Azarine Keira Divi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Chapter 2 Apakah perjuanganku berakhir disini?

Chapter 2 Apakah perjuanganku berakhir disini?

Tak terasa hari terus terlewatkan, Railey mulai membaik perlahan ia mengikhlaskan takdir yang sudah Tuhan tentukan. Railey kembali menjalankan aktivitas seperti biasa, ia kembali membantu kakak-kakaknya yang masih dalam masalah. “setidaknya membantu kak Althea dan Ezra dapat mengurangi rasa bersalahku” pikir Railey.

Hari-harinya di penuhi oleh kesibukkan, mulai dari pekerjaan dan bantuannya kepada saudara-saudaranya ia lakukan dengan sepenuh hati. Walaupun banyak rintangan ia tetap menghadapinya, karena tujuan utamanya adalah membantu sang kakak.

Sedikit demi sedikit masalah mulai teratasi, Railey akhirnya menemukan keberadaan Althea. Althea selama ini kabur ke Jerman, ia enggan kembali kepada suaminya karena ia tahu hubungan rumah tangga mereka sudah tidak baik-baik saja. Railey pun berniat terbang ke Jerman untuk menemui Althea, ia sudah menyiapkan tiket penerbangan. Semuanya ia persiapkan dengan matang.

Tepat di hari keberangkatan Railey, ia mendapatkan kabar bahwa pengajuannya tentang keringanan masa tahanan Ezra telah di terima. Keberuntungan hari ini datang padanya, ia merasa sangat bahagia, Railey sudah mulai merencanakan apa saja yang akan ia lakukan saat mereka bertiga kembali bersama, terlalu banyak rencana yang ia ingin lakukan demi menghabiskan waktu bersama dengan kakaknya.

Sayangnya semua kebahagiaan akan ada bayarannya, pesawat yang ia tumpangi terdapat masalah, Semuanya menjadi lepas kendali. Para penumpang termasuk Railey sudah ketakutan. Railey tau bahwa ia tidak akan selamat mengingat ia sedang berada di udara dan tidak memungkinkan untuk pesawat landing secara mendadak, terlebih lagi sekarang pesawatnya sedang berada di atas permukaan laut yang berpotensi menyebabkan tenggelamnya pesawat tersebut dan hanya 0,3% untuk mereka selamat dari insiden tersebut.

Railey menyesal, ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu ajalnya tiba. Tidak ada sepatah kata pun yang dapat ia katakan kepada saudaranya, harapannya seketika pupus. Akankah semuanya berakhir disini?

Prediksinya benar, pesawat mulai terjun bebas ke dalam air. Secepatnya pesawat ini akan menjadi trending karena kecelakaan dan mungkin saja kakaknya akan tahu. Mau ditaruh mana mukanya? Ia akan sangat malu jika berakhir seperti ini.

Pesawatnya mulai tenggelam, Railey terlempar keluar pesawatnya dapat ia lihat orang-orang mulai berhamburan, mereka dengan sekuat tenaga menuju ke arah permukaan. Railey berusaha keras mencapai permukaan, namun tubuhnya mulai melemas, detak jantungnya bergerak lebih cepat, ia tidak bisa bernapas dengan normal,penglihatannya mulai kabur. Perlahan ia tenggelam ke dasar laut, tidak ada satu orang pun yang menyadarinya karena mereka sudah sibuk menyelamatkan diri.

“ Kenapa? Kenapa dunia begitu jahat padaku sampai aku tidak mendapatkan apa yang kunantikan selama ini?! Apakah aku begitu tidak layak diberi kebahagiaan?” Pikir Railey sebelum ia menutup mata untuk selamanya dan tenggelam di dasar laut dengan kesendirian.

