Surabaya 1945 Sakral Tanahku
Rakyat Surabaya berhadapan langsung dengan Pasukan India Inggris, sebuah divisi dari angkatan bersenjata Imperium Inggris Raya yang beranggotakan orang-orang India. Para pasukan ini dikirim ke Surabaya dengan misi: memadamkan perlawanan rakyat dan menuntaskan pengambilalihan kekuasaan atas wilayah bekas Hindia Belanda. Pasukan Inggris ini bertindak atas nama sekutu Eropa mereka. Peristiwa penting ini kemudian dikenal sebagai Pertempuran Surabaya. Meski sudah banyak dibahas di buku-buku sejarah Indonesia namun rincian kejadian sesungguhnya beserta pemicu pertempuran yang dahsyat itu secara umum belum diketahui kebanyakan orang. Hal ini dikarenakan selama ini referensi tentang konflik ini diambil dari catatan pihak luar, bukan tutur cerita para pelaku sejarah itu sendiri.
Buku ini mencatat hikayat mereka, cerita lengkap peristiwa bersejarah yang dituturkan tahap demi tahap, dari pemicu konflik hingga akhirnya serangan besar oleh pasukan Inggris pada Kota Surabaya di Sabtu pagi 10 November. Aksi heroik rakyat Surabaya tersebut menjadi pengkobar semangat jutaan rakyat Indonesia di luar Jawa Timur. Dalam hal ini Pertempuran Surabaya pada hakikatnya adalah cikal bakal perang kemerdekaan yang nyata bagi bangsa Indonesia.
Meskipun pasukan Inggris membombardir Kota Surabaya dan para pejuang kemerdekaan tanpa ampun selama dua puluh hari, perlawanan yang mereka dapatkan sebegitu heroik dan fanatiknya sehingga jutaan rakyat lainnya di luar Jawa Timur tergerak untuk bertempur sampai titik darah terakhir. Pihak Inggris sendiri sebenarnya ada dalam posist yang serba salah, di mana membela Belanda untuk mengembalikan daerah jajahan telah menempatkan pasukan mereka dalam bahaya yang besar Sementara itu jelas bagi mereka bahwa Belanda telah ditolak oleh bekas rakyat jajahannya di mana-mana. Hingga pada saat pasukan Inggris akhirnya berhasil menghalau para pejuang kemerdekaan untuk mundur ke daerah selatan Kota Surabaya, pertempuran telah memakan biaya dan korban yang banyak di pihak mereka sendiri. Hal ini kemudian. menyebabkan pemerintah Inggris menekan Belanda untuk berkompromi Mereka mempertanyakan apakah realistis bagi Belanda untuk bisa
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar