Arfan Hidayatullah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Merencanakan Masa Depan

Merencanakan Masa Depan

Merencanakan Masa Depan

Membuat Kesimpulan Berdasarkan Bacaan

Setelah lulus SMP, saya memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikan ke SMA negeri favorit di Jakarta. Saya ingin mendapatkan pendidikan yang baik agar bisa meraih cita-cita saya di masa depan. Seandainya saya sudah masuk ke SMA negeri tersebut, saya berencana untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan mengambil jurusan ekonomi dan bisnis, karena saya tertarik pada dunia usaha dan ingin menjadi seorang pengusaha sukses. Namun, jika rencana saya tidak tercapai dan saya tidak diterima di SMA negeri, saya sudah menyiapkan rencana pengganti, yaitu melanjutkan sekolah di SMA swasta yang juga berkualitas. Saya percaya bahwa selama saya tetap semangat dan berusaha, saya tetap bisa meraih impian saya, di mana pun saya belajar.

Teks 1 : Negeri Lima Menara

Teks 2 : Laskar Pelangi

Teks 1 dan teks 2 memiliki tema yang sama, yaitu tentang perencanaan masa depan dan cita-cita. Dalam teks 1, ide pokoknya adalah perjuangan tokoh "aku" yang ingin melanjutkan pendidikan ke SMA dan kemudian kuliah di universitas ternama, meskipun harus menghadapi keinginan orang tuanya yang berbeda. Sementara dalam teks 2, ide pokoknya menggambarkan bagaimana tokoh menyusun masa depannya dengan membuat rencana A dan B berdasarkan minat dan potensi yang ia miliki. Tokoh dalam teks 2 juga sangat dipengaruhi oleh kehadiran Lintang, sosok yang mampu membangkitkan semangat dan kepercayaan diri anak-anak kampung untuk bercita-cita tinggi.

Rencana A tokoh "aku" dalam teks 1 adalah melanjutkan pendidikan ke SMA nonagama dan kemudian kuliah di perguruan tinggi ternama seperti UI atau ITB, dengan harapan bisa melanjutkan studi hingga ke luar negeri seperti Jerman. Cita-cita ini tumbuh dari semangat dan prestasi akademik yang telah ia raih, serta keinginan kuat untuk memperdalam ilmu pengetahuan umum di luar bidang agama. Sosok Pak Habibie menjadi inspirasi terbesarnya dalam membangun mimpi itu. Sedangkan tokoh dalam teks 2 sangat terinspirasi oleh Lintang, yang mampu membuka mata mereka bahwa meskipun berasal dari kampung dengan segala keterbatasan, mereka tetap bisa memiliki mimpi besar.

Dalam menghadapi tantangan dari orang tua yang memiliki harapan berbeda, tokoh "aku" pada teks 1 tetap berpegang teguh pada pilihannya sendiri. Ia yang menentukan arah masa depannya, meskipun dengan tetap menunjukkan rasa hormat kepada orang tuanya. Ia menyadari bahwa jalan yang dipilihnya adalah langkah untuk meraih cita-cita yang lebih besar.

Cita-cita tokoh "aku" sangat jelas dan terarah, yaitu ingin sukses dalam bidang akademik dan teknologi, mengikuti jejak tokoh idolanya. Keinginannya untuk belajar di universitas bergengsi hingga melanjutkan ke luar negeri menunjukkan semangat tinggi dan tekad kuat untuk maju. Jika berada di posisi Alif seperti dalam cerita, cara terbaik untuk menyampaikan ketidaksepakatan kepada orang tua adalah dengan jujur dan tenang. Menjelaskan secara matang mengenai cita-cita yang telah direncanakan dan meyakinkan mereka bahwa nilai-nilai agama tetap akan dijaga meskipun menempuh pendidikan umum bisa menjadi solusi yang bijak.

Mahar dalam teks 2 percaya bahwa masa depan adalah milik Tuhan. Namun, dalam berdiskusi tentang masa depan, bisa digunakan argumen bahwa Tuhan telah memberikan manusia akal dan kebebasan untuk berusaha. Merencanakan masa depan adalah wujud syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan, dan bentuk tanggung jawab atas potensi yang telah ditanamkan dalam diri masing-masing individu.

Saya sendiri telah memiliki rencana A dan B dalam merancang masa depan. Rencana A saya adalah menjadi seorang dokter, dan jika rencana itu tidak tercapai, saya memiliki rencana B untuk menjadi ahli gizi atau tenaga kesehatan lainnya. Keduanya tetap berada dalam jalur yang sesuai dengan minat dan kemampuan saya.

Kendala yang mungkin menghalangi saya dalam mewujudkan rencana tersebut adalah keterbatasan biaya atau kemungkinan tidak lolos dalam seleksi. Untuk mengatasinya, saya bertekad belajar dengan lebih giat, mencari peluang beasiswa, dan mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi setiap ujian. Saya juga percaya bahwa dengan dukungan dari keluarga, kerja keras, konsistensi belajar, serta doa yang tak pernah putus, saya akan mampu meraih masa depan yang saya impikan. Membaca buku-buku inspiratif dan memiliki mentor juga merupakan hal penting yang bisa membantu saya melangkah lebih jauh dalam meraih cita-cita tersebut.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post