakan, demikianlah guru adalah kunci hidup terbaik

Tahukah kalian kunci? Mungkin sedari tadi kalian banyak menyadari kata tersebut bukan?. Kunci adalah jalan keluar atau bisa jadi pembuka pintu ataupun penyebab utama. Guru adalah penyebab utama, pembuka pintu, jalan keluar, serta hikmah bagi kita. Dalam kacamata sosiologi seorang guru atau lebih spesifiknya pengajar, dapat menjadi saluran mobilitas sosial yang di mana seorang murid atau pelajar dapat meningkatkan status sosialnya. Contohnya seorang pelajar dapat belajar kepada guru yang menguasai bidang kedokteran, kemudian dapat menjadi dokter yang sukses berkat guru yang menjadi kunci dalam hidupnya

Sudahkah kita berterima kasih kepada guru kita? Coba kita renungkan baik baik pada diri kita. Sudahkah kita berterima kasih pada seseorang yang menjadi kunci kesuksesan kita. Kalau belum, marilah kita ucapkan terimakasih, kalau tidak bisa cukuplah kita berdoa demi kebaikannya.

TERIMAKASIH