ANISAH ARDANA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
RINDU MENARI

RINDU MENARI

Sore itu aku sedang duduk termenung didepan rumahku. Angin bertiup sepoi-sepoi lembut menerpa wajahku. Sejuknya begitu menyusup. Sehingga aku merasa seakan-akan sedang berada ditepi pantai. Rambutku yang panjang tergerai seolah-olah menjadi saksi bisu. Menyaksikan begitu gundahnya hatiku, yang terbungkus dalam lamunan. Aku sangat merindukan teman-temanku.

Sudah sekian lama kami tidak bertemu. Namun apa daya. Bagaikan pungguk merindukan bulan. Wabah Covid-19, belum juga pergi dari kotaku. Aku lelah dengan keadaan ini. Selalu belajar daring. Tidak dapat bebas bermain, tidak dapat belajar serta menari bersama teman-temanku.

Rasanya aku ingin menjerit. Melepas sesak rindu dalam hatiku. Oh… Tuhanku, aku rindu suasana seperti dahulu. Bebas menari bersama teman-temanku. Aku tidak tau kapan keadaan ini akan berakhir. Lewat Handphone (HP), aku memang selalu berkomunikasi dengan teman-temanku. Namun semua itu rasanya tak cukup bagi diriku. Aku rindu melihat langsung canda tawa teman-temanku yang lucu, dan wow… hebo.

Ketika itu terbesit dalam hatiku ingin menghubungi teman-temanku untuk mengajaknya berkumpul. Akupun segera mengambil HP dikatong bajuku. Begitu aku membukanya, terlihat olehku nomor kontak HP ibu guruku. Aku langsung teringat dengan pesannya. Saat ini aku dan teman-temanku tidak boleh belajar bersama. Harus social distancing. Aku dan teman-temanku diminta menyelesaikan tugas pelajaran perorangan secara daring dari rumah masing-masing. Termasuk tugas menari.

Ha…. Aku menghela nafas panjang. Melepas rasa galauku. Jujur, aku tidak sanggup menahan rindu yang berkecambuk. Aku ingin bersua dengan teman-temanku. Saat itu kerinduanku tidak terbendung lagi. Aku merasa bosan. Tapi… aku tetap harus membangun semangatku. Untuk menyelesaikan tugas sekolahku. Termasuk tugas menari secara daring.

Sore itu, terlihat matahari mulai tidak lagi terang bersinar. Akupun segera mengajak kembaranku menari bersamaku. Aku segera mengingat-ingat kembali gerak tarian “Bungong Jeumpa” yang aku pelajari. Tidak lama setelah itu, aku dan kembaranku berganti pakaian menari. Ibuku segera mendandaniku dan kembaranku. Selayaknya aku akan menari disaksikan oleh banyak penonton. Seperti gaya penari profesional.

Melihat kembaranku ingin menari bersamaku. Serta mendengar musik tarian yang begitu indah. Aku jadi bersemangat. Walaupun aku belum dapat menari besama teman-temanku dikelas. Aku segera menyelesaikan tugas menariku.

Aku juga merasa gembira. Karena sore itu aku dapat menari dengan baik serta percaya diri. Selesai menari, aku segera mengirimkan foto-foto serta video menariku kepada ibu guruku. Bukti kalau aku sudah melaksanakan tugas belajar daringku. Aku berharap, semoga Covid-19 segera berlalu. Biar aku dapat segera menari bersama teman-temanku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kerennya. Rindu menari

11 Mar
Balas

Terimaksih Dek

11 Mar

Terimaksih Ya Allah

07 Mar
Balas



search

New Post