“---ley! “

“---iley! “

“----Railey! “

Samar-samar Railey mendengar namanya dipanggil oleh seseorang. Sontak ia terkejut dan membuka mata, Pelaku yang memanggilnya juga turut terkejut. Railey mengambil sikap duduk, ia dapat merasakan bantalan empuk dibawahnya, dapat ia pastikan bahwa ia sedang berada di ranjang saat ini, perlahan Railey melihat sekeliling, ia mengamati setiap sudut, tempat ini sangat familiar bagi Railey. “ Rai, kau baik-baik saja? “ tanya seseorang kepada Railey, ia pun mengalihkan pandangannya ke arah orang yang sedari tadi menatapnya dengan khawatir. Betapa terkejutnya dengan pemandangan yang ia lihat. Didepannya terlihat anak laki-laki berusia sekitaran sepuluh sampai dua belas tahun menatapnya dengan kekhawatiran. Terlebih lagi anak ini mirip dengan sosok Rakha saat mereka masih kecil. “ maaf, adik siapa ya? “ tanya Railey dengan tatapan heran kepada anak laki-laki tersebut. “Rai? Kau lupa dengan saudara tertampanmu sendiri? Dan sejak kapan aku adikmu? Aku ini lebih tua darimu tahu! “ ucap anak laki-laki itu dengan sedikit kesombongan di kalimatnya. “ tunggu, apa maksudnya? “ gumam Railey dengan heran. “ oh ayolah! Masa kau lupa denganku?! Ini aku loh Rakha saudara kembarmu, masa kau lupa sih, apa kau sudah jadi nenek-nenek atau sengaja pura-pura lupa?” tutur anak tersebut bernama Rakha dengan kesal. “ Bukankah Rakha sudah tiada?” ucap Railey dengan tatapan kosong yang terus menatap Rakha dengan lekat-lekat. Ucapan Railey sangat menakutkan bagi Rakha dengan tatapannya yang kosong “ h-hei aku ini masih hidup lho, lihatlah kakiku masih menginjak tanah “ ucap Rakha sembari menujukkan kakinya.Tiba-tiba terdengar suara wanita dari bawah ruangan “Rakha! Cepat bangunkan Railey!’teriak wanita tersebut. “ iyaa bu, Railey sudah bangun” teriak Rakha membalas ucapan wanita yang di panggil ibu. Perlahan Rakha melangkah keluar dari ruangann itu, namun sebelum ia benar-benar keluar dari ruangan tersebut ia berkata“ Aku tidak tahu aku punya salah apa denganmu, tapi aku minta maaf jika menyinggungmu. Jadi tolong jangan melanturkan kata-kata yang menyeramkan, dan ngomong-ngomong aku kesini karena ibu menyuruhku membangunkanmu untuk bersiap-siap pergi. Jadi segera lah bersiap-siap, kami menunggumu di ruang makan”ucapnya lalu menghilang dari pandangan Railey.

Railey sedang memproses apa yang baru saja ia dengar, “ tunggu, bukankah anak itu mirip dengan Rakha waktu kecil? Kenapa namanya juga persis dengannya?! Dan ruangan ini terasa sangat familiar. Dimana aku? Bukannya seharusnya aku sudah tenggelam? “ banyaknya pertanyaan di benaknya setelah memproses situasi yang baru saja terjadi. Untuk memastikan ia pun melihat ke arah cermin dan betapa terkejutnya ia melihat refleksi dirinya di masa kecil, Lantas apa yang sedang terjadi padanya? Bukankah sangat tidak masuk akal menjadi kecil tanpa sebab. Semuanya semakin rumit bagi Railey. “ tunggu, dimana kalender?” pikir Railey sembari mencari-cari kalender tersebut. “ ketemu! Tunggu! 28 Juni 2009!? bukankah itu waktu kami saat pergi liburan di pantai…semuanya semakin tidak masuk akal. “ ucap Railey pada dirinya sendiri. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa, apakah ini sebuah mimpi? Atau ini adalah kenyataan, jika benar ini kenyataan mungkinkah artinya Railey dapat mengubah nasib keluarganya?

Ini kesempatan bukan?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya, Kak Azarine.. semangat Kak

30 Nov
Balas

wahh terima kasih kakk! (*≧∀≦*)

30 Nov



search

New Post