Azizah Nurul Hidayah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Horror#1 Rumah Kakek

RUMAH KAKEK

HORROR #1

Azizahnurulh3

*

Mentari pagi menelusup melalui jendela. Tampak gadis dengan hijab pink mematut diri di depan cermin. Aminah Mahardika itu nama gadis berumur 10 tahunnan itu.

Ia melangkah kan kaki nya ke lantai bawah, ke dapur dan ruang makan. Hari ini, ia dan kakak kakaknya akan pergi ke Rumah sang kakek. Sudah lama ia tak mengunjungi kakek dan nenek nya tercinta.

Tetiba muncul batang hidung anak lelaki berumur 15 tahun. "Minah!" Seru nya " ih kak fathir! " Balas Aminah tak kalah kerasnya. "Aminah! Fathir! Ayo berangkat!" Seru Yasmine kakak tertua mereka.

Wah ramai sekali kediaman almarhum feri mahardika ini. Yah untuk kali ini. Mungkin beberapa hari kedepan tempat ini akan sunyi?

* * * * ° * * * *

Sepanjang perjalanan tadi, Aminah, Fathir, dan Yasmine tertidur pulas. Tidak dengan kak rendy yang fokus kejalan. Kak Rendy adalah asisten almarhum papa. Ah Aminah sudah rindu dengan almarhum orang tua nya.

Din din! Mobil berhenti. "Dek sudah sampai" ucap Rendy sopan "oh ,, Fathir bangun! Aminah, dah sampai lo!" Seru Yasmine riuh "wwaaah" sudah lama Aminah tak melihat pemandangan desa seperti ini. Rumah kakek nenek cukup dekat dengan rumah aminah.

Meski tak beda jauh dengan tempat tinggal Aminah,setidak nya disini tidak terlalu ramai. Dan Aminah menyukainya.

Mereka segera memasuki rumah Orangtua ayah nya itu. "Wah cucu cucu kakek sudah sampai ya" mereka bersalaman dengan kakek dan nenek mereka itu.

Setelah itu, sang nenek masih terdiam menatap mereka bertiga. Tetiba wajah nya berubah sinis. "Yas, annisah mana?!" Labrak nya tanpa ancang ancang. Yasmine menunduk, saat seperti ini nenek nya terlihat sangat menyeramkan. Aminah yang melihat itu hanya meneguk ludah nya kasar. Ia juga ketakutan. Meski sepanjang tahun ini sering terjadi dan terjadi, aminah masih takut akan kata kata sang nenek.

" Yasmine!" Sang nenek mulai kesal tak mendapat jawaban dari gadis dihadapannya. Sedang yang ditanya terus menunduk, tak kuasa menjawab. Sang nenek mengambil langkah, di cengkram nya kuat kuat bahu yasmine dan di gebrakkan kearah dinding di belakangnya secara terus menerus. Seakan ia ingin mematahkan tulang tulang cucu pertama dari anak bungsunya ini.

" 2 bulan yang lalu kalian sudah meninggal kannya!! Kenapa ditinggalkan lagi!!" Seru nenek terus menggebrakkan yasmine." Nenek!"seru Fathir tertahan. Bagaimana pun juga yang ia hadapi ini adalah nenek nya.

Sang kakek yang melihat hal ini segera menangkap kedua dua bahu nenek dar belakang. Fathir disamping kak Yasmine berjaga, andai andai sang nenek kembali menyerang. Nenek sendiri berusaha melepaskan diri dari kekungan sang suami.

Sedang Aminah sendiri mematung di tempat, menatap lengan kakeknya yang menjadi 'sasaran empuk' cakaran istrinya.Aminah terduduk, tak kuasa menatap gambaran di depannya ini.

"Arrgh!" Pekik sang kakek terkejut. Darah menetes dari lengannya. Pupil mata Aminah kian membesar. Nenek nya juga kian mendekat. Gawat, sekarang keadaan berbalik, tubuh Aminah bergetar, alarm ricuh ketakutan dalam dirinya seakan ingin ia keluarkan, tetapi apalah daya, kakinya seakan mati rasa.

"Ne..nek" lirih nya ketakutan. Di depannya tampak sang nenek menyeringai tipis." Sayang, Annisah mana?" Tanya nya penuh kelembutan. Aneh sekali kan? Aminah malah makin ketakutan dibuatnya.

"A..aminah engga.. tau nek,," lirih nya ketakutan. "Enggak tau?" Nenek tersenyum tipis "Aminah enggak tau?bener nih?" Tanya nenek berulang." I..iya nek" jawab Aminah. Nenek hendak berbalik, sebelum itu, "gawat, jangan jangan bisa bisa kejadiannya terulang lagi!" lirih Fathir dalam hati. Dan benar saja, sedetik kemudian mereka bertiga ternganga, menatap apa yang dilakukan oleh nenek terhadap Aminah..

"Aahkkkkk Nenek! Sssakit!"

°°°°°°°

To be continued

(Bersambung)

Maaf ya mungkin jelek atau ada typo,, kalo ada kekurangan bisa komen ya..

(づ。◕‿‿◕。)づkomen

(づ。◕‿‿◕。)づfollow

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post