Negeri 5 Menara
1. Judul :
Negeri 5 Menara
2. Pengarang :
Ahmad Fuadi (novel aslinya)
3. Sutradara :
Affandi Abdul Rachman
4. Penulis Naskah :
Salman Aristo
5. Tema :
Perjuangan meraih mimpi melalui pendidikan, persahabatan, dan kekuatan doa.
6. Tokoh dan Watak
1. Alif Fikri: Cerdas, pantang menyerah, taat agama.
2. Randai: Teman akrab Alif, humoris dan setia kawan.
3. Baso: Pendiam, tekun, sangat religius.
4. Said: Ceria, optimis, penuh semangat.
5. Dulmajid: Sabar, ramah, selalu berpikir positif.
6. Atang: Bijaksana, berwibawa, dan penuh motivasi.
7. Ustad Salman: Guru yang memberikan nasihat, mengajarkan pentingnya mimpi dan doa
8. Ustad Rais: Pemimpin Pondok Madani, tegas dan disiplin
9. Amak: Ibu Alif, penyayang dan mendorong pendidikan
10. Ayah Alif : Bijaksana dan penyayang
7. Alur :
Alur Maju : Mulai dari Alif masuk masuk Pondok Madani sampai proses perjuangan dan pencapaian mimpi
Mundur (flashback): Terjadi di awal film ketika Alif mengenang masa lalunya sebelum masuk Pondok Madani.
8. Latar (Tempat, Waktu, Suasana) :
• Tempat: 1. Pondok Madani
2. Maninjau, Sumatera Barat.
• Waktu: 1. Tahun 1980-an (saat di pondok)
2. Pagi, Siang, Sore, dan Malam hari (rutinitas pesantren)
• Suasana: Religius, penuh semangat belajar, kehangatan persahabatan, kadang haru saat rindu keluarga.
9. Amanat
1. Jangan pernah meremehkan kekuatan doa dan usaha.
2. Tekad dan kerja keras dapat membawa kita ke mana saja.
3. Persahabatan sejati menguatkan dalam mengejar impian.
10. Sinopsis :
Film Negeri 5 Menara menceritakan perjalanan Alif Fikri, remaja dari Maninjau yang awalnya bercita-cita kuliah di ITB. Namun, atas permintaan ibunya, ia masuk ke Pondok Madani, sebuah pesantren modern yang keras mendidik santrinya. Di sana, Alif bertemu dengan lima sahabat: Baso, Said, Dulmajid, Atang, dan Randai, yang bersama-sama bermimpi menggapai dunia. Di bawah semboyan “Man Jadda Wajada” (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil), mereka berjuang, belajar keras, dan berdoa untuk meraih mimpi masing-masing, yang dilambangkan dengan lima menara angan di berbagai belahan dunia.
11. Kekurangan :
1. Beberapa pengembangan karakter terasa kurang dalam dibandingkan novel.
2. Plot terasa agak lambat di bagian tengah film.
3. Tidak semua latar belakang tokoh sahabat Alif digali dengan mendalam.
12. Kelebihan :
1. Visualisasi indah, menggambarkan suasana pondok dan kampung dengan apik.
2. Nilai-nilai pendidikan, persahabatan, dan spiritualitas disampaikan dengan kuat.
3. Akting para pemeran, khususnya remaja, cukup natural dan menyentuh.
4. Musik latar mendukung suasana emosional film.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar