Assalamualaikum. Hai semunya. Perkenalkan namaku Anisa Kamilia Malika. Kalian bisa memanggilkku dengan nama Amel, Anis, maupun Lia. Terserah kalian deh, tapi lebih baik Amel saja yah, karena aku lebih dikenal degan nama itu.

Pasti dari kita semua mempunyai mimpi yang ingin dicapai. Mulai dari sekolah impian, pekerjaan impian, barang impian, dan banyak lainnya. Semua mimpi yang kita inginkan, tidak akan tercapai begitu saja. Butuh semangat serta kegigihan untuk membuat semuanya tercapai.

Pada saat ini, saya bermimpi memiliki novel karyaku sendiri. Beberapa kali saya menulis cerita di aplikasi wattpad. Namun saya slalu saja berhenti di tengah jalan. Setiap menulis cerita, saya slalu lancar di awal menulis saja. Namun setelah beberapa chapther tertulis, pada saat itulah ceritanya saya hapus.

Setiap menulis, slalu saja ada hal-hal yang tak enak terbesit di pikiran. Takut tak bagus, takut tak menarik, takut alurnya gak nyambung, takut tidak ada yang membaca, takut banyak yang berkomentar buruk dan membuatku berhenti nulis.

Tak sedikit ide cerita yang hanya tersimpan saja di benakku ini, tak beraniku kemukakan. Bahkan telah banyak karanganku, namun tak beraniku mempublist nya. Lebih dari tiga cerita tersimpan rapat di buku tulisku, entah kapan aku bisa menulisnya di wattpad.

Butuh banyak waktu untuk aku bisa seperti dulu, berani menulisnya di wattpad, mempersilahkan banyak orang membacanya. Namun entah sampai kapan waktu itu ada. Entah kapan aku bisa berani untuk menulis ceita di wattpad lagi sampai selesai, tak berhenti di tengah jalan.

Mungkin saat ini, mulai bulan ini, mulai hari ini. Aku harus kembali lagi seperti dulu. Aktif dalam menulis lagi. Kembali mengarang cerpen. Kembali mengisi buku puisiku. Kembali mengisi wattadku dengan tulisanku sendiri.

Pada saat inilah semangatku harus meningkat, demi mimpi yang ingin kucapai. Mimpiku yang ingin menjadi penulis muda harusku mulai lagi. Aku harus bangkit dan kembali berkobar untuk mimpiku ini dan mencapai prestasi yang membuat orang tuaku bangga.

Selain menjadi penulis di umur muda, aku juga igin menjadi pemain bulu tangkis yang hebat. Menjadi atlet yang bertanding hingga ke luar negri, serta mengharumkan nama bangsa dengan semua prestaiiku. Namun ada sebuah kendala yang membuatku menutup impanku itu. Aku hanya bisa menjadikannya hobi, bukan masa depanku.

Sudah satu tahun lebih aku meggemari permainan bola kecil ini. Seringku mainkan pada hari minggu pagi. Meski aku tak bisa menjadi atlet bulu tangkis, setidak aku bisa menjadikannya salah satu hobiku. Andai saja di sekolah ada ekstrakulikuler bulutangkis, aku akan mengikutinya. Memperdalam ilmu tentang permainan bulu tangkis.

Sekarang aku akan fokus kedalam dunia mengarang. Meski medali pertandigan tak bisa ku gapai, mungkin saja aku akan mendapatkan harumnya buku baru yang bertuliskan namaku. Jika nanti keringat pertandigan tak bisa ku rasakan, mungkin saja keringat dari organisasi tunas kelapa dapat ku rasakan.

Mulai saat ini akan ku fokuskan hidupku pada dunia penulis dan mencapai masa depan yang ku inginkan. Inilah waktunya semangatku meningkat dan mencapai prestasi-prestasi yang membanggakan kedua orang tua. Kita para tunas bangsa harus memiliki semangat yang berkobar-kobar, untuk mencapai prestasi yang kita ingin, serta mengharumkan nama bagsa ini.