Alfajhar Nurvayz

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Buku dan Ilmu adalah Kunci Dunia

Mengubah diri menjadi lebih baik dan menempuh perjalanan yang panjang dan susah untuk meraih masa depan, kita juga butuh pemandu bukan?

Buku adalah gudangnya ilmu. Setiap selembar halaman, berjuta pengetahuan. Semua orang pasti pernah membaca buku, bahkan yang tidak suka membaca buku pun pasti pernah membacanya, walaupun hanya sekali. Terkadang kita kebingungan sesuatu, entah itu tentang memasak atau langkah-langkah membuat sesuatu. Pasti kita butuh buku untuk memandu kan?.

Setiap orang pasti memiliki selera yang berbeda tentang buku. Ada yang suka membaca buku komik, buku novel dan lain-lain. Setiap buku pasti memiliki pesan, tujuan ataupun makna yang diberikan. Namun, seiring berkembangnya zaman dan diciptakannya alat-alat canggih. Sekarang kebanyakan orang-orang lebih sering menggunakan Handphone dan membaca E-book (Electronic book) atau Buku online. Karena kita dapat membacanya dengan mudah dan gratis.

Kita sebagai generasi penerus bangsa harus menghargai setiap buku siapapun penulisnya. Bayangkan ketika kita membuat kue dengan susah payah. Namun, tidak ada satupun orang yang suka, kita akan sedih kan?. Seperti itulah yang dirasakan oleh pencipta buku dengan buku nya yang tidak lagi berguna. Meskipun begitu, masih banyak di luar sana orang yang menghargai buku.

Kalian tahu tidak? Kalau ada orang yang setiap harinya tak luput dari membaca buku. Beliau adalah seorang kakek yang bernama Mohammad Aziz. Beliau telah membaca lebih dari 4000 buku di toko bukunya. Beliau sudah berjualan di toko bukunya sejak tahun 1936 di Maroko. Beliau tak pernah melewatkan 1 hari tanpa membaca buku, hal ini dilakukan karena membalaskan dendam di masa lalunya.

Masa lalunya sangat sedih, beliau sudah menjadi yatim piatu sejak kecil dan harus kehilangan impiannya agar bisa bersekolah dikarenakan buku-buku pelajaran yang sangat mahal harganya saat itu. Sejak saat itulah beliau memutuskan untuk membaca semua buku di toko bukunya itu, demi membalaskan dendamnya dulu. Balas dendam yang dilakukannya sangat berarti, beliau ingin mengubah dirinya menjadi lebih baik. Walaupun masa depannya sudah tidak ada lagi, tetapi beliau ingin memanfaatkan dan membagikan ilmu nya kepada orang-orang dan juga cucu-cucunya supaya masa depan mereka cerah. Beliau tidak mau cucu-cucu generasi penerus bangsa akan mengalami hal buruk sepertinya, karena jika tidak ada mereka, apa yang terjadi dengan bangsa ini?. Beliau merupakan manusia yang sangat mencintai dan menghargai ilmu.

"Balas dendam yang terbaik adalah mengubah diri menjadi yang lebih baik dari kemarin". Ujarnya.

Perilaku dari kakek Aziz dapat kita teladani di kehidupan sehari-hari. Kita bisa membaca buku sesuai dengan selera kita, misalnya seperti novel atau komik. Setiap buku pasti ada makna atau pesan yang tersembunyi jika kita membacanya dengan intensif. Membaca diibaratkan sama seperti kita menjelajahi dunia penuh keindahan dan pengetahuan. Kita bisa menguasai dunia hanya dengan membaca, memegang dunia dengan membaca. Membaca bisa melatih kita untuk berbicara agar bisa berbaur dengan orang-orang dan juga bisa melatih Public Speaking di depan umum loh! karena dengan membaca akan memperbanyak perbendaharaan kosakata di dalam otak kita.

Kalau mau masa depan cerah, kita harus menghargai ilmu. Gimana caranya? Jangan pernah sombong di depan orang yang masih sedikit ilmunya. Berilah dia ilmu yang kita miliki dengan mengajarinya. Misalnya memasak, bernyanyi dan lain-lain. Masa kita sendirian yang berjuang? bagaimana jika nanti kita kesusahan sendiri? Pasti kita butuh bantuan bukan? Karena kita manusia adalah makhluk sosial. Apa yang kita perbuat di dunia ini pasti ada balasannya, jika kita membantu orang lain, tentu orang itu akan membalas kebaikan kita kelak.

Menuntut ilmu dan membaca buku juga merupakan menghargai ilmu. Ilmu itu adalah kunci pintu untuk menuju masa depan. Dengan ilmu kita bisa memegang dunia. Akan tetapi, kalau kita mempunyai ilmu yang banyak itu percuma saja kalau ilmu agama kita sedikit.

"Ilmu tanpa agama itu buta, agama tanpa Ilmu itu lumpuh". Hanya Tuhan yang tahu takdir kita di masa depan. Kita bisa berdoa kepada Tuhan agar diberi kemudahan untuk meraih kesuksesan.

Kita juga harus menghargai buku, dengan membacanya, merawatnya, dan memahami isi-isinya. Buku itu jendela dunia, kita bisa melihat keindahan dunia dan pengetahuan. Walaupun ilmu di buku itu sangat sederhana, tetapi akan membantumu di masa yang akan datang. Kunci kesuksesan ada di dalam dirimu, kita masih ada waktu untuk terus berubah. Masa depan akan sesuai dengan perilaku dirimu di masa lalu. Jangan takut untuk melihat apa yang terjadi di depan, teruslah maju, fokus dan beranilah.

"Hargailah Buku, Hargailah Ilmu. Maka mereka yang akan memandumu hingga mencapai masa depan".

Namun, jika kita sukses jangan pernah lupakan keluarga dan orang tua kita yang sudah menolong kita. Jangan sombong ketika sukses di hadapan orang tuamu. Sukses bukan berarti kita sudah kaya atau sudah mampu membeli semuanya. Sukses itu ketika kita sudah mencapai cita-cita atau tujuan kita.

"Jika kamu ingin sukses, maka berlagak lah dirimu seperti cita-citamu".

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post