Azie_ryuuchan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mama, kami merindukan mu

Mama, kami merindukan mu

Mama kami merindukanmu

Azizah Nurul Hidayah ( azie )

Enjoying dan kacangin typo nya , nanti dia insecure

°°°°°°°°°°°°°

Syakilla tersenyum kecil. Di depan sana, Raisya, adik kecil yang dulu selalu mengekor kaki nya sudah memiliki imam sendiri. Ia bisa melihat juga adik laki laki yang selalu usil nya nauzubillah dan memiliki sifat childish yang masya allah luar biasa. sudah memiliki pasangan. Semoga ia betah berlama lama dengan alif.

Dan disamping nya, seorang lelaki yang ia pilih sedang tersenyum, nampak lebih tampan ketika terpapar cahaya sang surya. Syakilla tersenyum,terus tersenyum tak peduli dengan alif yang sudah tampak membicarakannya. hari ini, adalah hari dimana ia akan terus tersenyum. Karana pada hari ini pada 23 tahun yang lalu, adalah hari dimana ia terus menangis, dan tidak akan terulang kembali.

.....................

23 tahun yang lalu

" ma.. mma" ucap seorang anak perempuan mungil sambil berusaha mengapai apai wajah sang ibunda dengan lembut. Bunda Mira, begitu orang memanggilnya. Seorang wanita yang sudah ditinggal oleh suami nya 1tahun yang lalu. Memiliki 3 orang anak dan keduanya masih balita. Baru 8 tahun pernikan nya, ia sudah harus menjadi tulang pinggung keluarga kecil nya.

Pekerjaan nya tak menentu, asal kan bisa membawa pulang beberapa puluh ribu ia sudah senang. Seperti hari ini, setelah menyelesaikan jasa laundry nya, ia segera mnyelesaikan jasa menjahitnya. Ia tidak memiliki banyak pengetahuan, ia putus sekolah sejak sd kelas 5. Hidup di keluarga yang memiliki penghasilan pas pasan, membuat dirinya menjadi seorang yang tegar.

" Mama, tadi killa di kasih sama pakde ihsan bibit pohon cabe! Ini boleh ditanam kan?" tanya seorang anak lelaki tersenyum senang. "Boleh sayang,,, "Mira tersenyum, membelai lembut pipi putih sang buah hati.

"Mama, kayak nya isya laper deh, Aku bikinin susu boleh? " tanya gadis kecil yang lain.Mira kembali tersenyum. "Kenapa ngga boleh? Makasih ya sayang" hanya kebahagiaan sederhana, dirumah mungil diujung gang.

°°°°°°°°°°°°

Hari ini, Mira kembali menjadi seorang asisten rumah tangga keluarga kaya di dekat gang rumah mungilnya. Pemilik nya terlihat tegas, tetapi sangat baik. Istri tuan rumahnya tidak memiliki anak. Kedua mertuanya sangat sedih, karena tidak akan memiliki keturunan penerus.

Karena itu keluarga mereka sangat senang ketika ada anak yang bermain ke rumah nya. Mira pernah sekali mengajak Alif, Syakilla, dan Raisya pernah ia bawa kerumah besar itu. Dan mereka sangat senang bisa bertemu anak anak mungil yang baik hati bagai kurcaci.

Suatu hari, Alif, anak lelaki tengah Mira penyakit asma nya kambuh lagi. Mira sangat takut, ia tak ingin kehilangan buah hatinya. Matanya berkaca kaca, ia ingin putra kecil nya tetap hidup. Uang yang ia kumpulkan sudah habis untuk membeli makanan, ia tak memiliki orang atau keluarga yang bisa memberikan pinjaman.

Hingga ia teringat akan tuannya. Segera ia pergi kerumah tuannya, sambil menggendung Alif kecil. Syakilla di belakangnya menggendong Raisya kecil. Dan tibalah mereka di rumah besar itu, rumah tuannya Bunda Mira.

Mereka dipersilahkan masuk, dan membicarakan apa yang terjadi. Kedua pemilik rumah sangat iba kepada lelaki kecil dengan senyum bak malaikat yang masih kesulitan bernapas di pelukan bunda tercinta. Lalu, ibu dari tuan Mira, mengajak Mira berbincang.

Ia berjanji, akan menolong Alif kecil. Tetapi dengan satu syarat, ia harus mengizinkan keluarga kaya ini mengadopsi ketiga anak nya, dan meninggal kan mereka. Beralasan bahwa keluarga ini harus memiliki seorang penerus, serta berjanji menjaga ketiga anak Mira dengan baik.

/Kok kesel/

Mira bimbang, ia tak ingin berpisah dengan keluarga tersayangnya. Tetapi perlahan, ia mengganguk kan kepalanya, beranggapan bahwa ini jalan yang terbaik, dengan permintaan ia akan berada disini, menemani Alif kecil hingga sembuh. Hanya sampai sembuh. Lalu, bukan kemungkinan kecil bahwa Mira akan di pinta menjauhi anak anak nya hanya untuk kesehatan Alif kecil. Bahkan, Mira bisa melihat bahwa nenek tua itu keberatan menerima hal ini.

/Jahat ngga? Jahat ngga? Jahat engga? Jahat la masak engga / ok tangan ku mule pegel geis/

Dan dimulailah, proses penyembuhan Alif kecil. Sering kalo ia bolak balik kerumah sakit perihal asma nya yang bukan menjadi perkara mudah. Mira tak diizinkan menemani, hanya Syakilla yang diperbolehkan duduk di samping kasur pengobatan rumah sakit Alif.

