Resensi Film Negeri 5 Menara
Pada hari Senin, 28 April 2025 kemarin, Saya menonton film Negeri 5 Menara dan saya menuliskan resensi film tersebut. Berikut adalah resensi film Negeri 5 Menara yang telah saya tulis.
1. Judul : Negeri 5 Menara
2. Pengarang : Ahmad Fuadi (novel Negeri 5 Menara)
3. Sutradara : Affandi Abdul Rachman
4. Penulis Naskah : Salman Aristo, Affandi Abdul Rachman, Dinna Jasanti, dan Rino Sarjono
5. Tema : Perjuangan meraih mimpi dan pentingnya kekuatan doa serta kerja keras.
6. Tokoh dan Perwatakan :
1. Alif Fikri: Tokoh utama, cerdas, gigih, penuh semangat.
2. Said: Sahabat Alif, humoris dan setia kawan.
3. Baso: Tenang, religius, bijaksana.
4. Dulmajid: Optimis, suka bercanda.
5. Atang: Pendiam, tekun.
6. Raja: Percaya diri, berbakat di bidang seni.
7. Ustadz Salman: Guru tegas namun bijaksana.
8. Amak (Ibu Alif): Tegas, mendukung pendidikan.
9. Ayah Alif: Sabar, penyayang.
10. Ustadz Riyadh: Disiplin, alim.
11. Ustadz Abdul Qadir: Pintar, dekat dengan santri.
12. Pak Kyai: Bijaksana, dihormati.
7. Alur : Maju (linear) Bermula dari masa kecil Alif di kampung, masuk pesantren Madani, membentuk persahabatan "Sahabat Menara", berjuang bersama, hingga akhirnya mereka sukses menggapai mimpi masing-masing.
8. Latar :
1. Latar Tempat :
1. Pondok Madani (pesantren di Ponorogo, Jawa Timur)
2. Maninjau, Sumatera Barat (kampung halaman Alif)
3. Menara di halaman Pondok Madani
4. Beberapa tempat di luar negeri (Amerika, Inggris, Mesir) — sebagai cita-cita.
2. Latar Waktu :
1. Awal tahun 1990-an (saat Alif mondok di pesantren)
2. Pagi, siang, sore, dan malam hari (menggambarkan rutinitas di pesantren)
3. Latar Suasana :
1. Religius dan disiplin (di pesantren)
2. Semangat dan penuh harapan (saat berjanji di bawah menara)
3. Haru dan rindu (Alif terhadap keluarganya)
4. Ceria dan akrab (kebersamaan sahabat di Pondok)
9. Amanat :
1. Gantungkan cita-citamu setinggi langit, karena dengan impian besar, kita akan terdorong untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah menghadapi rintangan.
2. Tidak ada mimpi yang terlalu tinggi, asalkan disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh, doa yang tulus, dan keyakinan yang kuat bahwa semua itu mungkin dicapai.
3. Persahabatan dan saling mendukung sangat penting dalam perjalanan hidup, karena teman sejati akan menguatkan kita di saat sulit dan ikut bersyukur di saat sukses.
10. Sinopsis : Film ini bercerita tentang Alif Fikri, remaja dari Sumatera Barat yang bercita-cita kuliah di ITB. Namun, atas keinginan ibunya, ia melanjutkan pendidikan di pesantren Madani di Ponorogo. Di sana, ia bertemu lima sahabat: Raja, Said, Dulmajid, Atang, dan Baso. Mereka sama-sama bermimpi tinggi, berkumpul di bawah menara sambil memandangi langit, berjanji akan menaklukkan dunia. Melalui kerja keras, ketekunan, dan doa "Man Jadda Wajada" (Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil), mereka perlahan mewujudkan impian masing-masing.
11. Kekurangan dari film Negeri 5 Menara menurut saya :
1. Alur terasa agak lambat di beberapa bagian.
2. Ada beberapa bagian cerita yang kurang mendalam dibandingkan versi novel.
3. Penokohan sahabat-sahabat Alif kurang digali lebih dalam, jadi kurang terasa emosional untuk beberapa karakter.
12. Kelebihan dari film Negeri 5 Menara menurut saya :
1. Visualisasi latar pesantren sangat baik, terasa hidup dan autentik.
2. Nilai moral yang disampaikan sangat kuat dan inspiratif.
3. Akting para pemeran utama natural dan tidak berlebihan.
4. Musik latar mendukung suasana, terutama dalam adegan haru dan motivasi.
Kesimpulan : Film Negeri 5 Menara adalah film inspiratif tentang perjalanan enam santri di pesantren Madani yang berjuang meraih mimpi besar dari tempat kecil. Dengan semangat "Man Jadda Wajada", mereka membuktikan bahwa kerja keras, doa, dan persahabatan bisa mengantarkan siapa pun ke puncak impian.
Menurut saya, Klip yang paling terkesan dan menarik:
1. Saat mereka berkumpul di bawah menara sambil menatap langit dan menyebutkan mimpi masing-masing.
2. Adegan kepergian Alif dari kampung halaman dengan berat hati tapi penuh tekad.
3. Momen kebersamaan para sahabat di pesantren—belajar, bercanda, dan saling menyemangati.Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar