AURA SALSABILA JEFFRYNA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ayah, Ibu, dan Caranya mendidikku.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sebelumnya perkenalkan nama saya Aura Salsabila Jeffryna dari kelas X IPS 1 No absen 08. Tujuan dibuatnya cerita ini untuk memenuhi tugas mapel "Sejarah P" yang ditugaskan oleh Ibu Bidayatul Hidayah S.Pd dan sekaligus untuk menceritakan cara ayah dan ibu membesarkan saya.

Saya adalah anak perempuan satu-satunya dalam keluarga. Saya memiliki 2 adik laki-laki. Ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga dan ayah saya adalah seorang pegawai swasta. Gaji ayah saya bisa dibilang cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Sedari kecil, saya dibiasakan untuk hidup sederhana. Artinya hidup dengan secukupnya, tidak kurang dan tidak lebih.

Ibu adalah sosok terbaik dan bisa dibilang ibu adalah bintang di hati saya. Mendidik saya mungkin bukanlah hal yang mudah baginya. Terkadang saya bersifat berlebihan kepadanya. Membentaknya, menolak perintahnya, dan terkadang saya bersikap kasar. Mungkin itu sangat menggores hatinya. Namun ibu hanya diam melihat saya berbuat seperti itu. Kata maaf jarang pula terucap. Gengsi adalah hal yang selalu saya ikuti. Ibu adalah sosok yang tidak pernah mengeluh, padahal seharian ia mengurus rumah. Nyapu, ngepel, cuci piring, beresin kasur, cuci baju, jemur baju, setrika baju, memasak, dan lain-lain. Ibu mungkin satu-satunya orang yang bisa saya andalkan ketika saya membutuhkan apapun. Ketika waktunya sekolah, ibu bangun pagi dan memasak untuk sarapan saya. Di waktu memasak, ibu membangunkan saya dan menyuruh saya mandi. Setelah saya mandi, seragam sekolah sudah rapi dan bersih tertata di hangar. Iya, ibu menyetrika seragam saya agar saya dapat langsung memakainya. Lalu ibu memanggil karena masakannya sudah matang dan menyuruh untuk segera makan. Masakannya memang sangat lezat. Restoran bintang 5 juga kalah kalo dibandingin sama masakan ibu. Namun beberapa hari yang lalu ibu memasak sesuatu yang tidak saya sukai, sarden. Saya marah dan saya tidak sarapan hari itu. Mulut saya terus mengoceh karena kesal. Namun ibu tidak balik marah. Justru dia menawarkan tempe hangat yang akan dia goreng untuk saya. Padahal di hari itu, saya terlihat tidak menghargai usahanya yang telah memasak dari pagi. Saya bersikeras tidak mau untuk sarapan. Ketika saya hendak pergi sekolah, ibu menatap sedih karena saya tidak mau untuk memakan masakannya dan sedikit khawatir karena saya tidak terbiasa perut kosong ketika pagi hari. Begitu sabar dan lembut nya ibu merawat saya. Ibu, jika engkau membaca ini perlu ibu ketahui bahwa saya sangat mencintaimu, ibu. Maaf saya belum bisa membanggakan dan membahagiakanmu.

Ayah, dia adalah segalanya bagi saya. Memiliki nya adalah karunia tuhan yang saya sangat ayukuri. Ayah terkadang menyebalkan dan tingkahnya yang membuatku kesal. Namun itu tak membuat rasa sayang saya kepada ayah berkurang. Perutnya yang buncit terkadang saya mainkan, karena itu sangat lucu. Namun terkadang dia kesal. Semakin dia kesal semakin lucu pula raut wajahnya. Ayah adalah sosok yang selalu mendukung saya dalam hal apapun. Memberi nasehat ketika saya berbuat salah dan bingung menentukan pilihan. Ayah membuat saya merasa dicintai dan disayangi. Ayah, first love in my live. Aku mencintaimu ayah, sungguh.

Ibu dan ayah, hiduplah lebih lama sampai saya dapat membalas jasa kalian. Meskipun tidak semua jasa dapat terbalas namun setidaknya hiduplah hingga kalian bisa melihat saya menjadi sarjana, melihat saya hidup bahagia dengan lelaki pilihan saya, dan hiduplah sampai kalian dapat menimang bayi yang saya lahirkan dari rahim saya sendiri. Sungguh saya butuh kalian. Tak sanggup jika harus tanpa kalian. Ayah dan Ibu, saya mencintaimu. Saya mencintaimu, sungguh. Tolong temani saya disetiap langkah saya. Sehatlah kalian sehingga saya dapat merawat kalian lebih lama. Hingga saya dapat merawat kalian di masa tua. Doakan saya sukses, agar dapat membahagiakan kalian di masa tua. Restu kalian adalah restu tuhan. Kalian adalah orang yang paling saya sayangi. Saya mencintaimu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post