Atika Husnia

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SI KUTU BUKU SEJATI

SI KUTU BUKU SEJATI

SI KUTUBUKU SEJATI

Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar dapat menambah wawasannya. Dan biasanya orang yang gemar membaca pasti dirinya akan selalu menggukanan waktu luangnya untuk membaca. Bahkan tak sedikit dari mereka yang rela menggunakan seluruh waktunya hanya untuk membaca. Karena selain dapat menambah wawasan, membaca juga dapat menjadi sarana hiburan bagi sebagian orang yang gemar membaca. Mungkin itu sebabnya banyak orang yang sangat gemar membaca. Bahkan mereka rela melakukan apa saja demi memenuhi minat membacanya tersebut. Namun kebanyakan dari mereka hanya gemar membaca buku-buku tertentu, seperti buku novel, buku cerita, buku komik dan masih banyak lagi lainnya. Situasi ini tidak hanya terjadi pada kalangan dewasa saja namun juga terjadi dikalangan pembaca yang masih duduk di bangku sekolah. Kurangnya minat baca pada usia sekolah terhadap buku-buku pelajaran membuat mereka seringkali tidak memahami pelajaran di sekolah.

Masih ingatkah kita dengan istilah kutu buku?. Yah, itu merupakan julukan bagi seseorang yang gemar membaca buku. Dalam makna konotatif sediri kutu buku artinya adalah orang yang gemar membaca buku. Sehingga karena kegemarannya membaca buku sering kali ia terlihat berbeda dengan yang lain. Dan biasanya ai akan cenderung pendiam, sering menyendiri dan kurang memperhatikan penampilannya. Karena yang menjadi prioritasnya hanyalah membaca dan terus membaca. Ia kurang suka membaca dengan kondisi suasana disekitarnya yang ramai. Dalam situsi seperti ini membuatnya harus mencari tempat yang tenang untuk ia membaca. Menghindari keramain?! Lalu dimana tempat yang mereka sukai?

Sudah pasti jawabannnya adalah perpustakaan, karena kita tahu bersama bahwa perpustakaan adalah tempat dimana kita akan dikelilingi banyak buku-buku. Baik buku pelajaran, cerita sejarah, bahkan ada berbagai macam novel di dalamya. Dan ketika kita berada di dalam perpustakaan maka kita dilarang berisik, ataupun gaduh. Karena jika kita berisik maka akan mengganggu orang lain yang sedang membaca. Suasana yang tenang inilah yang disukai si kutu buku, membuatnya senang berlama-lama di perpustakaan hanya untuk membaca. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih membuat minat untuk mengunjungi perpustakaan menjadi berkurang. Karena dengan kehadiran gadget saat ini yang mampu digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi yang bisa kita gunakan untuk membaca. Ditambah dengan kondisi pandemi covid-19 yang kita alami sekarang. Menyebabkan semua aktifitas kita menjadi terhambat. Dengan demikian, apakah masih ada orang yang mau mengunjungi perpustakaan? Mungkin peminatnya akan berkurang akibat pengaruh kemajuan teknologi tersebut. Dengan kondisi yang saat ini, apakah masih ada mereka para kutu buku?. Ohh, tentu masih ada, mereka yang selalu ada di sekitar buku. Tapi kehadirannya bukan untuk merawat buku, akan tetapi mereka merusaknya.

Tahukah kalian arti sebenarnya kutu buku sendiri ialah serangga yang memakan buku-buku meninggalkan lubang disana dan sifatnya cenderung merusak. Mereka akan lebih suka tinggal di tempat lembab dan diantara buku-buku yang sudah lama dan juga lapuk. Kondisi buku yang lapuk dan tidak terurus menyebabkan serangga-serangga akan mudah merobek dan melubanginya. Lalu bagaimana kondisi buku-buku yang ada di perpustakaan sekarang? Mungkinkah serangga kutu buku sedang menyusun strategi untuk melahap buku-buku yang ada di dalamnya? Atau bahkan mereka sedang menikmati santapan dengan begitu lahapnya?!. Karena ia selalu memantau dari berbagai sudut manapun. Jadi tak heran jika buku terlihat baik-baik saja tersusun rapi, padahal sudah ada yang memangsanya dan meninggalkan jejaknya disana. Memang tak kenal tempat dan waktu, hanya tahu dimana ada buku disitu ada kamu. Iya kamu si kutu buku, merekalah kutu buku sejati. Lalu apakah kita harus membiarkan semua itu terjadi?. Seharusnya sebagai generasi muda yang bijak, kita memang dituntut untuk mengetahui perkembangan teknologi yang semakin canggih. Namun alangkah baiknya disamping kemajuan teknologi yang pesat ini, kita tetap memanfaatkan segala hal yang sudah ada. Karena dengan seperti itu merupakan bentuk kita menghargainya. Mengapa harus seperti itu? Karena tidak setiap kemajuan dan perubahan itu membawa dampak yang baik. Jika kita tidak bijak dalam menggunakannya justru akan berdampak buruk bagi diri kita. Oleh karena itu menjaga dan memanfaatkan apa yang sudah ada merupakan tanggung jawab kita. Karena kita tahu bersama bahwa semua itu berdampak baik untuk kita dan masa yang akan datang.

TENTANG PENULIS

Atika Husnia lahir di Banjar pada 20 Desember 2004. Atika merupakan purti keempat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Giono dan Ibu Umi Holifah. Dengan dua orang kakak perempuan dan satu orang kakak laki-laki. Merupakan siswi kelas 12 SMAN 2 KOTA BANJAR. Ia mengikuti berbagai organisasi dan yang masih aktif diikuti diantaranya yaitu IRMA SMAN 2 KOTA BANJAR, dan JABER ZILENIAL KOTA BANJAR. Ia menyukai banyak hal diantaranya membaca, menulis, bernyanyi dan memasak. Informasi lainnya ada di ig:@Atikahusnia dan no wa :083116587379.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post