Kenangan Dalam Hujan
Kenangan Dalam Hujan
Pada halaman basah di bumi vidyālaya,
SMPN 171 yang tenang menatap langit,
Meghavarṣa turun perlahan—
butir-butir cinta dari ākāśa
menyapa dedaunan, tanah, dan jiwa kami.
Angin berhembus membawa smaraṇa
akan tawa di bawah atap bambu,
langkah-langkah tergesa menuju kelas
dengan seragam basah,
namun hati tetap prasanna—ceria.
Di sudut gerbang yang dihiasi bendera,
kami berteduh dalam diam,
mendengar simfoni dari varṣā
seolah semesta sedang berdoa.
Waktu tak berlari, hanya mengalir
bersama rintik yang menghapus jejak,
namun tidak dengan bhāva—
rasa yang tertinggal di relung kenangan.
Wahai hujan, engkau bukan sekadar jaladhāra,
tapi kāla yang mengabadikan masa muda,
di mana persahabatan, harapan, dan cinta kecil
berkecambah di sela-sela genangan.


30 April 2025
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar