Alanis Salsa Dewi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Love is Truth

Love is Truth

Hari ini tepat tiga tahun setelah kepergian Dave, lelaki yang kurang lebih 5 tahun telah menyempurnakan hari-hari Ayu. Lelaki yang selalu dikagumi oleh Ayu ini memang sudah menghembuskan nafas terakhirnya karena salah satu kecelakaan yang tidak pernah diduga sebelumnya. Seperti biasa.. Ayu selalu menghabiskan pergantian tahun dengan Dave, walaupun 3 tahun belakangan ini ia harus rela menghabiskan sisa tahun di depan makan Dave.

Kurang lebih 5 tahun yang lalu kisah cinta dua manusia ini dimulai. Dave seorang lelaki cuek yang dikenal sebagai ketua osis ini berhasil memikat hati Ayu, gadis jutek yang disegani teman-temannya, dikenal sebagai gadis cerdas di segala bidang. Awal mula pertemuan mereka di sebuah gedung saat Ayu sedang melakukan hobby nya yaitu sebagai fotografer. Kegiatan ini memang tekun dilakukan Ayu setiap petang hari penghabisan matahari. Dave yang saat itu memang selalu mengunjungi gedung tua di salah satu tempat di Bandung dengan membawa kanvas dan peralatan lukis lainnya. Seorang seniman yang diam-diam mengagumi seluruh isi bumi ini tanpa sengaja melukis seorang gadis yang sedang serius dengan kameranya. Warna demi warna di campurkan ke dalam kanvas putih nya, hingga akhirnya terlukislah seorang gadis cantik berambut panjang terurai dengan sebuah kamera yang dipegangnya.

Hari berikutnya mereka dipertemukan lagi, walau masih tanpa komunikasi, Dave masih memandangi Ayu dari jarak kejauhan. Mencoba melukis tanpa harus diketahui oleh Ayu, dan Ayu pun masih belum sadar bila belakangan ini ternyata ada salah satu lelaki yang diam-diam memperhatikannya. Waktu terus berganti, hari terus berlalu dengan aktivitas yang masih sama. Ayu yang sibuk dengan dunia foto nya dan Dave yang selalu sibuk melukis Ayu dari jarak kejauhan. Entah sudah berapa puluh wajah Ayu yang dilukis oleh Dave. Dan ternyata diam-diam Dave mulai menyukai Ayu, tanpa ia tahu bahwa sebenarnya Ayu adalah salah satu siswi di sekolahnya.

Awal Senin seperti biasa, beberapa siswa mungkin mempunyai pemikiran bahwa “Monday is Mon(ster)Day”. Namun tidak untuk Ayu. Gadis ini selalu bersyukur setiap hari nya, tanpa perduli masalah apa yang akan didapatkan nya di hari itu. Pagi ini dengan antusias nya ia memulai langkahnya disekolah. Tetap dengan kamera yang selalu dibawanya di dalam tas dengan tumpukan buku yang dipegangnya dengan erat. Dengan topi dan dasi yang masih acak-acakan, tak tertinggal sebuah ikat pinggang yang telah dikenakannya namun terbalik.

Brakkk

Buku-buku yang ada di tangan Ayu tiba-tiba jatuh karena sebuah keteledoran seorang lelaki yang menabraknya.

“Aduuuhh!! Gimana sih kalau jalan lihat-lihat dong!!” ucap Ayu dengan nada agak kesal.

“Ya ampun maaf.. maaf gue nggak sengaja.” suara ini ternyata berasal dari suara Dave. Dave yang dengan buru-buru membantu Ayu untuk membereskan buku-buku yang tercecer di lantai.

“Besok-besok kalau jalan jangan pake kaki aja ya, mata dipake juga.” kata Ayu dengan sinis sambil meninggalkan Dave.

“Gila! Cewek cantik kayak dia ternyata sinis kayak gitu. Gue kira… ah udahlah gak penting juga” ucap Dave dalam hati.

Gadis yang selama ini menjadi model dalam kanvas-kanvas Dave ternyata adalah seorang gadis yang angkuh. Awalnya Dave memang berusaha untuk melupakan puluhan lukisan tentang Ayu, ternyata tidak bisa. Semakin keras ia mencoba melupakan, semakin keras pula ingatannya tentang Ayu. Ternyata mencoba melupakan gadis ini adalah salah satu hal yang menyulitkan untuk Dave, hingga akhirnya Dave memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang Ayu.

Ternyata hampir satu bulan Dave mencari tahu semua informasi tentang Ayu. Diam-diam ia menaruh simpati pada Ayu, diam-diam dia mengagumi Ayu, diam-diam ia menyukai Ayu, dan mungkin ia mencintai Ayu secara diam-diam. Salah satu sahabat Ayu memberitahu pada Ayu bila Dave selalu mencari tahu tentang Ayu. Namun respon Ayu masih sama, flat. Gadis ini memang dikenal belum bisa membuka hatinya pada siapapun semenjak duduk dibangku 10. Hingga akhirnya sebuah kejadian yang membuat Ayu dekat dengan Dave. Sekolah mereka mengadakan lomba fotografi, hingga akhirnya Ayu mengikuti lomba tersebut, dan mulai sejak inilah kedekatan mereka dimulai.

“Lo ikut lomba juga?” tanya Dave.

Ternyata ketua panitia lomba itu adalah Dave, lelaki yang disegani Ayu sejak kejadian di koridor sekolah minggu lalu.

“Iya, kenapa? Semua siswa berhak ikut kan?” tegas Ayu dengan sedikit keras.

Suasana hening, sapaan Dave ternyata tetap dibalas dengan ketus oleh Ayu. Namun Dave tidak memperdulikan itu, ia tetap membimbing Ayu selama lomba itu berlangsung. Singkat cerita Ayu lah yang memenangkan lomba fotografi itu, memang bukan isapan jempol belaka semua jepretan Ayu terpampang di mading sekolah.

“Hei.. selamat ya!” ucap Dave sambil mengulurkan tangannya pada Ayu.

“Oke.. thanks lhooo udah bantuin gue juga. Hehe.” kata Ayu sambil tersenyum, ini kali pertama Dave melihat Ayu tersenyum untuknya, ada rasa yang tak biasa saat mereka saling berjabat tangan dan bertatapan. Seakan waktu berhenti berdetak. Hingga akhirnya.. singkat cerita mereka memutuskan untuk bersama, walaupun awal mula hubungan mereka agak sedikit hambar. Karena Ayu adalah sosok gadis yang lumayan kaku dengan lelaki. Namun itu semua tidak menjadi penghambat bagi hubungan mereka. Malah justru menjadi sebuah pengerat terselubung di dalam hubungan mereka itu.

Hari-hari mereka begitu indah, dengan atau tidak adanya salah satu dari mereka tetap menjadi pelengkap di dalam hubungan yang harmonis ini. Hingga suatu ketika keadaan yang tidak pernah dibayangkan oleh mereka terjadi. Malam itu, tepatnya malam dimana pergantian umur Ayu. Dave yang bertujuan untuk menemui Ayu pada malam itu mengalami suatu kecelakaan yang merenggut nyawanya. Mobil yang ditumpanginya ditabrak oleh salah satu truk dengan kecepatan tinggi. Entah apa yang dimimpikan mereka berdua saat kisah cinta mereka akhirnya berakhir dengan suatu kejadian tragis. Awalnya Dave hanya mengalami pendarahan di kepala yang menyebabkan penyumbatan otak. Namun Tuhan berkata lain.. Dave akhirnya harus menghembuskan nafas terakhirnya di malam yang seharusnya menjadi malam teristimewa bagi Ayu. Ayu yang dengan rasa bersalah karena selalu menyia-nyiakan waktu Dave saat bersamanya sangat terpukul dengan kepergian Dave.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post