Nilai yang Tak Kasat Mata.

Penulis: Anissa Dwi Septiani

Hari itu, langit tampak murung, seolah tahu banyak hati sedang cemas menghadapi ujian akhir. Di antara derap langkah siswa yang terburu-buru, aku berjalan tenang, menggenggam pena seperti menggenggam janji pada diriku sendiri untuk jujur, untuk menantang rintangan.

Aku tak pernah membawa contekan kecil yang diam-diam diselipkan, apalagi melirik jawaban orang lain. Bagiku, nilai bukan lambang kebanggaan, melainkan cermin kejujuran.

Di tengah senyap, bel pun bersuara, udara dalam kelas mendadak berat. Beberapa mata mencari celah, beberapa tangan bergetar menyalin jawaban. Namun aku tetap tenang menatap lembar soal dengan mata yang mantap.

Seorang teman di sampingku berucap lirih, “Satu saja, nomor 5.” Tapi aku hanya tersenyum, bukan senyum sombong, tapi senyum yang menaruh kasih. “Lebih baik nilaimu jatuh, asal hatimu tidak ikut jatuh,” jawabku pelan. Sikapku itu membuat beberapa teman kesal, namun ada pula yang tersadar. Aku tidak sekedar belajar demi sebuah nilai, tapi juga belajar demi membentuk jati diri.

Hari-hari berlalu, ketika hasil ujian disuarakan, aku berada di puncak. Tidak ada yang lebih berharga daripada mendengar hasil itu. Yang membuatnya lebih berharga adalah caraku mencapainya dengan usaha, doa, dan kejujuran.

Di senja yang merunduk, aku pulang dengan hati lapang. Aku tahu, keberhasilan sejati tak selalu tentang angka, tapi tentang nilai-nilai yang hidup dalam diri. Menjadi siswa cerdas adalah kehormatan, tapi menjadi manusia berbudi pekerti luhur itulah kemenangan sejati.

Penulis:

Penulis bernama Anissa Dwi Septiani, kelahiran Lampung, Tirta Kencana pada tanggal 21 September 2008. Saat ini penulis bersekolah di MAN 1 Tulang Bawang Barat, kelas 11 IPS 3. Penulis memiliki hobi menulis, menggambar, dan berolahraga ini dapat dihubungi melalui WhatsApp 085609922994

Email: [email protected]