“Guruku adalah penyemangatku”

Oleh: Anisa Nur H.

Pagi yang cerah, aku sambut hariku dengan penuh keceriaan dan semangat. Aku baru ingat kalau hari ini adalah hari senin hari yang sangat ku tunggu-tunggu, mengapa begitu? Ya, karena kebiasaan di sekolah ku setiap hari senin ada Apel pagi setiap minggu-Nya. Aku sekarang duduk di bangku kelas 9 SMP, aku sangat senang sekali karena setiap hari-Nya aku semakin giat untuk berangkat sekolah.

Aku dengan semangat-Nya memasuki gerbang sekolah ku sambil membawa tas yang ada di punggungku, sebelum masuk ke kelas biasanya ada beberapa guru yang menjaga di pintu gerbang sambil menyambut murid-murid yang lain. Aku pun tersenyum lebar ketika aku melihat disitu ternyata ada guru yang selalu membuat aku semangat setiap hari yaitu bu Icha, beliau adalah guru matematika yang baik hati, pengertian, penyayang dan sabar. Aku pun bergegas menuju beliau.

“Assalamu’alaikum bu Icha” aku menyapa dengan senyumku yang ceria

“Wa’alaikumsalam rara” jawab bu Icha dengan senyum-Nya yang manis

“Bu, hari ini ada jadwal ibu di kelas saya” ucapku

“oh ya? Saya lupa, terima kasih ya ra ibu sudah diingatkan” jawab bu Icha

“baik bu, kalau begitu saya masuk ke kelas dulu ya bu” ucapku sambil tersenyum

“sipp anak cantik” jawab bu Icha

Aku pun menuju kelas, ternyata aku yang datang pertama. Aku pun duduk di bangku ku, aku terdiam sejenak sambil aku sarapan pagi sedikit. Setelah aku selesai sarapan aku pun lanjut untuk membersihkan kelas ku, kalau teman-teman ku sudah datang semua kan kelihatan rapih dan bersih. Tak lama kemudian teman ku pun datang. Yapp, dia adalah rania. Rania temat satu bangku dengan ku dia perempuan cantik, baik, pandai, dan ramah.

“Assalamu’alaikum, eh kamu udah dateng ra?” tanya rania sambil sedikit kaget

“Wa’alaikumsalam, iya ran aku dari jam 6 sudah disini” jawab ku sambil senyum

“Rajin banget kamu ya” ledek rania

“Ya harus rajin dong” jawab ku tertawa kecil

Tak lama teman-teman ku sudah datang semua, bel pun bunyi tanda-Nya jam pelajaran segera di mulai. Sosok perempuan dengan paras cantik pun masuk ke kelas ku dengan ceria. Benar sekali, beliau adalah bu Icha guru yang baik hati dan selalu sabar menghadapi teman-teman ku yang banyak sekali tingkah-Nya.

“Assalamu’alaikum anak-anak” sapa bu Icha dengan penuh semangat

“Wa’alaikumsalam buu” jawab kita tak kalah semangat-Nya

“Anak-anak, hari ini mengerjakan soal yang ada di buku halaman 19” perintah beliau

“Baik buu” jawab kita dengan kompak

Aku pun segera mengerjakan tugas yang bu Icha berikan tapi, aku sedikit kebingungan dengan soal yang kedua. Soal yang diberikan beliau begitu sulit hingga aku pun tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya, bu Icha pun menghampiri ku.

“Ra, kenapa seperti kebingungan mukanya?” tanya bu Icha sambil memegang pundak ku

“Iya bu, saya tidak tau cara mengerjakan soal no 2 ini bu” jawab ku dengan wajah murung

“ohh soal itu sini ibu kasih tau caranya” ucap bu Icha yang penuh kesabaran

Akhirnya aku pun mulai paham yang bu Icha ajarkan ke aku, bu Icha pun tersenyum lebar melihat ku yang begitu semangat mengerjakan tugas.

Itulah alasanku kenapa aku begitu semangat saat menggerjakan tugas-tugas ku di sekolah karena, bu Icha lah yang selalu memberi aku dukungan dan selalu mengajariku hal-hal baru yang belum aku ketahui. Bu Icha adalah pahlawan ku dan beliau selalu membuat ku semangat dalam menjalani hari-hari ku yang semakin hari semakin indah karena adanya bu Icha.

Maka dari itu hormati lah guru kalian sayangi guru kalian bagaimana pun sikap-Nya yang beliau berika kepada kalian. Guru adalah orang tua kita saat di sekolah jadi, kita harus selalu berbakti, menghormati, dan selalu menyayangi. Tanpa jasa bapak dan ibu guru di sekolah kalian tidak akan jadi apa-apa.