Alysha Rahmadiah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku dan Impianku

Aku dan Impianku

Hari ini, pada jam pelajaran pertama adalah Bahasa Indonesia. Kami memasuki bab 6 karena kami akan menyelesaikan pelajaran pada bulan ini. Judul dari bab ini adalah "Merencanakan Masa Depan" Saya akan mendeskripsikan isi dari bab ini.

Pertama-tama, dalam bab ini ditanyakan. Apa rencanamu setelah lulus SMP? Setelah lulus SMP, saya akan lanjutkan untuk belajar di SMA. Saya ingin masuk SMA 99 karena menurut saya SMA 99 adalah salah satu SMA terbaik di Jakarta Timur. Lalu, pertanyaan kedua. Seandainya kalian sudah memasuki SMA, apa rencana kalian setelah lulus SMA? Rencana saya setelah lulus SMA adalah melanjutkan kuliah negeri di Universitas Gajah Mada atau Institut Teknologi Bandung. Lalu pertanyaan ketiga yaitu, bagaimana kalau ada rencana yang tidak tercapai? Apa rencana penggantinya? Rencana saya adalah ingin menjadi okutan. Jika tidak tercapai, maka saya akan mendirikan toko kue dan toko bunga.

Setelah saya menjawab pertanyaan di dalam bab ini, saya akan membaca teks 1 dan teks 2 pada bagian A di bab 6 ini. Akan saya tuliskan secara deskripsi agar lebih mudah dimengerti.

Teks 1

Aku tegak di atas panggung aula madrasa negeri tingkat SMP. Sambil mengguncang-guncang telapak tanganku, Pak Soe Kimbung, kepala sekolahku, memberi selamat karena nilai ujianku termasuk 10 yang tertinggi di Kabupaten Agat. Tepuk tangan murid orang tua dan guru Riuh menghapung aula. Ia sempat berkata lirih di mikrofon sebagai ungkapan terima kasih. Nilai yang tertinggi itu menjadikan aku mempunyai tiket emas untuk mendaftar ke SMA terbaik di Bukit Tinggi.

Namun beberapa hari setelah kelulusan, Amak mengajakku mengobrol. Aku menduga ini tentang biaya masuk SMA. Tapi ternyata bukan itu. Amak menyampaikan bahwa aku tidak melanjutkan SMA, tetapi tetap berada di jalur pendidikan agama. Masuk madrasa aliyah bukan masalah biaya, tapi tentang masa depan umat Islam dan harapan agar anaknya menjadi pemimpin agama seperti Buya Hamka.

Keputusan membuatku merasa kecewa, karena impianku masuk SMA harus dikorbankan. Bagiku 3 tahun di Madrasa TSanawiya, rasanya sudah cukup mempersiapkan dasar ilmu agama. Ini saatnya aku menjadani ilmu non-agama, tidak madrasa lagi. Aku ingin kuliah di UI, ITB, dan terus ke Jerman seperti Pak Habibie.

Teks 2

Kukira semua fakta itu lebih dari cukup bagiku untuk menyebut bulu tangkis sebagai potensi seperti yang dinyatakan dalam buku-buku, pengembangan diri itu. Dan minat besar lainnya adalah menulis. Aku berpikir bulu tangkis adalah pilihan pertamaku dan menulis adalah opsi lain. Meski begitu, aku akan tetap mengembangkan keduanya.

Ia pun menyusun rencana A untuk menjadi atlet bulu tangkis dan penulis hebat. Semua tekat itu muncul berkat sosok Lintang, teman cerdas yang menginspirasi mereka untuk bermimpi tinggi. Sebelum ada Lintang, masa depan anak kampung seperti mereka hanya sebatas menjadi buru tambang. Lintang sendiri bercita-cita menjadi matematikawan.

Pribadian positif menurut buku tidak boleh hanya memiliki satu rencana, tapi harus memiliki rencana alternatif yang disebut dengan istilah yang sangat susah diucapkan, yaitu contingency planning. Rencana alternatif itu juga disebut rencana B.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post