Bertemu dengan seseorang yang tidak mengenal kita siapa, tetapi setelah mengenal, ia menjadi seseorang yang spesial. Sebuah kisah, yang membuat kita berharap kepada seseorang. Tidak semua yang di ucapkan itu benar, menganggap semua perkataan itu benar, padahal itu salah, yakinkanlah bahwa perkataan yang mengandung janji itu, hanya sebatas alasan agar kita percaya kepadanya. Dari itu, jangan terlalu percaya kepada percakapan seseorang yang bukan siapa-siapa.

Sebuah kisah yang di pertemukan saat acara potensi di Sekolah, sebagian temanku berkata bahwa aku suka kepadanya, saat ia mengetahui semua itu, ia bergegas untuk menanyakan kepadaku, melalui teknologi HP. Karena jika bertanya langsung, pasti ada istilah yang namanya malu antara kita berdua. Setalah itu kita berbicara panjang, walaupun aku menjawab dengan waktu yang lama. Saat aku mengenal lebih dalam, kita berdua masih memanggil dengan namanya masing-masing.

Tiba-tiba dia mengajakku untuk nonton bersama, di sebuah tempat yaitu Bioskop. Kita berdua menaiki sepeda Mio berwarna merah, kunci sepeda yang menggunakan gantungan sangat lucu. Kita berdua saling berbicara saat di sepeda, menceritakan hal yang sangat random, karena dia yang suka memberi cerita lawak, sehingga kita tertawa terbahak-bahak.

Tetapi saat ada kabar, bahwa hubungan kita berdua sudah tersebar luas, sehingga orang tuanya, memutuskan kita berdua untuk berpisah. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, tetapi kisah ini terlalu dewasa untuk aku yang masih kecil. Aku sadar bahwa umurku yang segini, tidak pantas untuk pacaran, dam aku menerima semua, untuk kebaikan pribadiku sendiri. Aku tidak apa-apa, hari-hari ini aku boleh sendiri dulu, dan aku ingin mengejar impianku, tetapi suatu saat nantik, aku akan menemukanmu di sebuah tempat, entah dimana saja.

Terimakasih atas perhatiannya, dari cerita ini aku mengerti, aku lebih pantas mengejar cita-cita dari pada mengejar cinta yang tujuannya bukan kepadaku. Umurku masih panjang, aku hanya ingin sukses, lalu bertemu cinta yang pantas aku miliki.