Hingga hari itu, Alif sembuh. Senyum sumringah kembali ia pancarkan kepada semua orang . tapi ketika semua orang berbahagia atas kesehatan Alif, Mira hanya dapat tersenyum sendu, malam ini, ia harus pergi meninggalkan rumah besar ini, tanpa anak anak yang bahkan ia kandung dan lahir kan sendiri.

Permata permata kecil nya, tak ingin ia hapus senyum manis mereka. Jadi malam itu, Mira terjaga hingga larut malam, dan mengendap untuk pergi meninggalkan rumah ini. Tapi rencana nya di gagalkan, melihat satu buah hatinya yang sedang bercerita riang di dekat ayunan bayi. Gadis riang nan penyayang, bercerita panjang di depan adik nya yang tertidur pulas.

"Isya, besok kita pulang, kita pulang sama mama, sama Alif, kakak Isya. Hari ini, kak Alif udah ngga sakit lagi, karena temen temen mama yang baik banget. Killa seneng, bisa ketemu sama orang kaya mereka . Mereka baik, sama kaya mama, jadi nanti kalo Isya udah besar, Isya juga harus jadi orang baik kayak mama, dulu mama sering bilang Gitu sama Killa, Isya mau jadi orang baik kan?"

Mira tersenyum, tidak menggidahkan Alif yang menatapinya sambil tertawa senang. "Mama mama? Kita mau pulang sekarang? Sekarang? Ayo ma pulang!" Seru Alif senang. Hingga membangunkan seluruh penghuni rumah ini. Mira tersenyum sendu, menggeleng pelan.

"Alif, harus disini, jagain kak Killa sama Isya ok?" Ucap nya lembut menggusap pipi putih Alif. "Hm?" Tanya Alif menggelengkan kepalanya. Mira bangkit, mendekati putri sulung nya." Killa kakak, harus sayang sama adik nya. Killa harus sayang sama Alif," Mira menatap Alif kecil sebentar.

"Harus sayang sama Isya" ucap nya menatap malaikat mungilnya, dengan mata berkaca kaca. Lalu ia bangkit kembali, menundukkan tubuh nya. "Terimakasih sudah mengizinkan saya berkerja, mengizinkan saya menitipkan putra purtri saya. Saya mohon pamit, berharap anda menepati janji anda. Terimakasih" ucap nya berbalik, menghadap pintu.

"Mira kamu ngomong apa si? " Tanya istri tuan rumah ini. Mira menggeleng lalu kembali tersenyum. Saat ia hendak membuka pintu, terdengar Alif berteriak sekeras yang ia bisa."engga engga mau! Alif mau sama mama!" Seru nya menabrak tubuh ramping mama nya. Mira menahan air mata nya agar Tidak terjatuh.

"Ma..mma" terlihat Raisya yang mulai terisak isak, memanggil bunda tersayang. Syakilla memeluk tubuh mungil Raisya erat. "Mama engga boleh tinggalin Alif! Engga! Engga mau!" Seru Alif terus terisak sambil menarik narik baju panjang ibunda.

"Kenapa mama mau ninggalin kita? Mama udah ngga sayang lagi sama killa? Sama Alif? Sama Raisya?" Lirih Syakilla tak percaya. "Engga! Killa ngga boleh ngomong gitu!Mama sayang sama kita! Mama sayang kan?! Ayo pulang!" Seru Alif teredam isak tangis nya sendiri.

Mira mendorong Alif perlahan. "Iya, mama ngga sayang lagi sama kalian" lirih nya pelan, pelan sekali. Isak tangis nya terus membasahi kedua pipinya, tak menyangka kata kata itu keluar dari lisannya sendiri, untuk buah hatinya sendiri.

Syakilla menutup mulut nya, terisak kuat tertahan Alif terus berteriak di rengkuhan ayah baru oh, tidak hanya tiri." Tapi Killa sayang mama" seru Killa. "Saya permisi" lirih Mira membuka pintu. Berusaha tak memedulikan tangis Raisya yang kian menusuk hati kecilnya. Memecah keheningan malam, mengikat tubuh nya untuk terus ada disini. Dan menenangkan isak tangis buah hati nya.

Sedang Syakilla disana, mengetahui semuanya. Tapi ia tak memahami nya, hanya dengan mendengarkan pembicaraan mama dan nenek tua yang memaksa nya memanggil tuan mama nya sebagai ayah.hanya dengan beranggapan bahwa mama nya pergi untuk mereka, bukan karena tak menyayanginya.

••••••∆••••••

Tamat

Ok azizah coba bikin cerita gaje e gaje beneran. Sedih ngga sih? Astaghfirullahh cerita apa inii ok bybyy wassalamualaikum!

(づ。◕‿‿◕。)づfollow

(づ。◕‿‿◕。)づcomment

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Feelnya dapet bangettttt! :((((((( but, I like it ♡

22 Apr
Balas

Seru ka!!!,Maaf baru komen padahal bacanya udah dari kemaren kemaren,Aku ayesh kak

23 Apr
Balas

Ok gpp halo ayesh

23 Apr

Sedih nih hiks eh kok jadi kangen kakek yang meningal sejak aku belum lahir hanya kenangan nya saja :( hiks yaitu foto di laptop ku-,-

22 Apr
Balas

Wah sma kaa

22 Apr

Wah sma kaa

22 Apr

Maaf kedobel(。•́︿•̀。)

22 Apr

Ok makasih kaaa

22 Apr
Balas



search

New Post